Thirty one - revisi☑️

55.6K 1.7K 66
                                    

Mengandung unsur kekerasan , sadisme, seksual.
(21+++)
Diharapkan jika kalian sensitif dengan konten itu, jangan membacanya:) hanya demi kenyamanan kalian!

🔞🔞

Hello guys , mau mengingatkan sebaiknya untuk part ini dibaca secara online ya soalnya ada foto/GIF yang bisa kalian liat supaya lebih dapat feelnya , terimakasih.

**

Masuk kekamar shiren dengan beberapa makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masuk kekamar shiren dengan beberapa makanan. Melihat shiren sedang duduk memeluk lututnya sendiri tanpa busana apapun didepan jendela. Entah apa yang dipikirkan gadis itu.

"Apa separah itu saya menyiksanya semalam?" Tanya rony pada dirinya sendiri

"Shit! Bodoh ron!" Ia menghelah nafasnya lalu mendekatkan dirinya ke shiren.

"Tidur?" Bisa dibayangkan? Gadis itu tertidur dengan keadaan seperti ini? Bisa disimpulkan shiren menangis seharian jadi ia ketiduran.

Rony memegang pundaknya, shiren tersontak kaget. Ia terbangun dengan kedua mata yang lembam, bengkak dan memerah. Hati rony semakin kacau.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya rony Dan ingin mendekatkan dirinya lagi pada shiren

"Jangan mendekat!" Bentak shiren dan memundurkan badannya

Rony menaikkan sebelah alisnya "setrauma itukah shiren?" Tanya dalam hati

"Kenapa?" Tanya rony

"Kau jahat! Kau iblis!" Persetan dengan ancaman rony yang akan membunuh shiren. Yang pentng shiren harus menuangkan seluruh isi hatinya.

"Kubilang jangan mendekat rony neirlson!" Ia berteriak saat rony masih saja gigih untuk berjalan kearah shiren.

Maaf , kata kata ini hanya bisa rony ucapkan didalam hatinya. Ya karena gengsi rony yang teramat besar.

"Kau melawanku, dan kau sudah tau konsekuensinya" ucap rony

"Aku lawan apa ron? Hiks"

Jangan nangis..

"Katakan! Aku melawanmu apa sampai kau menyiksaku seperti aku bukan manusia dimatamu!" Teriaknya frustasi

"Kau sudah berani dekat dengan pria lain, kau tau jelas saya tidak menyukainya"

"Urusan samamu apa?" Lantam shiren

Tidak tau.. saya hanya tidak rela..

"Saya sudah bilang kau milikku bodoh!"

"Atas dasar apa aku menjadi milikmu? Hiks.. atas persetujuan siapa rony?"

"Kau yang memaksaku menjadi milikmu , kau berbuat seenakmu, kau bisa membunuhku saat kau mau , kau juga bisa menyiksaku semaumu, kau berubah-ubah setiap hari! Kau anggap aku ini apa hiks.."

"Hiks.. dia.. dia temenku ron.."

"Saya tidak mau tau dia temanmu atau bukan yang pasti kau akan melihat jasadnya nanti, oh tidak! bahkan dia akan menghilang tanpa jejak , lebih tepatnya lenyap dari bumi ini begitu saja" rony mengucapkan itu tanpa ada dosa dan dengan sangat santainya.

Shiren membelalakkan matanya tak percaya.

"Ka-kau membunuhnya?" Gugupnya

"Rencana" ada perasaan legah dihati shiren.

Sebenarnya rony sudah mencari tau semua informasi pria itu ralat, harus rony akui, pria itu cukup susah untuk mengetahui latar belakangnya. Setidaknya yang rony dapatkan adalah pria itu bukan orang sembarangan dan juga pria itu sangat tertutup. Tapi bukan rony namanya jika ia belum mendapatkan apapun yang ia mau. Setidaknya mengetuui apa motif dan hubungannya dulu dengan shiren baru membunuhnya tidak akan salah bukan?

"Aku tidak pernah meminta apapun darimu, tapi aku hanya meminta ini.. please ron.. let him go, lepaskan dia!jangan sentuh dia" mohon shiren sampai berlutut

"Shiren.." suaranya memelan

"Aku mohon padamu.. hiks"

"Kau tau kau tidak bisa mengaturku shiren"

"Ron! Bunuh saja aku!" Shiren berteriak histeris

"Kau sudah menyiksaku semalam! Apa itu tidak cukup hah?!"

Apa kau memang secinta itu sama pria brengsek itu?

"Kau menyukainya?" Kali pertama untuk rony gugup

"Tidak! Dia sudah seperti keluarga bagiku! Please kali ini saja ngertiin aku , hanya dia yang selalu ada untukku hiks.. bagaimana jika kau membunuhnya hiks.."

"Keluarga? Hey bangun! Dia cuma orang asing untuk apa kau harus relain nyawamu sendiri?"

Amarah rony sudah memuncak tapi ia sudah janji pada dirinya sendiri berusaha untuk tidak lagi memukul gadisnya , setidaknya untuk keselamatannya, diluar itu untuk memepertahankannya agar ia tidak akan menyesal kelak..

"Ron.."

"Keputusan saya sudah bulat" bantah rony

"Bunuh saja aku, karena aku yang salah!"

"Omong kosong apa itu?"

"Bunuh aku sekarang!" Shiren memecahkan guci bunga disampingnya lalu mengambil serpihan itu memberikannya pada rony.

"Cepat! Bunuhlah aku hiks.. jangan pernah ngorbanin orang untuk aku! Hiks"

"Sudah cukup maid itu yang kau bunuh hanya karna masalah kecil seperti itu, jangan lagi kumohon hiks"

Sampai segitunya kau membelanya? Saya akan cari tau siapa kau sebenarnya!

"SUDAH! Hentikan omong kosongmu! Saya kesini untuk kasih makanan ini bukan untuk melihat dramamu ini! Tidak usah meminta untuk dibunuh bodoh! Makan saja ini!" ia melemparkan makanan itu

"Ta-tapi tian"

"BRENGSEK! saya sudah tidak mau menyiksamu! Jangan pancing saya jadi iblis! Saya punya cara saya sendiri dan kau tidak berhak untuk mengatur hidupku!"

Maaf shiren

"Hiks.. ron.." shiren menangis sejadi-jadinya, ia hanya bisa berharap semoga sahabat lebih tepatnya sudah dianggapnkeluarganya sendiri itu selamat.

"Biar kau tau , jika memang maksudku untuk melawanmu dan pergi darimu, aku sudah ikut pergi dengannya semalam! Tapi aku memilih untuk diam dan nurut denganmu!" ujar shiren saat rony hendak melangkahkan kakinya mau keluar

"Terus apa salahku? Dimana salahku? Hiks.."

"Katakan dimana salahku! Kenapa kau menganggapku melawanmu?!"

"Apa kau tau? Saat itu aku pengen teriak! Kalo sebenarnya aku diculik oleh pria brengsek sepertimu! Aku menderita! Tapi aku memilih diam! Aku buang kesempatan emas itu hanya untukmu ron!!"

"Hiks.." ia benar-benar habis pikir dengan pria didepannya

"Sekarang aku nyesal! Kenapa semalam aku menolak tawarannya!"

Ron.. kau sudah salah paham dengannya shit!, batin rony

**

"cari tau apapun tentang tian sekarang juga!"

**

Ada yang tau siapa tian?

Up jumat ya gais! Double✨❤️

Love But Psycho [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang