Happy Reading
.
.
Malam pun tiba. Keluarga Phoenix sedang berada di meja makan, mereka makan malam dengan keadaan yang sangat sunyi dan hanya detingan sendok yang terdengar. Alan memandang putra sematawayangnya ini, lalu dia pun berbicara."Pernikahan kamu akan segera kita adakan" Afkar yang mendengar itu berhenti mengunyah makanan nya dan menatap alan.
"Kok dadakan pa?" Tanya Afkar.
"Sebenarnya bukan dadakan. Papa mama sepakat untuk mempercepat pernikahan kamu".
"Afkar sebenarnya gak masalah tapi sekolah adain olimpiade dan hari senin itu seluruh pesertanya udah berangkat" Ucap Afkar memberi penjelasan. Alan pun mengangguk tentang kondisi yang putranya itu sampaikan.
"Kalau begitu setelah kamu pulang kita adain" Ucap Alan. Afkar pun menerima saja dengan lapang dada. Mereka pun kembali melanjutkan makan malam.
Setelah makan malam afkar kembali kekamarnya untuk belajar. Soal olimpiade yang akan diadakan itu ada mata pelajaran fisika, matematika, bahasa inggris. Dirinya duduk di meja belajar dan membuka buku fisika, dia memahami materi materi apa saja yang sudah di pelajari nya, dirinya pun menggunakan ponselnya sebagai media jika ada materi yang kurang dipahami nya.
Malam semakin larut, afkar telah menyelesaikan belajarnya tepat dipukul 10. Dirinya turun kebawah dan telah melihat seluruh lampu mati, dengan pelan dia turun kebawah dan menuju ke dapur melihat isi kulkas. Dia mengambil satu botol cocacola dingin dan kembali ke kamarnya. Lelaki itu berjalan menuju balkon rumahnya dan duduk disana menikmati angin malam. Dia melihat keatas langit yang dipenuhi bintang dan bulan.
Dia termenung dan membayangkan wajah gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
"Dia unik" Tanpa sadar dia mengucapkan kata kata itu.
"Gue juga kalau dekat dia, seperti ada rasa gejolak yang aneh"
"Gue memang belum bisa cinta sama dia tapi gue harus belajar" Afkar pun membuka tutup botol itu dan meneguknya langsung hingga habis. Dia kembali kekamar dan mematikan lampu.
**
Pagi hari pun tiba. Kini hari minggu hari yang membebaskan bagi anak anak sekolah. Karena mereka lepas dari kata tugas dalam sementara.Gadis itu telah bangun dari tidurnya. Dia telah mandi karena tadi dirinya selesai jogging. Kini dia masuk ke kamar arga dan melihat arga kini sedang bersiap siap.
"Mau kemana?" Tanya Maya dan duduk diatas kasur arga.
"Ke markas. Refresing, capek otak gue belajar terus" Ucap arga. Maya pun mengangguk lalu kembali berbicara.
"Sendiri aja?" Tanya Maya.
Arga pun menggelengkan."Ada afkar, leo ale" ucapnya.
"Lo ikut?" Tanya Arga. Maya pun menggeleng, dia takut nanti akan bosan disana karena hanya dirinya yang perempuan.
"Kenapa?. Daripada lo sendiri dirumah" Ucap Arga.
"Dibanding gue juga disana cewek sendiri?" Tanya balik Maya. Arga pun kesal.
"Ck!. Gue suruh leo ale bawa teman lo. Udah ayo!" Arga membuka ponselnya dan mengetikan pesan disana lalu dikirim setelah itu dia memasukkan kembali ponselnya kedalam kantong celananya. Arga menarik tangan gadis itu dan Maya hanya tersenyum senang, akhirnya dia ada teman disana.
Arga menggunakan motornya. Mereka pun pergi dari hadapan rumah. Arga mengendarai motornya dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tentu itu membuat Maya harus memeluk abang nya yang tidak tau diri ini dibanding dirinya harus jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Любовные романы"Mencintai mu dan menemukan mu di dalam hidupku itulah yang paling terindah." Menikah diusia muda memang lah hal konyol, namun kenapa aku harus menolak perjodohan itu ketika kesungguhan hatiku meminta pada Tuhan bertemu dengan pria yang tulus dan T...