Bab 17. Dosen Ku Suami Ku

111 2 0
                                    

"Saya suaminya Elvina,"

Ingin rasanya Arya berkata seperti itu di depan Danu saat ini. Tapi belum terealisasikan. Ia masih menunggu waktu yang tepat. Malam ini rumah Elvina mengadakan pengajian yang dihadiri oleh para tetangga. Beberapa diantaranya mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Dimas,ayah Elvina. Arya terpaksa duduk berjauhan dengan Elvina karena sejak tadi Danu enggan jauh-jauh dari isterinya itu.

"Ini suaminya El ya buk Sarah?ganteng ya," puji salah satu tetangga Sarah. Arya yang sejak tadi berdiri di sampingnya hanya membalas pujian-pujian yang terlontar untuknya dengan senyuman. Laki-laki itu sudah biasa di puji tampan,tapi hari ini berbeda. Ia dikenali sebagai suami Elvina.

"Bunda masuk dulu ya Arya,mau bersihkan piring-piring dan lainnya," ujar Sarah ketika orang-orang telah pulang.

"Bunda istirahat aja,nanti biar Arya yang beresin,"

"Yasudah,badan bunda juga mulai pegal-pegal."

Ketika Arya baru masuk ke dalam rumah,ia lagi-lagi melihat keakraban diantara Elvina dan Danu. Sangat akrab malah. Tentu saja ia membenci hal itu. Bagaimana pun Elvina adalah isterinya.

"Permisi,tapi ini udah malam," sindir Arya secara halus. Berharap Danu peka.

"Iya saya tahu," balas Danu lalu kembali berbincang dengan Elvina.

Wah...mulai songong.

"Ya kalau tahu kenapa nggak pulang," kata Arya. Kali ini ia enggan mengalah lagi.

"Emangnya kamu siapa nyuruh-nyuruh saya pulang? Ini kan rumahnya Elvina," sewot Danu. Nggak tahu aja kalau Arya yang lebih sewot saat ini.

"Saya..."

"Yaudah Dan,kamu bisa datang lagi besok," ujar Elvina.

"Oke,besok aku jemput ya. Kita pergi ke alun-alun," Elvina mengangguk. Lalu Danu pamit pulang.

"Saya tahu kamu nggak suka sama saya,tapi setidaknya hargai saya sebagai suami kamu,"

"Saya capek pak,mau tidur," kata Elvina kemudian meninggalkan Arya begitu saja.

***

Pagi ini,Arya telah mengemasi barang-barangnya serta perlengkapan Rain. Ia akan kembali ke Jakarta. Bahkan ia telah berkemas sejak dini saking semangatnya. Lebih tepatnya setelah sholat subuh. Sebenarnya tadi malam ia tidak bisa tidur karena banyak nyamuk.Kamar di rumah Elvina hanya ada dua. Satu yang di tempati orang tuanya,dan satu lagi yang sekarang menjadi kamar Dinda. Terpaksa ia tidur di ruang keluarga.

"Pagi banget kamu bangun Ar?" tanya Sarah. Ia baru saja keluar dari kamar setelah selesai sholat subuh.

"Iya tan..."

"Panggil bunda aja,belum terbiasa ya," ujar Sarah lalu menghampiri Arya yang masih belum selesai berkemas.

"Elvina belum bangun ya bun,"

"Oh...maaf ya,anak itu emang suka bangun kesiangan kalau udah pulang ke rumah,"

"Kamu pulang hari ini?" tanya Sarah lagi.

"Iya bun,pekerjaan saya di kampus juga udah mulai menumpuk."

"Elvina juga nggak bisa libur kelamaan kan,"

"Bunda sama aa' Arya lagi ngapain?" tanya Dinda yang baru saja keluar dari kamar.

"Teteh mu hari ini pulang,jadi nak Arya lagi siap-siap," jelas Sarah.

"Yah...cepet banget pulangnya ya. Yaudah,Dinda mau mandi dulu deh,nanti terlambat," kemudian gadis yang rambutnya terkucir itu berjalan menuju kamar mandi yang berada di dapur.

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang