BAB 6

4.7K 360 18
                                    

from : prilly

welcome

ali tersenyum melihat satu kata yang menjadi balasan prilly.

ali meletakkan ponselnya diatas nakas, besok pagi dia harus berangkat pagi untuk meeting bersama kliennya di bali. cesar sudah mengirimkan jadwalnya seminggu kedepan, tidak terlalu padat.

keesokan paginya, ali sudah siap dengan setelah jasnya. ali tidak akan menggunakan pesawat, dia akan menggunakan helikopter pribadinya. cesar sudah menunggu di lantai 4, lantai 4 menjadi tempat untuk lepas landas helikopter pribadi milik keluarga grady. biasanya juga menggunakan gedung kantor mereka, tapi pagi ini ali meminta untuk berangkat dari rumahnya.

bundanya juga terlihat sudah siap dengan pakaian rapi. ali baru ingat, hari ini ratna akan pergi ke singapura bersama prilly dan ibunya. ali pamit dengan bundanya, kemudian langsung menuju kelantai 4 disana cesar sudah menunggu. proyek yang akan ali tangani dibali ini sangat besar, setiap tahun penghasilan ali sampai 500 milyar. itu karena kecerdasan dan ketekunan ali dalam bisnisnya. dengan senang hati dan dengan rasa bangga grady memberikan penguasaan penuh perusahaan kepada ali, grady yakin putranya itu mampu memimpin perusahaan dengan baik. selama ditangan ali, perusahaan semakin berkembang pesat.

setelah meeting dengan klien dibali, ali harus segera kembali kekantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. pukul 12 siang, ali sampai dikantornya. suara pesan masuk terdengar mendeting secara berurutan dan terdengar lumayan berisik. membuat ali langsung memeriksa pesan masuknya. ternyata itu whatsapp dari bundanya, ratna mengirimkan foto kebersamaannya dengan prilly selama disingapura. ali tanpa sadar tersenyum, melihat keakraban ibu dan wanita yang dicintainya. rasanya ali merindukan prilly. merindukan wajah yang selalu menunjukkan wajah kesal tapi menggemaskan. ali juga tidak tahu sihir apa yang dimiliki oleh prilly, sampai membuatnya benar - benar tergila - gila.

"pak.. pak ali." panggil cesar, sejak tadi cesar sudah memanggil ali tapi ali sama sekali tidak menjawab hanya menatap layar ponselnya dengan terus tersenyum.

"pak ali.." teriak cesar yang membuat ali terkejut.

"ada apa, kenapa berteriak?" tanya ali kesal karena terkejut.

"maaf pak, tadi saya sudah panggil - panggil bapak tapi bapak tidak menjawab, saya hanya ingin memberitahu jika setelah makan siang nanti bapak sudah tidak ada jadwal. bapak ingin makan apa?" tanya cesar

"makan disingapura."

"apa pak?" cesar mengernyit, dia merasa salah dengar.

"saya mau makan di singapura."

"singapore luar negeri pak?" ali mengangguk.

"sekarang pak?" tanya cesar masih merasa ali bercanda.

"saya tidak sedang ingin marah cesar, sekarang juga kamu siapkan helikopter saya untuk segera berangkat kesingapura."

"ba..baik pak."

sekali lagi, orang kaya bebas. bebas melakukan hal gila yang diinginkanya. sebenarnya bukan makanan mewah, atau restoran favorit yang ali akan kunjungi, tapi karena ada prilly. ada wanita yang dicintainya, karena itu ali rela makan siang begitu jauhnya.

ali langsung ke lantai 40, gedung yang menjuntai tinggi menantang gedung lain itu memiliki rooftop yang luas dan cukup digunakan landasan helikopter pribadi milik ali. cesar sudah ada disana, cesar akan ikut menemani ali pergi karena ali yang memintanya. sebenarnya cesar dan ali kadang seperti dua sahabat, tapi kadang seperti musuh. cesar sebenarnya sangat menyayangi ali, seperti menyayangi adik laki - lakinya sendiri. ali sebenarnya baik, tapi kadang - kadang saja ali itu menyebalkan.

BACKSTREET (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang