Bab 27. Gebetan Baru

45 1 0
                                    

Elvina menghampiri Arya yang sedang menginput nilai mahasiswa menggunakan laptop. Beberapa kali matanya beralih ke tumpukan kertas di atas meja makan dan kembali menatap layar laptop. Ada kacamata minus yang bertengger di hidung mancung milik laki-laki itu. Membuat ketampanannya bertambah satu tingkat.

"Kebetulan kamu kesini, tolong buatin saya kopi. Gula nya tiga sendok ya," pesan Arya dengan mata yang masih serius menatap layar laptop.

"Iya pak," jawab Elvina seadanya.

Setelah memberikan kopi pesanan Arya, Elvina enggan untuk pergi. Duduk di kursi yang berhadapan dengan Arya. Sembari memperhatikan kegiatan laki-laki itu. "Ngapain kamu ngeliatin saya?" tanya Arya. Kali ini ia menatap Elvina lalu meletakkan kacamatanya diatas meja.

"Gini pak,kan BEM Universitas besok mengadakan acara di Bogor. Jadi rencananya saya mau ikut pak,"

"Kalau saya nggak bolehin gimana?" tanya Arya lalu menghabiskan sisa kopinya.

"Yah...kok gitu sih pak?saya udah daftar ,"

"Kan kegiatan itu nggak di wajibkan," kata Arya.

"Emang bapak nggak pernah muda ya?kegiatan kayak gitu berguna banget tau pak."

"Jadi kamu kira saya udah tua?" tanya Arya, alisnya naik sebelah.

"Saya nggak pernah bilang bapak tua kok,kalau bapak nyadar ya bagus."

Arya kembali melanjutkan pekerjaannya. "Udah malam, tidur gih."

"Bapak tidur di kamar sebelah aja,saya nggak mau sekamar sama bapak," Elvina ngambek. Lalu ia berjalan menuju lantai 2.

Arya menutup laptop setelah pekerjaannya selesai. Lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Pintu kamar tidak di kunci ternyata. Sebelum tidur, ia pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Setelah itu bergabung bersama Elvina dan Rain yang telah tertidur lelap di ranjang mereka.

***

 "Lo seriusan kagak ikutan nih Daf?gue yakin lo bakal nyesel kalau nggak ikut. Elvina aja ikut ," kata Dodi . Mereka bertemu di parkiran Fakultas.

"Gue mau ke perpus nyari referensi buat skripsi," Daffin berjalan duluan meninggalkan Dodi. Tentu saja Dodi tidak mau di tinggal begitu saja, ia pun mengikuti Daffin.

"Nggak usah di pikirin banget tuh skripsi Daf, di bawa santuy aja," kata Dodi sambil cengengesan.

"Gue nggak mau jadi mahasiswa abadi kayak lo."

"Gue kan cuma mau rehat sebentar dari rutinitas,"

"Paling lo ikutan itu cuma mau modusin adik tingkat aja, udah tau gue."

"Anda salah kisanak. Belahan jiwa saya telah di temukan. Itu dia," tunjuk Dodi ke Sasya yang terlihat berjalan bersama Elvina. Dodi mesem-mesem nggak jelas.

"Pagi kesayangannya abang Dodi," sapa Dodi .

"Siapa yang lo maksud?" tanya Sasya galak.

"Ya kamu lah, siapa lagi," jawab Dodi menampilkan senyum mautnya.

"Sok-sok an pake aku kamu segala si onta arab," kata Daffin sambil tertawa terbahak-bahak.

"Apaan deh lo sirik aja!"

"Kamu mau kemana El?" tanya Daffin.

"Lagi nungguin yang lain. Kan bentar lagi berangkat. Kamu nggak ikut?"

"Oh... jadi kamu juga ikut ke event yang di selenggarakan BEM kampus ya. Maaf, aku nggak bisa ikut bareng kamu."

"Aku ngerti kok, kamu pasti sibuk karena udah semester akhir."

Today With You (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang