Happy Reading
.
.
Leo dan Mila berada di perpustakaan. Hanya ada mereka berdua saja disana. Karena memang perpus selalu buka. Leo sedari tadi selalu saja sibuk memandang wajah gadisnya itu. Mereka duduk tidak cukup jauh hanya berjarak 2 m. Mila sadar bahwa dari tadi dirinya selalu dilihat oleh pria yang ada didepannya ini."Lo kenapa sih?!. Itu banyak buku!. Cari kegiatan yang berfaedah napa!" Gerutu Mila dan menatap kesal pada leo.
Leo pun tersenyum tipis lalu mendekatkan dirinya pada gadis itu. Mila dengan refleks mundur kebelakang namun dirinya terkunci. Dia tidak bisa kemana mana sekarang. Leo yang melihat itu tersenyum nakal. Mila panik saat ini. Bagaimanapun hanya mereka berdua saja yang ada di ruangan ini.
"Kenapa hm?. Lo mikir yang aneh aneh?" Bisik leo dengan pelan ditelinga Mila. Sensasi tubuh Mila kini panas, dirinya merinding saat ini.
"Gue baru sadar ternyata orang yang selama ini gue tunggu, ada perasaan sama dengan gue. Gadis itu ternyata cinta sama gue"
"Lo kenapa gak pernah bilang?. Lo harus buat gue tertantang untuk bisa dapatin hati lo"
"... Gue cinta sama lo. Gue mau perjuangin lo. Gue mau jaga lo"
"You want to be my girlfriend?" Tanya leo dengan suara serak basahnya. Mila tidak percaya, dia bingung harus bagaimana sekarang. Dia ingin menjawab yes, namun lidahnya seakan keluh untuk menjawab.
"Lo diam berarti iya" Ucap leo dan dirinya tersenyum senang.
CUP
Leo mengecup singkat bibir mila, gadis itu membulatkan kedua netranya saat mendapatkan kecupan singkat dari lelaki yang dia cintai ini.
"Bibir lo manis" Ucap leo lalu mengusap bibir nya dengan lembut. Mila seakan terhipnotis dengan lelaki ini. Tubuhnya hanya diam dan seolah olah menerima perlakuan hangat yang diberikan leo. Dia merasa ada sengatan yang menjalar di seluruh tubuhnya.
**
Bel sekolah Permata Matahari pun telah berbunyi. Leo dan mila masih berada didalam kelas, karena hari ini adalah jadwal piket mereka berdua. Ale kini sedang mengeluarkan motornya dari parkiran lalu dirinya mengendarai motornya, saat di gerbang sekolah dirinya tidak sengaja melihat perti sedang berdiri sendirian. Dia pun menghampiri gadis itu."Bareng?" Tanya Ale dan berhenti tepat disamping gadis itu. Perti pun menoleh ke arah dirinya.
"Gak usah kak. Gue nanti ngerepotin lo" Ucap perti dan menggelengkan kepalanya.
"Gue gak bilang lo ngerepotin gue. Lo naik sekarang!" Ucap Ale yang tidak ingin dibantah. Perti pun yang melihat wajah ale dengan datar dan tidak seperti biasanya. Dia pun dengan pelan naik keatas motor ale. Ale pun menancapkan gasnya dengan kecepatan yang sedang. Mereka tidak ada yang berbicara satu sama lain.
"Rumah lo dimana?" Tanya Ale yang memecahkan keheningan dengan suara sedikit kencang agar Perti bisa mendengar nya.
"Duta mas blok A no 28" Ucap Perti sedikit mendekatkan dirinya. Ale pun hanya mengangguk. Perti bingung, dia merasa ini bukan jalan rumah nya dan alis mata nya berkerut. Ale memberhentikan motor ninjanya didepan toko mas yang jauh dari jalan raya.
Mereka berdua turun. Ale berjalan namun Perti masih setia diam disamping motor lelaki itu. Ale menyadari gadis itu tidak mengikuti menoleh kebelakang.
"Ayo" Ale menarik tangan perti. Dia hanya pasrah dan mengikuti lelaki itu. Mereka masuk kedalam toko itu dan langsung disambut hangat oleh staf yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Romance"Mencintai mu dan menemukan mu di dalam hidupku itulah yang paling terindah." Menikah diusia muda memang lah hal konyol, namun kenapa aku harus menolak perjodohan itu ketika kesungguhan hatiku meminta pada Tuhan bertemu dengan pria yang tulus dan T...