[15] PAS

2.3K 259 15
                                    


Chaera berdoa supaya nilainya bagus. Walaupun sudah berusaha belajar, percuma kalo gak berdoa juga.

Chaera berharap nilainya tidak menurun dan sempurna seperti saat di Australia. Nilai nya tuh bener bener sempurna, 100 semua! Kekuatan pemeran utama.

Nah kalo yeonjun, nilai nya si ya gak sempurna sih ya paling 90-an. Cukup membuat insecure lah ya.

Yeonjun sih belajar gak belajar nilainya bagus. Cuman ya kalo mau nilainya sempurna kayak chaera gitu dia harus belajar giat.

Sebenernya, kedua orang tua mereka tidak memaksa untuk mendapatkan nilai memuaskan. Paling besar 80 juga sudah bersyukur. Yang penting mereka bahagia aja udah lebih dari cukup.

Kebayang gak sih nanti anaknya chaera sama yeonjun gimana? Sama sama pinter begitu, udah ini mah anaknya seperti Albert Einstein nanti gedenya. Baru lahir bukannya nangis malah nyebutin rumus.

Sekolah

Sampai di kelas, chaera duduk sambil mendengarkan musik. Yang lain pada belajar dia malah menyantai, orang jenius mah beda.

"Gak belajar lo, Ra?" Tanya Hana. Dia emang gak tau chaera tuh cicit nya Albert Einstein.

"Halah, dia mau belajar atau gak nilainya udah pasti bagus, Han" celetuk somi yg lagi mengupas kuaci. Katanya buat camilan belajar.

"Iya kah?" Hana gak percaya soalnya chaera kan tampang tampang tengil bin goblok gitu

"Gak percaya lo? Liat aja ntar papan juara paralel" sahut yena lalu kembali fokus menghafal materi.

"Iye iye percaya" ragu Hana. Chaera si bodo amat dia milih siap siapin peralatan buat ngerjain soal.

Bel masuk sudah berbunyi, anak kelas pada masukin buku ke tas. Ada juga yg nyiapin contekan di kaus kaki, dasi, ikat pinggang, kerah baju, dan lainnya.

Anak kelas berharap yang mengawas pak mail. Soalnya pak mail termasuk guru yang santai dan tidak mempermasalahkan, dan juga gak patroli mengelilingi kelas.

Tapi ternyata mereka malah dapet pak muthu, alamat gak bisa buka contekan.

Selesai PAS

Hana terkejut melihat nama Chaera terletak di nomor satu juara paralel seangkatan. Chaera rasanya ingin sujud syukur melihat namanya di atas sana.

"Wah.... gila keren lo, ra" puji hana. Diam diam chaera tersenyum bahagia.

"Samuel turun jabatan tuh, dia jadi kedua" ucap yena menunjuk nama Samuel.

Lalu terdengar bisik bisik di belakang. Biasa lah ghibah.

"Samuel tumben banget anjir nilainya turun gitu"

"Itu si anak baru ya yg juara 1?"

"Dia pinter apa bawa contekan tuh?"

"Bawa contekan kali ahahaha. Mana mungkin ada yg ngalahin samuel? Mana nilainya sempurna banget gitu lagi"

BRAKK!

Chaera terkejut, gak hanya chaera tapi orang orang yg melihat mading. Yeonjun menendang kursi yang sudah rusak di dekat segerombolan orang yang ghibah tadi.

"Maksud lo apa?" Sinis yeonjun. Cewe cewe itu langsung pada gemetaran sekaligus heran. Sejak kapan yeonjun peduli sama org lain?

"Apa apaan sih lo, kak?" Balas satu orang, bername-tag 'ahn yujin' dia berani.

"Lo yang apa-apaan. Maksud lo apa ngatain chaera bawa contekan? Lo ada bukti atau lo cuman iri sama dia yang bisa dapat nilai se-sempurna itu?" Balas yeonjun dengan mata yang menajam, siap menusuk orang-orang itu dengan matanya.

"Dia bisa dapat nilai sempurna karena dia belajar giat. Emang nya lo? Baca buku aja males, dan julidin orang nomor satu. Apa gak malu?" Sambung yeonjun masih dengan nada ketus seperti tadi.

Segerombolan itu kicep. Lalu meminta maaf dan pergi meninggalkan area mading.

Yena langsung berteriak,

"TANGAN KOSONG KALO BERANEEE!!" Teman-temannya tertawa lepas.

Lalu chaera menghampiri yeonjun,

"Ngapain sih tadi begitu? Biarin aja kali"

"Ya aku gak terima lah kamu dikatain begitu!" Balas yeonjun masih agak kesal.

"Hehehe ceritanya ngelindungi nih?" Goda chaera. Yeonjun memutar bola matanya malas.

"Oh ya, nilai kamu memuaskan. Aku bangga sama kamu, ternyata emang bener pinter ya gak ngomong doang" ledek yeonjun

"Ngeledek atau muji?" Sungut chaera menatap malas yeonjun.

"Dua duanya sih. Karena nilai kamu bagus, gimana kalo nanti pulang sekolah jalan?"

"Ya tiap hari juga jalan, masa ngesot!" Sewot chaera. Gantian yeonjun yang menatap dia males.

"Maksud aku  jalan jalan ngemall atau ke pantai gitu" ucap yeonjun. Chaera menggangguk sambil nyengir kuda.

dijodohin | yeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang