•eleven• - revisi☑️

85.8K 1.9K 36
                                    

Mengandung unsur kekerasan , sadisme, seksual.
(21+++)
Diharapkan jika kalian sensitif dengan konten itu, jangan membacanya:) hanya demi kenyamanan kalian!

🔞🔞

"Kau tau blowjob?"

Shiren menggelengkan kepalanya tak mengerti.

"Ck, kau pura-pura bodoh atau kau memang polos?" Tanya rony sedikit mengejek shiren

Shiren semakin tak mengerti maksud pria itu ap? Apa blo—blowjob? , batinnya.

"Aku beneran tidak tau apa itu" meskipun takut tapi shiren tetap berusaha menjawab pria itu.

"Gini, kau pernah makan permen kaki?" Sumpah kali ini shiren semakin binggung apa hubungan blowjob yang tadi di bilang dengan permen kaki? , shiren hanya mengangguk tanda ia pernah memakan permen tersebut.

Sekarang rony melanjutkan aksinya , ia mengeluarkan juniornya yang sudah tegang itu. Mengocoknya pelan.

"Kau bisa membayangkan ini sebagai permen?" Tanyanya.

Shiren menggelengkan kepalanya, sekarang mungkin ia sudah mulai mengerti apa maksud pria didepannya, jadi dengan cepat ia sangat ingin menyangkal untuk menjauhkan apapun yang sedang ada dipikiraanya.

"Ti-tidak.. aku gakmau..hiks" isaknya

"Itu menjijikan" lanjutnya

Tiba-tiba saja rony tanpa aba-aba menarik kepala gadis itu lalu menyodorkan juniornya paksa pada mulut mungil gadis itu. Ia membuka paksa mulut shiren lalu memasukkannya kasar.

"Ashh.. arghh"

Plak

Rony menamparnya lagi, "diam! Jangan teriak bego" , shiren tak lagi bergeming, pria itu yang tadi mendiamkan juniornya sejenak sekarang mulai memaju mundurkan kepala shiren untuk mengemut batangnya itu. Nikmat bagi rony tapi jijik bagi shiren.

Shiren ingin muntuh saat ada benda asing yang menerobas mulutnya begitu saja, yang hampir menembus tenggorakannya karena panjang juniornya. Berteriak saja tidak bisa jadi dengan sangat amat terpaksa ia mengikuti permainan pria itu, permainan gilanya , shiren terus menangis karena aksi bejad yang pria itu lakukan.

"Sshh.. ahh.. jangan nangis bego"

Plak

Kali ini ia menampar payudara nya bahkan meremasnya kuat , satu tangannya yang menjambak rambut gadis itu untuk menuntunnya maju mundur satu tangannya tak diberinya nganggur, ia meremas kuat payudara yang bergoyang seksi.

"Shhh.. ahh ayo.." sungguh jijik mendengar desahan pria laknat itu. Tapi shiren tak bisa berbuat apa" , ia seperti jalang yang mengemut batang asing baginya. Memaju mundurkan kepalanya , membuat rony tidak puas juga.

"Kau memang jalang.. ah" rancaunya, tak cukup menyakitinya dari fisik, bahkan pria itu tega melontarkan perkataan yang sama sekali shiren tidak ingin kan , jalang? Haha, itu lucu. Nyatanya pria inilah yang memaksanya untuk menjadi seperti seorang jalang , ah bukan lebih tepatnya peliharaan?

"Ahh lambat banget ahh" geram rony

Kali ini ia memegang kepala shiren dengan kedua tangannya lalu ia menghentikan kepalanya agar tidak lagi bergerak. Shiren lega ia baru saja mau mengeluarkan benda asing itu.

"Tidak!"

Kali ini rony yang menggoyangkan pinggulnya di mulut shiren

"Argh.. shhhh.. uhhh.. yeah baby" pria laknat itu berdesah terus sedangkan dengan shiren ingin muntah karena ia terlalu kasar.

"Uhh.. jalang ahh" rancaunya semakin tak karuan

Temponya semakin cepat, bahkan suara suara sudah bergema disana dari suara ludah yang menempel disana

Plok plok

"Ahh yeahhh.. shh ahh" ia bermain dengan mulut shiren saja sudah hampir 20 menit. Hingga akhirnya ia mempercepat kembali temponya lalu dirasanya juniornya bekedut tanda ia akan mencapai pelepasannya.

Ia menghemburkan semuanya didalam mulut shiren "uhuk uhuk, uek" shiren hampir saja memuntahkan semua cairan yang dikeluarkan pria itu.

Plak

"Siapa yang menyuruhmu untuk memuntahkan itu? Jilat dan telan semua" ia menuntunnya agar menjilati semua junior rony untuk membersihkan cairan yang tersisa dan juga menelannya

"T-tapii" Rony sudah menatapnya tajam , mau tak mau ia mengikuti semua arahan gila pria itu.

"Shh ahh" setelah semuanya selesai , shiren merasa sedikit lega, ia berpikir mumgkin pria ini tidak akan lagi menganggunya setidaknya hanya untuk malam ini, karena shiren menganggap ia sudah menyelesaikan tugasnya, bukannya blowjob tadi dianggap sebagai memuaskan juga bukan?

"Good girl" pria itu tersenyum lalu ia mendorong tubuh shiren kembali ke kasurnya , dan ia berada diatasnya dengan jarak yang sangat amat dekat hingga shiren dapat mendengarkan nafas rony yang lagi memburu, wangi maskulinnya , dada jenjangnya yang kokoh, walau gelap ia tapat melihat jelas keindahan yang Tuhan ciptakan ini.

"Kita keintinya"

**

Hayo????
Pada ngerti gak nih intinya apa?! Hehehee pasti ngertii kan kan?
Apa readernya masih pada poloss nih??? 😂
Absen kuy yang ngertii🤭🤭

Thankyou beb udah mau ikutin cerita ini sampai sini huhu sangat berterima kasih banget sama kalian beb❤️

Sayang online dari author dan sehat terus ya !!

Okeyy, bagi yang mau tau kelanjutan INTI nya apa , yuks boleh dong votenya??

VOTE UNTUK KELANJUTAN PARTNYA YAAA HEHEE!!

cerita ini dibuat hanya untuk kesenangan semata, menghibur kalian yang bosen dirumah hehe .

Love But Psycho [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang