Hari sudah pagi, membuat kedua sejoli ini mau tidak mau segera berangkat ke sekolah.
"Ayo berangkat, nanti kita telat" ucap yeonjun.
"Iya kak" balas Chaera yang sedang sibuk berkutat dengan tapi sepatunya.
"Sini aku aja" Yeonjun gregetan jadi dia mengikat tali sepatu chaera.
"Hehe. Makasih kak" chaera nyengir.
"Yaudah ayo!"
"Kak, uang jajan" pinta chaera
"Jajan apa? Masih pagi." Heran yeonjun.
"Ish bukan itu! Uang jajan kan kata bunda sama mama minta ke kakak uangnya" ucap chaera cengengesan.
"Nanti aja istirahat"
"Sekarang ah" Ambek chaera.
"Iya iya" yeonjun memberi chaera uang.
"Makasih kak, aku masuk dulu ya!"
"Iya, hati-hati"
Chaera bingung. Kenapa mengucap hati-hati? Padahal ia cuma ingin memasuki kelas. Dasar protektif.
Istirahat
"Kalian mau apa?" Tanya Hana.
"Samain aja" jawab ketiganya kompak.
"Oke"
"Eh gabung ya kita" pinta Haechan dan Jisung, teman sekelas mereka.
"Silahkan, lagian itu bangku juga bukan punya kita" balas yena.
"Oke, makasih"
"Btw, Han, nitip ya hehe samain aja." pinta Jisung.
"Idih, yaudah"
Haechan sama Jisung ini temen deket mereka berempat di kelas. Dan dua orang itu juga tau tentang chaera sama yeonjun.
"Nih gais pesanannya" ucap Hana.
"Thank you, Hana" ucap mereka semua kompak.
Lalu tiba-tiba datanglah seonggok manusia,
"Hai Ra?" Sapa Sunwoo.
"Oh hai" Chaera menyapa balik.
"Chaera doang nih yang disapa?" Sindir Somi.
"Eh. Hai semuaa" gagap Sunwoo. Ia merasa tersudut.
"Yaa hai"
"Gue duduk sini ya, Ra"
"Duduk duduk aja, pantat pantat lo juga" ucap chaera tidak peduli.
"Eh iya" jawab sunwoo kikuk.
"Lo liatin chaera mulu. Makan sono" suruh haechan.
"Habis cantik sih" gumam sunwoo. Namun yena bisa mendengarnya.
"Lo suka sama chaera?" Tanya yena to the point.
"Uhuk uhuk" Sunwoo keselek makanan yang ia beli.
"Ett santai aja bro" ucap Jisung menahan tawanya.
"Kalo iya kenapa?" Balas Sunwoo.
"Sunwoo, maaf ya, yena kalo ngomong suka gak di filter dulu. Lo apa apaan sih yen" ucap chaera tidak enak.
"Tapi kalau gue suka sama lo dan berniat deketin lo gimana?" Tanya Sunwoo dengan berani.
"Duh yang diujung udah keluar tanduk tuh" panik Somi setelah melihat ke arah 'orang' yang diujung.
"Giman-"
"Apa karena yeonjun? Dia bukan siapa-siapa lo kan? Boleh lah gue deketin lo" ucap Sunwoo santai.
"Anjing. Bukan siapa siapanya gimana" gumam haechan.
"Udah lah bro kita semua temenan aja" sahut Jisung. Dia takut Sunwoo digebukin yeonjun.
"Lah kenapa sih? Boleh kan, Ra?"
"Eh?"
"Ayo" ajak yeonjun. Yang sudah menggenggam tangan chaera.
"Lo gak liat gua lagi ngobrol sama dia?" Sinis Sunwoo.
"Gak peduli" balas yeonjun gak kalah sinis. Ditambah tatapan tajamnya yang bikin orang menciut.
"Bukan siapa-siapa tapi ngatur banget" ucap Sunwoo nyolot. Entah darimana ia mendapat keberanian.
"Nyari mati si sunwoo" gumam haechan. Bukannya melerai, ia malah sibuk bermonolog.
"Harusnya gue yang ngomong gitu, lo bukan siapa siapanya kok ngatur?" Ucap yeonjun dengan tatapan tidak mengenakan. Dia kesal, sekali.
"Emang lo siapanya, pacarnya? Bukan juga!" Desis Sunwoo.
"Gue suaminya. She is mine." Bisik yeonjun.
"Ah gaseru bisik bisikan"
"Yeonjun bisikin apa ya?"
"Anjir ga kedengeran!"
"Anjir kepo gua"
"Ish kepo anjir gua segala bisik bisik"-netijen kepo
"Dan satu lagi, lebih baik niat lo buat deketin chaera buang jauh-jauh. Atau lo berakhir di rumah sakit." Ucapan yeonjun membuat chaera agak panik.
Detik itu juga yeonjun narik chaera pergi dari kantin.
"Gila kak yeonjun keren banget"
"Shipper yeonjun chaera ah gua"
"Najis pake pelet apansih tuh cabe biar dibela yeonjun"
"Najis jelek gitu di rebutin"-netijen julid
"Anjing. Gak mungkin! Gua gak percaya omongan yeonjun." Ucap Sunwoo tidak menerima kenyataan.
"Udah lah, sun. Mereka tuh jodoh lo jangan jadi pebinor deh" sinis yena
"Lo juga kemakan omongan yeonjun? Gak mungkin lah, mereka aja gak dekat selama ini" ucap Sunwoo masih kekeh.
"Terserah lo deh, Sun" ucap Hana malas menanggapi.
Rooftop
"Kamu kenapa sih kak?" Tanya chaera.
"Aku gak suka kamu dekat sama Sunwoo"
"Ya emang siapa yang dekat sih?"
Tanya chaera lagi."Tadi?"
"Jadi kakak ceritanya cemburu gitu?" Goda chaera.
"Siapa yang cemburu?" Elak yeonjun.
"Halah gausah ngelak. Lagian tadi kenapa ngomong gitu?"
"Kamu itu istriku"
"Nah itu tau, kamu suamiku. Aku gak akan nerima cowok-cowok kayak sunwoo tadi"
Yeonjun terdiam. Sejujurnya, dia menahan salah tingkah saat ini. Ucapan Chaera membuatnya berdebar-debar.
"Aku ke kelas dulu ya. Habis ini pak muthu, guru killer" ucap chaera.
"Aku antar" balas Yeonjun secepat kilat.
"Haha beneran cemburu kah?" Goda chaera lagi.
"Belajar yang bener biar gak bodoh" cetus yeonjun.
"Di Aussie aku paling pinter tau" bangga chaera.
"Iya, percaya kok aku" ucap yeonjun. Lalu pergi ke kelasnya.
"EH BENER TAUU!!" Teriak chaera kesal.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin | yeonjun
Fanfiction[SELESAI] Menikah muda karena wasiat kakek dan nenek itu adalah awal Yeonjun dan Chaera bertemu. Meski karena paksaan, mereka bahagia. Tetapi tentu saja ada banyak rintangan menerjang rumah tangga mereka. ©hirawork