Bab 5. Idamannya Kaum Hawa

110 4 0
                                    

Arya,laki-laki itu segera turun dari mobil,membuka pintu pagar agar mobilnya bisa masuk ke dalam.Setelahnya ia kembali masuk ke dalam mobil.Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar,ia pun beralih ke Elvina yang ternyata telah tertidur.

"El bangun,kita udah sampai.Kamu bawa dia masuk dulu ke dalam,biar saya yang bawa belanjaannya," ujar Arya membangunkan Elvina.

"Eh...iya pak," Elvina mengucek matanya.Berusaha untuk kembali mendapatkan kesadaran penuh.

"Ini kunci-nya," kata Arya menyerahkan kunci rumah.

Elvina mengambilnya,lalu turun dari mobil dengan hati-hati agar bayi yang berada di gendongannya tidak terbangun.

"Hadeuh...banyak banget nih belanjaan," gerutu Arya di dalam mobil setelah Elvina turun.

Arya masuk ke dalam rumah sambil membawa belanjaan tadi.Tulang-tulangnya serasa akan patah saking lelahnya.Ia juga sudah mengunci pintu pagar.

"Loh,kenapa kamu masih disini?" tanya Arya ketika melihat Elvina duduk di sofa ruang tamu dan masih menggendong bayi itu.

"Maksudnya pak?"

"Saya kira kamu udah pindahin dia ke kamar."

"Saya kan nggak tahu kamarnya yang mana,lagian nggak sopan juga kalau saya tiba-tiba nyelonong ke kamar bapak," benar juga apa yang dia bilang,pikir Arya.

"Yaudah,ayo kita kamar," ajak Arya,belum sadar apa yang baru saja ia katakan.Alhasil Elvina hanya bisa melongo.

"Maksudnya ke kamar saya buat pindahin dia," ralat Arya.Hampir aja Elvina salah sangka.

Arya melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju kamarnya yang ada di lantai 2.Elvina mengikutinya dari belakang.Kemudian pria itu membukakan kamarnya agar Elvina bisa masuk.

"Kamu tidurkan aja dia di atas kasur saya,"

"Baik pak,"

"Tugas saya udah selesai kan pak?berarti saya bisa pulang dong?" tanya Elvina setelah menidurkan bayi itu di ranjang milik Arya.

"Kamu mau pulang jam segini?" tanya Arya balik.

Elvin melihat kearah jam dinding yang ada di kamar Arya.Ternyata sekarang udah hampir tengah malam.

"Sebenarnya saya bisa aja mengantarkan kamu pulang,tapi ini udah hampir tengah malam dan nggak mungkin juga saya meninggalkan dia sendirian disini," ujar Arya.

"Terus gimana saya pulangnya pak?"

"Besok kamu kuliah jam berapa?"

"Hmm...hanya ada kelas di jam 2 siang pak," jawab Elvina.

"Oh...kebetulan itu kelas saya.Gini aja,malam ini kamu tidur di rumah saya dulu.Saya nggak bisa membiarkan kamu pulang sendirian apalagi tengah malam gini.Nanti saya bisa tidur di kamar tamu dan kamu bisa tidur disini."

"Tapi saya nggak enak kalau harus tidur di kamar bapak," tutur Elvina menolak secara halus.

"Kalau kamu merasa khawatir,nanti pintunya bisa kamu kunci,"

"Yaudah deh pak,mau gimana lagi," kata Elvina yang akhirnya pasrah.Ia mencoba menepis pikiran buruknya tentang Arya.Toh,benar juga kata laki-laki itu.Kalau masih khawatir,pintunya bisa ia kunci dari dalam.

"Saya keluar dulu,kamu bisa pakai kamar ini.Saya tidur di kamar sebelah,jadi kalau dia nangis kamu bisa langsung panggil saya," ucap Arya lalu keluar dari kamarnya.

"Iya pak."

Arya belum bisa tidur meski matanya telah terpejam.Sejak tadi ia terus berguling ke kanan dan ke kiri berharap agar bisa tertidur setelahnya.Mungkin ia belum terbiasa tidur di kamar tamu apalagi baru kali ini ada seorang perempuan yang tidur di rumahnya.

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang