BAB 7

4.7K 391 12
                                    

dua hari berlalu sejak perpisahan ali dan prilly disingapura waktu itu, ali mengirimkan banyak pesan tetapi tidak ada satupun yang dibalas oleh prilly. ratna baru saja pulang 6 jam yang lalu dari singapura. ali berfikir jika prilly benar - benar marah padanya. ali tidak tahu apa yang akan dilakukannya sekarang. ali mengganti bajunya dengan sweater dan celana panjang, tampilan yang tidak pernah diperlihatkannya dengan prilly. selama bertemu prilly dia selalu mengenakan setelan jas lengkap perlengkapan kantornya. ali berencana untuk mengunjungi prilly ke rumahnya.

sudah siap ali keluar dari kamarnya, tidak sengaja bertemu dengan ratna di lift. "mau kemana li?"

"kerumah prilly bun."

"ah iya, bunda titip tolong beliin buah ya buat dia sekalian bunda tadi udah pesen cake buat dia. dia lagi demam, bunda gak sempet jenguk soalnya mau pergi sama ayah."

"prilly demam?"

"iya, kamu gak tahu? jenguk gih."

"iya ini ingin ke sana."

"yaudah biar mama suruh rina bawa cakenya ke mobil kamu, kamu tunggu didepan." ratna langsung beranjak ke dapur untuk menyuruh rina mengantarkan cake yang sudah dia pesan untuk prilly agar dibawa kemobil ali.

ali yang mendengar prilly sakit langsung mengambil kunci mobil yang biasanya digunakan. ali biasanya menggunakan jaguarnya, itu adalah mobil yang pertama kali ali beli saat menduduki posisi pemimpin di grady corp, itu pertama kalinya ali membeli mobil dengan uangnya sendiri.

'tin...tin'

ali tidak sabaran karena rina yang tidak kunjung keluar, rina datang dengan terburu - buru, langsung memasukkan cakenya ke kursi disamping ali. karena mobil itu hanya terdapat dua kursi.

ali langsung menuju kerumah prilly, sebelumnya dia membeli beberapa buah. karena ali tidak tahu buah apa favorit prilly, dia membeli semua jenis buah yang ada disana dan meminta untuk dikirim kerumah prilly. ali tidak mungkin membawa semua buah itu kedalam mobil, tidak akan mut. yang ada cake dari ratna bisa hancur. buah sudah dikirim kan lebih dulu, ali mengikutinya dari belakang.

tidak butuh waktu lama ali sampai dikediaman tinder, ali langsung menyuruh driver buah itu untuk membawakannya sampai didepan pintu rumah mewah itu, buah yang ali beli sampai 3 box. buah ini cukup untuk dimakan orang satu rt, ali memang kadang suka berlebihan.

ali menekan bel yang berada disebelah kiri pintu. tidak lama wanita sekitar berumur 30 tahun, dengan menggunakan baju seragam pelayan membukakan pintu.

"maaf mau cari siapa den?"

"saya ali mbak, prilly ada?"

"oh..den ali tadi ibu maya bilang den langsung disuruh ke dalem aja den, sudah ditungguin nyonya didalem sama den kevin juga. kalo non prilly lagi tidur lagi kurang enak badan." jelas pelayan itu.

"ya sudah, tolong dibawa kebelakang ya mbak."

"semuanya den?" tanya pelayan itu tidak percaya ali membawa bawaan sebanyaknya ini.

ali mengangguk. cake yang dibawakan oleh ratna masih ada ditangannya, ali membawanya kedalam dan langsung menuju ruang keluarga. padahal ali tidak tahu dimana letak ruang keluarga, dia berjalan dengan feelingnya. tapi ruang keluarga terletak dibagian tengah - tengah, jadi memang sangat mudah di temukan.

"asaalamualaikum." salam ali.

"waalaikumsalam."

"nak ali..." sapa maya.

"woy bro lama kita gak ketemu." kevin memeluk ali memberi salam seperti lelaki pada umumnya, ali menyambutnya dengan baik. kevin adalah sahabat terbaiknya. hanya waktu saja yang tidak menemukan mereka kembali, ali sibuk dengan kantornya begitu juga dengan kevin. mereka terakhir bertemu saat diacara grady corp kemarin, tapi sebelum itu mereka sudah empat bulan tidak bertemu. biasanya mereka sering menghabiskan waktu dicafe atau bahkan di rumah ali. tapi ali tidak pernah main kerumah kevin, ali merasa kurang nyaman. dan kevin mewajari itu karena dia sudah tahu betul bagaimana seorang ali.

BACKSTREET (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang