"Jangan deket-deket gw lagi," Jimin keluar dari kelas dan berjalan menyusuri lorong.
"Jimin!" Yoonji meletakan baju olahraganya di meja dan berhenti sebentar untuk menatap Jaewon kesal.
"Itu belum apa-apa," ucap Jaewon. Yoonji hanya berdecih lalu langsung mencari Jimin. Yoonji menuju atap tapi tidak ada Jimin di situ, dia pun terpaksa mendatangi semua ruangan di sekolah.
Saat dia ingin memasuki lapangan indoor dia mendengar suara Jimin jadi dia berhenti dan mendengarkan dari luar.
"Gw ga tau selama ini dia cuman mau bales dendam ke gw. Lagian gw dulu ga pernah mainin dia, tapi kenapa dia mau bales dendam?"
"Ya kamu kan baru kenal dia tahun pelajaran ini, kamu mungkin belum tau apa-apa tentang dia," Yoonji terdiam mendengar suara Seulgi.
"Gw kira dia ga seburuk yang gw kira. Dia perhatian sama gw, dia bikin gw nyaman tapi ternyata dia kayak gitu ga cuman ke gw doang. Dia punya pacar, Jung Hoseok dari kelas 12-2. Mereka cuman lagi break sebentar."
"Oh iya? Hoseok itu ketua klub dance, dia itu bisa ngatur semua anggotanya tapi kalo di kelas dia pendiem. Makanya dia ga punya banyak temen."
"Gw ga tau harus napain sekarang."
"Mungkin kamu harus denger dari sudut pandang Yoonji? Appanya Yoonji emangnya tau segalanya tentang Yoonji? Kamu bilang hubungan mereka ga begitu baik, bukannya aneh kalo appanya tiba-tiba bilang Yoonji punya pacar dan lagi break?" Yoonji cukup senang Seulgi membelanya saat ini, ternyata Seulgi tidak seburuk yang dia kira.
"Gitu ya? Ya udah deh, thanks udah mau nemenin padahal lu cuma mau ke toilet doang."
"Anytime," Yoonji langsung pergi dan kembali ke kelas membereskan barang-barangnya. Dia berniat pulang terlebih dahulu lalu mencari Jaewon, tapi tak lama saat dia membereskan barangnya, Jimin masuk ke kelas dan terkejut saat melihat Yoonji.
Jimin hanya masuk untuk mengambil seragam gantinya lalu kembali keluar tanpa sedikitpun menoleh pada Yoonji. Saat Jimin sudah berjalan keluar dan melewati beberapa kelas, Yoonji memberanikan diri untuk keluar dan memanggilnya.
"Jimin!" Orang yang dipanggil pun berhenti tapi dia tidak menoleh sedikitpun jadi Yoonji memutuskan untuk mendekatinya tapi dia berhenti beberapa langkah di belakang Jimin. Dia yakin Jimin tidak mau melihat wajahnya sekarang.
"Gini, gw ga tau Jaewon ngomong apa sama lu, tapi please lu harus percaya sama gw. Tunggu sampe gw selesaiin ini, gw bakal jelasin setelah gw ketemu Jaewon. Kalo gw nelpon nanti, please angkat aja," Yoonji lalu kembali lagi ke kelas lalu mengambil tasnya dan pergi lewat gerbang belakang sekolah.
Dia pergi ke restoran yang waktu itu dia datangi bersama Jimin tapi Jaewon tidak ada disitu. Yoonji akhirnya menelpon Yoongi untuk menanyakan alamat Jaewon.
"Halo? Oppa?"
"Kenapa? Oppa hari ini lembur lagi ya."
"Iya, aku cuma mau nanya. Oppa tau ga rumah appa di mana?"
"Di kompleks X setau oppa. Kenapa?"
"Nomor berapa?"
"Cari aja rumah yang paling mencolok, setau oppa rumah disitu setipe semua, tapi rumah appa beda. Dia bangun rumah-"
"Iya iya, makasih," Yoonji menutup telponnya dan langsung menuju perumahan yang dibilang oppanya. Dia tau dia akan mendatangi perumahan elite, jadi dia akan sulit untuk masuk, mau tidak mau dia harus membawa nama appanya.
Begitu sampai dia langsung mendatangi pos satpam terdekat.
"Permisi, aku anaknya Min Jaewon. Apa dia betul tinggal di sini?" tanya Yoonji sopan pada kedua satpam yang berjaga di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent || Jimin✔️ [COMPLETED]
ФанфикKatanya, SMA adalah masa terindah jadi jangan sia-siakan masa SMA. Katanya, kalau SMA tidak dilalui dengan baik maka kita akan menyesal di kemudian hari. Semua hanya berdasarkan 'katanya' bagi Yoonji. Menurutnya tidak ada yang spesial di masa SMA, s...