Bab 1.Welcome

413 6 0
                                    

Arya baru saja hendak tidur setelah selesai mengerjakan tugasnya sebagai seorang dosen.Ia melihat ke jam yang ada di dinding kamarnya,ternyata udah hampir tengah malam.Arya pun memutuskan untuk segera tidur.Belum lama ia memejamkan mata,rintik hujan tertangkap oleh indera pendengarannya.Makin lama makin deras.

Ting tong

Bersamaan dengan itu, ia pun mendengar bel rumahnya berbunyi.Siapa tamu yang datang di jam segini,pikirnya.Sungguh tamu itu tidak tahu aturan karena bertamu di jam segini.Arya masih belum beranjak,ia mengira itu hanya orang iseng yang suka memainkan bel rumah tetangga.Tapi kelamaan bel rumah nya masih saja terus berbunyi.Dengan emosi yang tertahan,ia pun akhirnya beranjak dari ranjang kemudian menuju ke lantai satu.

"Siapa sih yang bertamu jam segini," gerutu Arya sewot.

Sebelum membuka pintu,ia mencari barang yang akan di gunakan sebagai senjata.Bisa saja tadi itu adalah maling yang akan masuk ke dalam rumahnya.Sayangnya hanya ada sapu yang bisa ia gunakan.Arya,laki-laki itu berjalan perlahan menuju pintu sambil memegang sapu.Ketika akan mencapai pintu,suara bel rumahnya tidak lagi terdengar.Tetapi ia masih penasaran siapa pelakunya.Lalu ia menghitung di dalam hati sebelum meraih gagang pintu.

Arya merasa lega setelah ia dapati tak seorang pun berada di depan rumahnya.Ia menoleh kesana kemari,tapi masih tetap tidak menemukan siapa pun.Kemudian lelaki itu memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah.Akan tetapi...suara tangisan bayi menghentikan langkahnya.

"Ini hanya firasat ku aja atau gimana?kok aku dengar ada suara tangisan bayi ya," gumam Arya.

Langkah kakinya berjalan menuju sumber suara,dan benar saja,ia menemukan sebuah box bayi tergeletak tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

Siapa orang yang tega membuang bayi di malam yang sangat dingin ini.Mungkinkah orang yang menekan bel rumahnya tadi?Arya segera membawa bayi itu kedalam rumah.Ia tidak tega melihat bayi itu kedinginan.

Arya pov'

Siapa yang udah tega membuang bayi nggak berdosa ini?berarti dari tadi bayi ini kedingingan.Siapa pun itu, yang telah melakukan hal ini,kuharap kelak orang itu akan menyesal.

ku amati keseluruhan box bayi ini.Mungkin saja ada petunjuk di dalamnya.Dan ternyata benar,ada sebuah surat.Setelah ku baca,isi surat itu hanya mengatakan kalau aku harus menjaga dan membesarkan bayi ini dengan baik.Lalu bagaimana dengan orang tuanya?kenapa justru malah tega membuang bayi tidak berdosa ini.Lagi pula aku belum pernah punya anak,bagaimana bisa merawatnya sendirian.

Setelah aku lihat-lihat ternyata bayi laki-laki ini lucu juga.Aku nggak pernah membayangkan kalau di umur yang masih muda begini harus mengurus seorang bayi sendirian.Di tambah ini juga bukan anak kandung ku.Tiba-tiba bayi ini menangis,aduh...aku harus gimana?apa dia lapar?

Perlahan,aku memberanikan diri untuk menggendongnya.Awalnya takut salah posisi,maklum lah,ini pertama kalinya.Tapi setelah berada di dekapan ku, ajaibnya dia langsung diam.Mungkin dia mengira aku adalah ayahnya.Tidurnya kelihatan sangat damai ketika kugendong.Inikah rasanya menjadi seorang ayah?entahlah.Dan entah kenapa rasanya begitu membahagiakan.

Mata ku mengerjap menahan rasa kantuk,besok juga harus pergi ke kampus.Sebaiknya aku istirahat.Begitu pun dengan bayi ini,malam ini dan malam-malam berikutnya mungkin dia akan tidur bersama ku.Tak ada petunjuk lain,hanya ada sepucuk surat dan berbagai perlengkapan bayi yang belum pernah ku lihat sebelumnya.

***

Arya merasa tidurnya terusik oleh suara tangisan bayi.Ia mengira sedang bermimpi,akan tetapi bayi di sampingnya seakan menjadi bukti nyata bahwa ia tidak sedang bermimpi.Bayi itu menangis sangat kencang,membuat Arya bingung dengan apa yang harus ia lakukan.Setelah ia mendekat,ternyata bayi itu buang air besar.Lelaki itu menahan rasa mualnya,bahkan ia hampir muntah.

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang