Bab 4. Prasangka

116 4 0
                                    

Akhirnya mereka sampai di depan rumah Arya.Saat itu matahari juga hampir kembali ke peraduannya.Arya turun dari mobil untuk membuka pintu pagar,sementara Elvina masih berada di tempatnya semula.

"Ayo masuk," ujar Arya dengan suara lirih ketika melihat bayi yang masih berada di dekapan Elvina telah tertidur.

"Saya mau pulang pak,ini udah mau maghrib juga," kata Elvina.

"Naik apa?"

"Mungkin nanti saya bisa naik bus kota pak," jawab nya sopan.

"Turun dulu,dia juga udah tidur.Nanti saya yang anterin kamu pulang."

Benar juga kata Arya,sebaiknya ia membawa bayi ini masuk ke dalam rumah lebih dulu.Baru setelah itu ia pulang.Elvina masuk ke dalam rumah sambil menggendong bayi itu sementara Arya membawa tas yang berisi perlengkapan bayi.

"Setelah ini kamu bisa ikut saya?" tanya Arya ketika mereka telah berada di dalam rumah.

"Kemana pak?"

"Saya mau beli perlengkapan bayi," jawab Arya dengan wajah datar andalannya.

"Isteri bapak belum pulang?" tanya Elvina lagi.Ia baru tahu kalau wanita tadi bukan isteri sang dosen.Buktinya wanita itu tidak ikut bersama mereka.

"Saya belum punya isteri,"

"Lalu ini anak siapa?"

"Saya nggak tahu,ceritanya panjang.Nanti saya jelaskan."

Elvina mencoba untuk membuat bayi itu berhenti menangis dengan cara menggendongnya.Bukannya berhenti,malah tambah menangis.Kemungkinan bayi itu lapar.Arya lalu pergi ke dapur untuk membuatkan susu.Sebelumnya ia sudah melihat turorial cara membuat susu bayi yang benar lewat youtube,jadi saat ini ia sudah mengerti.

"Mungkin dia kelaparan,coba kamu kasih susu ini dulu," ujar Arya memberikan susu formula yang telah ia buat tadi kepada Elvina.

Tanpa berlama-lama lagi,Elvina pun langsung memberikan susu itu.Dan ajaibnya bayi yang ia gendong saat ini langsung berhenti menangis.

"Saya mandi dulu,setelah itu kita pergi ke toko perlengkapan bayi."

"Iya pak."

Tangan Elvina mulai terasa pegal karena sejak tadi ia menggendong bayi itu.Lagi pula ia tidak tahu harus menidurkannya dimana.Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Arya langsung menghampirinya.Dosen-nya itu tampak jauh lebih ganteng dengan pakaian yang ia kenakan saat ini.Memakai jaket bomber maroon serta celana jeans panjang berwarna hitam.Sungguh tidak terlihat layaknya seorang dosen.Membuat Elvina terpesona dalam beberapa detik.Tapi ia langsung menepiskan pikiran itu karena sadar sudah punya Daffin sebagai pacarnya.

"Kita bisa pergi sekarang?" tanya-nya kepada Elvina yang mulai kelihatan mengantuk.

"Hmm...bisa pak,"

***

"Mau pesan apa?" tanya Arya ke Elvina setelah ia selesai menyebutkan pesanannya.

"Terserah bapak aja," jawab perempuan itu canggung.

"Samain seperti yang pesan tadi aja ya mas," ujar Arya ke pelayan yang sedang mencatat pesanan mereka.

"Iya pak," kemudian pelayan itu pergi.

Selama menunggu pesanan datang,keduanya sibuk bermain dengan bayi yang sedang berada di pangkuan Arya.Bayi itu juga tertawa seakan mengerti apa yang dikatakan oleh Arya.

"Anak bapak lucu ya,usia nya udah berapa bulan pak?" tanya Elvina.

"Saya nggak tahu usia pastinya berapa,mungkin sekitar 5 bulan."

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang