Bab 28. Perlahan Tapi Pasti

53 1 0
                                    

Peserta yang ikut kegiatan outbond tahun ini telah di bagi ke beberapa kelompok. Lalu berlanjut pada penentuan letak tenda yang akan mereka tempati masing-masing. Elvina sempat kecewa karena tidak satu kelompok dengan Sasya, tapi apa boleh buat. Akhirnya ia pun menerima.

"Lo tau cewek yang lagi berdiri dekat tenda kita itu?" bisik salah satu mahasiswi. Ia satu kelompok dengan Elvina.

"Kenapa emangnya?" tanya temannya menanggapi.

"Dia pacarnya bang Daffin."

"Serius lo?kok bisa?gue kira selera bang Daffin tinggi banget,"

"Gue juga nggak ngerti kenapa bang Daffin milih dia. Padahal lebih cantikan gue."

Elvina samar-samar mendengar namanya di jadikan bahan gosipan. Tapi ia hanya melihat kearah mereka sambil tersenyum. Kemudian pergi mencari Sasya.

Acara BEM kampus kali ini benar-benar di manfaatkan Dodi sebagai kesempatan untuknya mendekati Sasya. Semoga saja tahun ini ia tidak jomblo lagi. Selalu begitu harapannya sejak dua tahun yang lalu. Tapi nyatanya sampai sekarang dirinya masih jomblo. "Kebetulan nih Sasya lagi sendirian, abang temenin ya. Kalau haus, ini abang ada bawa minuman dingin," ujar Dodi sambil menyodorkan dua minuman dingin berbeda rasa.

"Nggak haus," tolak perempuan itu. Ia masih mengabaikan perhatian Dodi.

"Kepanasan nggak? biar abang cariin kipas,"

"Nggak perlu," niat baik Dodi yang di penuhi bumbu-bumbu modus hasil racikannya belum mempan juga ternyata. Tapi dirinya tidak akan semudah itu untuk menyerah. Justru ia menganggap ini sebuah tantangan.

"Eh...ada elu disini Dod, siapa nih? cewek lo?" tanya Fikri yang langsung beralih memperhatikan Sasya. Ada aja gangguan disaat Dodi mau melakukan pendekatan.

"Calon ibu dari anak-anak gue," jawab Dodi tanpa ragu. Sayangnya hanya dalam hati.

"Ngapain lo nanya-nanya?"

"Yaelah Dod, galak amat lo."

"Kenalin, gue Fikri. Penanggung jawab kegiatan yang di selenggarakan BEM kampus kali ini," Fikri menyodorkan tangannya, berniat untuk berjabat tangan dengan Sasya.

Tanpa ragu, Sasya langsung menyambut uluran tangan Fikri. "Gue Sasya, mahasiswi semester 5."

"Cantik ya, mau nggak jadi pacar gue?" celetuk Fikri. Membuat Sasya dan Dodi langsung membelalakkan mata.

"Apaan sih lo Fik," kata Dodi menahan emosinya. Sikap Fikri saat ini sungguh tidak sopan.

"Santuy Dod, jangan ngegas dulu. Gue bercanda," ujar Fikri sambil cengengesan.

"Nggak semua cewek bisa lo bercandain kayak gitu Fik!"

"Lo kok nyolot sih, Sasya nya aja nggak marah. Lo yang bukan siapa-siapa nya kenapa malah bersikap kayak gini."

"Udah, jangan berantem lagi," kata Sasya lirih. Dodi langsung menoleh kearahnya. Lebih tepatnya kearah lengan bajunya yang di pegangi oleh Sasya.

Panitia sibuk di bagian mereka masing-masing. Ada yang mengurus perlengkapan camping, mendata ulang peserta yang hadir, serta menyiapkan berbagai hal sebelum di mulainya pesta api unggun malam ini. Setelah semua dirasa lengkap, mereka berkumpul di sekeliling api unggun yang telah menyala. Kemudian Faris maju sambil membawa toa.

"Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Malam semuanya..."

"Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh," jawab mereka kompak.

"Gimana kegiatan hari ini? seru nggak?" tanya Faris selaku ketua BEM universitas.

"Seru kak," jawab yang lainnya.

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang