25

62 6 0
                                    

Seoul, 3 tahun kemudian..

Malam itu sebuah restoran dipenuhi oleh mahasiswa berusia 20 tahunan. Ini adalah reuni untuk alumni SMA angkatan Yoonji.

"Yak Park Jimin!" semua orang melihat ke arah Jihyo. Mukanya memerah akibat minuman alkohol yang ditenggaknya sejak satu jam lalu.

"Di mana Yoonji? Lu kan harusnya jagain dia!" Jihyo kembali mengambil segelas soju tapi tangannya di tahan oleh Jungkook yang duduk di sebelahnya.

"Jangan banyak minum," Jungkook mengambil gelas soju dari tangan Jihyo lalu menenggaknya.

"Ish!" Jihyo berdecak sebal.

"Untung lu ga banyak minum ya," Hyungseok menepuk-nepuk kepala Yeri.

"Iya aku tau kok kalau aku kebablasan pasti ngerepotin sekampung," Yeri memanyunkan bibirnya membuat Hyungseok tertawa kecil.

"Kamu beneran ga tau Yoonji di mana?" Yeri menoleh ke pacarnya itu.

"Walau serumah sama dia, gue lebih sering liat dia di TV daripada di rumah langsung," Yeri hanya manggut-manggut.

Kini semua orang tahu Hyungseok adalah saudara tiri Yoonji. Tentu saja mereka tidak tahu detail dan Yoonji juga tidak ingin bercerita secara detail, jadi semua orang hanya tahu mereka bersausara.

"Bentar lagi juga dateng kali, sabar aja kenapa sih?" Jimin mulai kesal karena Jihyo sedari tadi menanyakan pertanyaan yang sama.

"Dari tadi lu jawabnya begitu mulu sih, gue kan jadi gemes sendiri," Jihyo akhirnya menyerah.

"Maaf aku telat," orang yang sedari tadi dibicarakan pun datang dan langsung menyapa teman-temannya.

"Yoonji!" Jihyo langsung berdiri dan memeluk sahabatnya itu. Yeri juga ikut berdiri dan bergabung bersama mereka.

"Duduk sebelah Jimin sana," Jihyo melepas pelukannya lalu menunjuk kursi kosong sebelah Jimin.

Yoonji tersenyum pada Jimin lalu duduk di kursi itu.

"Ngomong-ngomong, kamu baru selesai tampil?" tanya Yeri begitu Yoonji membuka maskernya dan menampakan wajahnya yang masih dipoles dengan riasan.

"Iya, tadi selesai acara aku langsung ke sini jadi ga sempet hapus make-up," Yoonji terkekeh kecil.

"Dasar orang sibuk," Jihyo memanyunkan bibirnya.

"Ga mau hapus make up dulu?" Jimin yang berada di sebelahnya menolehkan kepalanya pada Yoonji dan menyingkirkan rambut panjang Yoonji yang menutupi mukanya. Hubungan mereka kini tidak canggung lagi, mereka sudah dekat seperti dulu tapi kini tanpa ada perasaan antara mereka. Ya setidaknya itu yang dipikirkan Yoonji.

"Ga usah, nanti aku langsung ke dorm kok," Yoonji tersenyum pada Jimin.

"Kamu ke sini sendiri?" tanya Yeri.

"Ngga dong, di luar ada manager aku," Yoonji menunjuk mobil van hitam di luar restoran. Semua orang menoleh ke arah van itu dan tak lama seorang laki-laki berpostur sedang dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil lalu masuk ke restoran. Pria itu langsung mendatangi Yoonji dan membisikan sesuatu padanya.

"Berhati-hatilah, banyak orang yang mengikutimu ke sini, mereka bisa mengambil fotomu kapan saja," ucap lelaki itu. Tentu saja Yoonji tau banyak orang yang mencoba mencari-cari informasi tentangnya hingga mengikutinya sampai sini, dia juga sudah berusaha sebisa mungkin untuk bersikap hati-hati.

"Iya iya, oppa ga mau makan?" Yoonji tersenyum pada manager-nya yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri karena kedekatan mereka.

"Tidak, saya akan makan nanti saja. Jangan terlalu banyak minum," ucapnya lalu kembali ke mobil van.

Evanescent || Jimin✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang