Begitu sampai di Lotte World mereka langsung berpencar dengan geng masing-masing. Yoonji juga berjalan bersama kelima sahabatnya itu. Siapa lagi kalau bukan Yeri, Jihyo, Hyungseok, Jungkook dan Jimin?
Mereka menaiki berbagai wahana bersama-sama dan membeli camilan bersama-sama, ah iya tidak lupa juga mereka memakan cupcake yang tadi bersama-sama juga. Momen-momen seperti inilah yang akan membuat mereka rindu masa-masa SMA. Saat jam makan siang pun mereka makan di tempat yang sama. Dan juga karena ini hari ulang tahun Yoonji, jadi dia mentraktir teman-temannya.
"Aku kira kamu beneran ga bakal traktir loh," ucap Yeri begitu Yoonji datang bersama Jimin sambil membawa nampan makanan.
"Masa gue ga traktir kalian? Padahal kalian udah beliin cupcake buat gue," Yoonji tersenyum pada mereka lalu duduk di kursi yang tersisa di sebelah Jihyo.
"Oh iya ini kado kamu," Yeri memberikan tas berukuran sedang pada Yoonji.
"Makasih tapi gue bukanya di bus aja ya? Gue laper nih," Yeri tertawa mendengar Yoonji.
"Eh iya aku lupa kado kamu ada di bus aku. Nanti ambil dulu ya," ucap Jihyo yang baru ingat hadiah Yoonji ada di busnya.
"Iya nanti pasti gue ambil kok," Yoonji tersenyum pada sahabatnya itu.
"Makasih Yoonji," ucap mereka berlima berbarengan begitu selesai makan siang. Yoonji hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum pada mereka.
Mereka pun kembali berkeliling Lotte World. Masih banyak wahana yang belum mereka coba, dan memang sedari awal mereka bertekad mencoba semua wahana. Lalu mereka pun sampai di wahana yang paling Yoonji benci. Rumah hantu. Ah ralat mungkin ketiga gadis itu sama-sama membenci rumah hantu.
"Biar adil, kita masuknya pasangan aja deh cewe sama cowo. Dari pasangan satu ke pasangan dua ada jeda lima menit, gimana?" cetus Jungkook yang memang selalu berhasil memunculkan ide yang aneh namun dituruti orang lain.
"Kalau gitu Jungkook-Yeri masuk duluan sana," ucap Yoonji sambil mendorong kedua orang itu masuk.
"Siapa selanjutnya?" tanya Hyungseok menatap Jimin.
"Lu aja gih," ucap Jimin mengalihkan pandangannya karena sejujurnya dia juga takut masuk rumah hantu.
"Dih takut? Mau langsung berempat aja ga nih masuknya?" tanya Hyungseok menyarankan.
"Ga usah!" jawab Jimin buru-buru. Hyungseok hanya menggeleng lalu bersiap memasuki rumah hantu bersama Jihyo.
"Yakin ga mau berempat aja?" lagi-lagi Hyungseok berhenti di ambang pintu dan menoleh ke belakang lagi.
"Engga brengsek! Masuk aja sana!" Jimin akhirnya mengumpat dan membuat Hyungseok cekikikan bersama Jihyo lalu masuk.
Selama menunggu giliran mereka, Yoonji nampak tenang sambil sesekali mengecek jam di handphone-nya tapi sepertinya tidak dengan Jimin. Dia terus-terusan menggigiti kukunya dan menatap kosong ke arah lantai membuat Yoonji khawatir tentu saja, padahal seharusnya Yoonji yang ketakutan saat ini.
"Kita bisa muter aja kalau mau. Ga usah masuk, muter aja ke belakang sana cari pintu keluarnya," Yoonji memperhatikan Jimin cemas.
"Masa gitu sih? Kita harus masuk dong," ucap Jimin sok yakin dan seketika juga dia berhenti menggigiti kukunya.
"Udah lima menit nih. Ayo masuk," Yoonji menggandeng tangan Jimin memasuki rumah hantu.
Di dalam, Jimin hanya bisa menggenggam Yoonji erat sambil menutup matanya membiarkan Yoonji berjalan di depan menuntunnya. Tapi tentu saja sesekali Jimin membuka matanya saat suasana hening dan menutup matanya lagi begitu ada sesuatu yang muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent || Jimin✔️ [COMPLETED]
FanfictionKatanya, SMA adalah masa terindah jadi jangan sia-siakan masa SMA. Katanya, kalau SMA tidak dilalui dengan baik maka kita akan menyesal di kemudian hari. Semua hanya berdasarkan 'katanya' bagi Yoonji. Menurutnya tidak ada yang spesial di masa SMA, s...