💚Part 2💚

7.7K 237 2
                                    

Dan di kelas XII IPA 1 afkar ingin keluar kelas menuju toilet tapi niatnya tidak jadi karena pak bambang langsung memanggilnya.

"Afkar, Bisa bantu bapak?" Tanya pak Bambang.

"Bisa pak"

"Kamu tolong bawa buku kalian ke meja bapak biar nanti bapak koreksi".

Afkar pun mengangguk lalu mengambil buku yang diatas meja tadi lalu dirinya berjalan dibelakang pak Bambang, Mereka berdua pun telah tiba diruang guru.

"Situ aja letakkan afkar"ucap pak Bambang dan afkar pun meletakkan buku tersebut di atas meja yang ditujukkan pak Bambang.

"Makasih sudah membantu bapak" Ucap pak Bambang dan berterima kasih pada afkar yang telah membantunya

"Iya pak, Sama-sama. Saya permisi pak"ucap afkar.

"Silakan"ucap pak Bambang dan afkar membalas ucapan pak Bambang dengan anggukan. Saat dirinya ingin keluar, afkar tidak sengaja menabrak gadis yang tidak dikenalnya.

"Eh. Sorry kak. Saya tidak sengaja"ucap maya dengan nada ketakutan.

"Hm" Dirinya pun segera pergi dan tidak berniat untuk lama lama.

"Ganteng. But.. Dia cuek" Batin Maya.

"Cantik, Gue akan dapatin lo apa pun caranya" Batin Afkar

Dan dia pun langsung masuk ke ruang guru dan sampai diruang guru,ada guru yang lagi didalem yang sedang memeriksa buku tugas.dengan memberanikan diri Maya mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Permisi pak" Ucap maya dengan lembut dan sopan.

"Iya,ada apa ya nak?" Tanya pak Bambang.

"Ini di suruh Bu anisyah untuk ngantar buku tugas kelas XI IPA 1" Ucap maya masih dengan lembut dan sopan.

"Oh, Letak situ aja nak" Ucap pak Bambang yang menyuruh Maya untuk meletakkan buku tugas tersebut di meja Bu anisyah.

"Baik pak" Ucap Maya.

Lanjutnya. "Makasih pak. Saya permisis" Pamit Maya pada pak Bambang.

"Iya nak" Ucap pak Bambang dan akhirnya Maya pun keluar dari ruang guru tersebut.

**
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Siswa SMA Matahari pun berhamburan untuk pulang. Dan kini pun parkiran mulai sudah ramai dengan suara kendaraan. Arga kini lelah menunggu Maya yang saat kini belum muncul. Dirinya menghela nafas dan sambil bersandar dimobil dan tak lupa menyilangkan tangannya.

Gadis yang rambut panjang itupun berjalan menghampiri dirinya dan tak lupa dengan senyum pepsodent.

"Yok" Maya menarik Arga untuk masuk kedalam mobil namun tangannya dihempas. Maya pun menatap Arga dengan bertanya tanya.

"Darimana lo?"

"Gue piket" Maya menatap Arga sendu. Dia takut Arga akan memarahinya. Dia menunduk. Tangan bebas dan kekar mengangkat wajah nya.

"It's okay. Lain kali gak usah piket. Biarin mereka aja" Ucap Arga memegang pipi Maya.

"Gak boleh, Nanti Maya dijahatin" Ucap dirinya dengan polos dan menggembungkan pipinya.

"Siapa yang jahatin Maya?. Nanti mereka berurusan dengan gue". Maya pun tersenyum, Lalu Arga membuka pintu untuk Maya dan dirinya pun mengitari mobilnya. Arga pun mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang sedang.

Dia melihat toko roti yang ada di pinggir jalan. Dan dirinya pun memberhentikan mobilnya dan memarkirkan nya di samping toko itu.

"Ngapain?" Tanya Maya menatap kesamping dan melihat Arga yang sudah keluar dari mobil. Dia pun dengan cepat mengikuti Arga dari belakang.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang