Dor dor dor dor dor
Bukan suara tembakan kok. Itu suara chaera yang gedor gedor pintu kamar mandi.
"KAK IH AYO SARAPAN!" Teriak chaera. Sambil menyender ke pintu. Dan memegangi tangannya yg sakit karena gedor gedor.
"AAAAA!" Pintu kamar yeonjun kebuka. Otomatis chaera yang menyender hampir terjatuh. Untungnya, yeonjun menahannya.
"Gila untung gak jatoh aku!" Ucap chaera kesal.
"Lagian ngapain nyender coba?" Balas yeonjun santai. Chaera memukul lengan yeonjun kesal.
"Udah ah ayo sarapan. Tangan aku sakit nih gara gara kamu!" Sinis chaera. Yeonjun mengernyit heran.
"Coba sini liat" tangan chaera di pegang oleh yeonjun. Merah sih lecet gitu.
"Makanya jangan gedor gedor. Luka kan jadinya" ucap yeonjun datar. Lalu dia mengambil minyak dan perban (?) oke, ini berlebihan.
"Pelan pelan, sakit tau" Ringis chaera. Yeonjun bodo amat.
"Udah tuh ayo" chaera natep tangan nya. Perasaan lecet doang kenapa segala di perban sih. Tapi dia bodo amat terus turun kebawah.
Sekolah
"Loh, Ra! Tangan lo kenapa di perban gitu dah?" Tanya yena heran.
"Tau nih padahal cuman lecet doang. Kak yeonjun tuh segala di perban ribet emang!" Cibir chaera. Somi dan Hana langsung salah tingkah.
"Ih pengen deh punya suami kayak kak yeonjun" ucap Hana diikuti Somi. Chaera menatap kedua temannya males.
"Ayo ngantin!" Ajak Somi semangat.
"Kuy lah" seru yg lain nya. Mereka jalan beriringan menuju kantin.
"Lo pada pesan sana. Gue sama chaera yg nyari meja" suruh yena. Somi Hana mengangguk. Chaera mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin. Dan dia menemukan meja kosong, di pojok.
"Disana aja yuk, Yen" ajak chaera sambil menunjuk.
"Yaudah yok" langsung di setujui oleh yena.
"Nih gais makanan nya. By the way kok kalian nyari nya yg pojok sih?" Somi cemberut.
"Emang kenapa?" Chaera nanya ke Somi. Hana yang menjawab.
"Gak bisa liat cogan disana katanya"
"Cogan terooos. Udah ah makan yuk" ucap yena. Akhirnya mereka makan dengan tenang.
"Eh itu kak yeonjun, Ra! Tapi kok sama cewek?" Ucap Hana menyenggol chaera pelan. Chaera terdiam melihat pemandangan itu.
"Bego lo" bisik yena ke Hana. Hana yang sadar langsung mukul mulutnya pelan.
"Ah itu paling temennya" ucap chaera berpikir positif.
"Tapi kan selama ini si yeonjun gak pernah deket cewek, Ra"
Chaera langsung mikir, iya juga ya.
"Lo gak cemburu gitu?" Tanya yena.
"Gak lah, kan kita nikah juga terpaksa. Terserah dia lah mau deket sama siapa juga" Elak chaera. Yena menatap Chaera tidak percaya.
"Tapi waktu itu pas Sunwoo deketin lo dia narik narik lo! Kalau bukan karena cemburu apa coba? Terus dia bela lo dan sebagainya" ucap yena lagi lagi bikin chaera tergagap. Dia juga bingung sama perasaanya. Kenapa ada perasaan gak suka melihat yeonjun di gandeng sama cewek itu.
"Ah udahlah cape gue mikirin nya. Gue ke kelas dulu ya, belum ngerjain pr kimia gua" ucap chaera mengalihkan pembicaraan.
"Lo selalu aja lari dari pertanyaan gue, Ra" ucap yena menatap chaera tajam. Chaera tak mengindahkan tatapan yena, ia memilih pergi.
"Loh loh? RA! MAKANAN LO BELUM ABIS. SIAPA YG HABISIN DONG INI?" Teriak Somi yang membuat tatapan orang kantin mengarah ke arahnya, termasuk yeonjun. Chaera tidak menjawab teriakan Somi. Dia bodo amat.
"Rejeki anak solehah. Makasih ya, Ra" gumam Somi menyomot somay milik Chaera.
"Tapi emang ada pr kimia ya?" Tanya Hana heran.
"Itu cuman alasan. Dia sakit hati kali jadinya pergi" ucap yena santai. Hana diem.
Benar kata yena. Chaera lari ke kamar mandi. Dia sakit.
SAKIT PERUT. DARI KEMAREN BELUM PUP.
"Hah lega...." Chaera menatap dirinya di cermin. Entahlah dia pikir matanya bertambah besar.
"Ini mata gua numbuh kali ya jadinya makin gede begini" ucap chaera ngawur.
"Eh ya somay gue diabisin kaga ya? Sialan lupa bilang lagi tadi gua" ucap chaera penuh penyesalan. Dia langsung lari ke kantin. Teman-temannya masih berada disana.
"Somay gua habis?" Ucap chaera menatap teman temannya.
"Lah gua kira lo udah gak mau, Ra" balas Somi polos.
"Anjir! Tadi tuh gua tinggal karena gua ke kamar mandi bentar eh udah abis aja" chaera cemberut.
"Lo abis ngapain di kamar mandi?" Tanya yena kepo.
"Berak gue" jawab chaera santai.
"Anjing. Gua kira lu nangis bangsat" yena menjambak rambut panjang chaera.
"Woy woy apaansih, Yen! Galau? Bukan style gua anjir" chaera ngakak liat komuk yena.
"Anjir lah" umpat yena. Hana pun begitu. Somi sibuk nyomot somay temen temennya.
"Heh som sebagai gantinya lo beliin gua roti sono" suruh chaera. Sambil ngasih uang.
"Lah anjir! Gak ah males gua" ucap Somi yang membuat chaera menatap nya sinis.
"Gitu ya. Gak ada tanggung jawabnya lo! Udah ah kesel gue sama lo awas aja ya minta contekan nanti malem" Chaera langsung minggat ke kelas.
"RA IH NGANCEM NYA GITU BANGET ANJIR" Teriak Somi. Chaera sih bodo amat. Dia lanjut jalan sok sokan marah.
"IYA DAH IYA GUA BELIIN NIH GUA CUS!" Chaera langsung balik badan sambil tersenyum puas.
"Emang besok ada tugas?" Tanya yena sambil menatap chaera.
"Gak ada anjir ahahahaha" chaera ketawa ngakak.
"Anyeng ahahahaha" Hana ikut ikutan ngakak. Tapi yena natep kedua temannya serius.
"Ada pr bahasa Inggris bego" ucap yena sinis. Kedua temannya mendadak diam.
"Oh yodah gua kan jago hehe" chaera nyengir. Yena dan Hana diem.
"KIRIM KE GRUP YA NTAR MALEM" Teriak mereka berdua kompak. Chaera yg diteriakin kaget.
"Santai dikit sih! Iya iya gua kirimin" ucap chaera sambil mengelus dadanya yg masih deg degan karena kaget.
"Kirim apaan anjir?" Tanya Somi yg baru dateng.
"Tugas Bahasa Inggris" jawab Hana.
"Gua juga kirimin lah!" Ucap Somi tidak santai.
"Selo monyet" kompak ketiga temannya. Somi nyengir.
"Lo kan bule som. Tapi kok gak bisa ngejain?" Tanya chaera sok sokan serius.
"Lo bule abal-abalan yak!" Sambung chaera menuduh.
"HEH GUA BULE ORI YA SEKATE KATE LU KALO NGOMONG!" Teriak Somi. Menatap chaera menyalang.
"Eh santai, bercanda doang gue hehe" chaera kaget sama mata Somi yang hampir keluar gitu.
"Yaudah ah ke kelas kuy" ajak Hana.
"Kuy lah!" Ucap ketiga temannya bersamaan, lalu berjalan beriringan menuju kelas.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin | yeonjun
Fanfiction[SELESAI] Menikah muda karena wasiat kakek dan nenek itu adalah awal Yeonjun dan Chaera bertemu. Meski karena paksaan, mereka bahagia. Tetapi tentu saja ada banyak rintangan menerjang rumah tangga mereka. ©hirawork