Eight - revisi☑️

78.3K 2.2K 29
                                    

Mengandung unsur kekerasan , sadisme, seksual.
(21+++)
Diharapkan jika kalian sensitif dengan konten itu, jangan membacanya:) hanya demi kenyamanan kalian!

🔞🔞

"Siapa shiren?" Bodoh baru semalam ia memaksa gadis itu memperkenalkan dirinya tapi ia sudah lupa

"Rony!! , kau sudah keterlaluan! , kau tidak waras! , aku akan melapormu jika kau terus menyiksanya!" Ancamnya

Rony terkekeh saat mengingat kembali bahwa gadis itu bernama shiren

"Shiren siapa bro?" Tanya calvin

"Seingat saya , gadis itu bernama shiren , tapi peduli apa saya?"

"Btw cantik ceweknya " mengerti maksud calvin

"Jangan pernah! Jangan berani menyetuhnya sedikitpun bahkan janvan pernah berani untuk memikirkannya!"Ancam rony

"Or you will die."

"Ah.. tenang! , kalau begitu aku bisa memilikinya setelah kau bosan bukan?"

"Terserahmu! , dan cepat panggilah orang untuk membeli keperluan gadis itu, saya masih membutuhkannya untuk beberapa hari kedepan"

Dan beberapa hari kedepan itu tidak ada yang tau bagaimana nasib shiren.

**
Shiren pov

"Hem.."

"Shiren, ini sudah aku jahit dan aku obatin, usahain jangan kena air dulu ya biar cepet kering juga"

"Hem" shiren mengangguk lemah matanya sendu menatap queena penuh harapan bahkan belum memulai percakapan shiren sudah menumpahkan airmatanya didepan queena.

"To..tolong hikss" ia menangis , oh tuhan please, gadis ini sangat kasihan

"Hey.. tenanglah.." ucap queena sembari memeluk shiren

"Tolongin aku.. hikss" kali ini isak tangisnya terdengar lebih jelas

"Hikss.. aku mau pergi.. a-aku mau.. hikss.. to...longg" queena berusaha menenangkan shiren

Queena segera berlari untuk mengunci pintu kamar itu dari dalam dan kembali ke shiren

Ia menggenggam tangan shiren
"Hey look at me.."

"Engga.. enggaa hikss.. aku mohon"

"Shiren .. shiren.. kau bisa dalam bahaya jika rony mendengarkanmu menangis seperti ini.. shiren hey.."

"Hikss.. hiks" shiren terus menangis dan memberontak tak peduli jahitannya yang mungkin akan terlepas atau apapun lagi, yang terpenting ia sangat ingin kabur dari tempat ini.

"Dengerin aku!" Queena menaikkan volume suaranya

"Hikss.. aku mohon.. hikss ssh" Ia pasrah

"Dengerin aku shiren!" Queena membalikkan wajah shiren untuk menatapnya

"Okey, sekarang kau harus tenang, jika rony dengar kau menangis seperti ini, kau bisa dalam bahaya shiren"

Love But Psycho [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang