Bab 3.Rahasiakan Dulu

131 3 0
                                    

Tidak lama setelah keluar dari ruangan Arya,Elvina mendapatkan sebuah pesan.Ternyata itu dari Arya yang mengiriminya alamat rumah laki-laki itu.Usai pesan itu ia baca,Elvina kembali memasukkan ponsel miliknya ke dalam tas.Kemudian berjalan menuju kantin.Setelah itu ia akan ke perpustakaan untuk mencari buku referensi tugasnya.

Sepeninggal Elvina,seseorang mengetuk pintunya dari luar.Kemudian orang itu menampakkan dirinya bersamaan dengan pintu yang terbuka.

"Nanti pak Arya makan siang dimana?" tanya Mela.Perempuan itu salah satu dosen dari prodi lain.Beberapa bulan belakangan ini ia selalu mencoba untuk meluluhkan hati Arya dengan berbagai cara,sayangnya Arya hanya menanggapinya dingin.

"Saya bawa bekal sendiri," balas Arya sambil mengangkat kotak bekalnya.

"Tapi saya punya rekomendasi restoran yang menunya enak banget loh,"

"Maaf,saya nggak sempat makan siang di luar," ucap Arya menampilkan wajah datarnya.

"Oh,yaudah deh pak Arya,saya permisi," ujar Mela kemudian setelah terang-terangan Arya menolak ajakannya untuk makan siang bersama.

Ponsel Arya berbunyi,menampilkan nama dan foto Irham di layarnya.Langsung saja ia menggeser keatas tombol hijau yang ada di layar.

"Ar,anak lo gue bawa ke kafe," ujar Irham dari seberang sana langsung to the point.

"Tapi katanya hari ini nggak ke kafe,"

"Tadinya sih gitu,tapi kata Nana dia ngerasa sungkan kalau lo nggak ada di rumah.Takutnya bisa khilaf juga gue kalau berduaan sama Nana di rumah lo,hehe..." canda laki-laki itu.

"Itu sih kamu nya aja yang punya niatan akan berbuat yang iya-iya di rumah ku.Nggak papa sih,paling setelah itu di grebek pak RT,"

"Seneng ya lo kalau gue akhirnya di arak warga keliling kampung,"

"Btw,bayi itu udah di kasih makan? awas aja sampai kamu buat di kelaperan," ancam Arya.

"Tenang aja,tadi udah di buatin susu sama Nana.Dan sekarang anak lo lagi tidur."

"Syukur deh,"

"Lo nggak berniat ngasih dia nama?biar kalau manggil nggak susah," ujar Irham memberi saran.

"Eh,iya juga sih.Tapi belum kepikiran mau ngasih dia nama apa,nanti deh aku pikirin."

"Oke oke,nanti gue kabarin lagi.Gue mau lanjut bermesraan sama ayang beb,"

"Bucin..." sindir Arya di akhir pembicaraan mereka.

***

Masih ada sisa sejam lagi sebelum kelas selanjutnya di mulai.Setelah makan siang di kantin kampus,Elvina memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.Biasanya perpustakaan tidak terlalu ramai,tapi hari ini perempuan itu hampir saja tidak kebagian tempat duduk.Ia kemudian mencari buku yang ia cari lebih dulu sembari menunggu ada kursi yang kosong.

"Lagi nyari buku apa?" bisik seseorang dari belakang.Suara itu begitu familiar di telinganya.

"Mau aku bantu nyari bukunya?" bisik orang itu lagi karena masih belum mendapat tanggapan dari Elvina.

"Aku lagi nyari buku komunikasi bisnis," jawab Elvina pelan.

"Oh,buku itu ada di rak sebelah sana," ujarnya lalu menggandeng tangan Elvina.

"Jangan gandengan,kita lagi di perpus," bisik Elvina.

"Nggak bakal ada yang ngelarang kok,tenang aja."

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang