09

88 13 0
                                    

Keesokan harinya Yoonji sudah kembali masuk sekolah. Jimin ingin sekali mengajak Yoonji berbicara, tapi sepertinya Yoonji sedikit menjaga jarak dengan Jimin setelah kejadian itu. Yoonji juga jadi lebih dekat dengan Taehyung dan Jungkook. Hal itu membuat Jimin semakin sulit mendekati Yoonji.

"Tumben ga sama Jimin, kenapa?" tanya Jungkook begitu dia duduk di depan Yoonji di kantin. Kali ini Yoonji makan siang bersama Taehyung dan Jungkook.

"Ga tau tuh. Dianya juga ga peduli lagi kayaknya," Yoonji tersenyum miris sambil mengaduk-aduk makanannya.

"Makan, lu baru sembuh harus makan banyak," Taehyung menghentikan tangan Yoonji yang mengaduk-aduk makanannya.

"Iya iya," Yoonji pun langsung menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

"Ternyata lu juga bisa sakit ya?" ucap Jungkook lalu tertawa setelahnya.

"Gw juga manusia kali," Yoonji dan Taehyung ikut tertawa.

"Eh, tuh Jimin," Jungkook menunjuk Jimin yang baru memasuki kantin bersama Seulgi.

Jimin nampak sedang mencari seseorang dan Yoonji tau Jimin sedang mencari dirinya. Yoonji pun tetap melanjutkan makannya dan berusaha tidak memedulikan Jimin.

"Lu kenapa sih bisa sakit lagian?" Jungkook kembali melanjutkan pembicaraannya.

"Bisa ga kita bahas yang lain?" jawab Yoonji dingin tanpa mendongak pada Jungkook sedikitpun.

"Yoonji," Yoonji langsung menoleh ke belakang dan melihat Jimin. Yoonji bisa melihat Seulgi bergabung bersama teman-temannya dari klub dance, ada Hoseok juga di situ.

"Bisa ngobrol bentar?" Yoonji mengangguk lalu mengikuti Jimin keluar kantin. Mereka berhenti di belakang sekolah dan duduk bersampingan.

"Gw mau minta maaf udah bikin lu nungguin gw berjam-jam sampe kemaren lu sakit. Waktu itu gw belum bisa percaya sama lu setelah apa yang gw denger dari appa lu dan bingung harus napain sampe gw ga bisa ngabarin lu juga. Itu salah gw, gw minta maaf," Jimin tertunduk menyesal.

"Gw tau kok. Ga apa-apa, gw selalu maafin lu. Pasti gw maafin kalo lu minta maaf kayak gini, karena seenggaknya lu udah nyadar dengan kesalahan lu itu. Ah iya, sekarang tolong percaya sama gw ya, gw ga ada apa-apa sama Hoseok, gw kemaren udah nemuin appa gw dan dia cuma mau ngetes lu doang jadi ya gitu deh," Jimin memberanikan diri untuk merangkul Yoonji.

"Gw percaya sama lu kali ini dan bakal selalu percaya. Makasih lu udah ngasih gw kesempatan lagi," Yoonji tersenyum lalu mengangguk.

"Mau jalan-jalan?" tanya Jimin. Yoonji tertawa kecil lalu mengikuti Jimin melompati gerbang belakang sekolah.
__________

"Such a lucky guy," ucap Taehyung lalu dia langsung kembali ke kelas setelah melihat Yoonji dan Jimin berbaikan.

"Halo? Appa?" Taehyung menelpon appanya.

"Ada apa?"

"Mereka udah baikan. Lebih baik kita biarin aja mereka, aku yakin Jimin bakal serius kali ini."

"Ah begitu ya? Baiklah mungkin Jimin memang orang baik. Sepulang sekolah mampirlah ke rumah appa, kita udah lama ga makan malam bersama," appanya terdengar sedikit memohon.

"Iya iya nanti aku ke sana," Taehyung pun menutup telfonnya dan tersenyum. Sudah lama appanya tidak memanggil nama aslinya, itu membuat Taehyung senang.

Sepulang sekolah, Yoonji dan Jimin baru kembali lagi ke sekolah. Tentu saja mereka langsung menerima hukuman bersama-sama. Mereka harus menyalin ulang pelajaran yang dibahas hari ini dari buku cetak.

"Makanya ga usah kelayapan," Taehyung tertawa di belakang mereka berdua membuat Yoonji dan Jimin menoleh dengan tatapan tajam.

"Berisik!" ucap mereka berbarengan.

"Gw duluan ya, ada janji penting hehe," Taehyung langsung meninggalkan mereka berdua di perpustakaan.

"Aish kita harus salin 1 bab ini? Selesai hari ini juga?" tanya Jimin sambil membolak-balik lembaran buku cetak itu.

"Lu sih ngajak jalan-jalan segala, jadi aja dihukum," Jimin menatap Yoonji tidak percaya.

"Lu juga mau-mau aja tuh!" Yoonji langsung berhenti menulis dan menatap Jimin.

"Kalo lu yang minta, gw mana bisa nolak? Udah cepetan kerjain, gw mau pulang," Yoonji kembali menulis sedangkan Jimin hanya tersenyum malu-malu.
__________

Di sinilah Taehyung sekarang, di depan gerbang kompleks. Taehyung menelfon appanya meminta untuk menjemputnya di depan gerbang. Tak lama kemudian appanya pun datang menggunakan mobil.

"Masuklah," Taehyung pun langsung masuk ke mobil appanya. Sudah lama Taehyung tidak ke rumah appanya, dia tinggal sendirian tapi appanya tidak pernah mengunjunginya walaupun rumah mereka berdua lumayan dekat.

"Yoonji benar-benar sudah baikan?" Taehyung mengangguk menjawab pertanyaan appanya.

"Adik kamu itu memang terkadang terlalu polos jadi mohon dimaklumi. Kamu ketemu Yoongi ya akhir-akhir ini?"

"Ah kemarin pagi dia dateng ke kelas nganterin sweater aku yang aku pinjemin ke Yoonji. Aku kaget banget pas ketemu secara langsung, dia bener-bener kakak yang baik buat Yoonji."

"Jangan gitu, kamu juga kakak yang baik kok buat Yoonji," Taehyung tersenyum mendengar appanya.

***

"Ish gw baru nulis setengahnya, gila banyak banget," Jimin mengomel sambil mengacak-acak rambutnya.

"Gw udah selesai, cepet beresin! Gw tetep ga boleh pulang kalo lu belum selesai," gurunya memang akan membolehkan mereka pulang hanya jika mereka berdua sudah selesai.

"Ga sabaran banget sih. Ini banyak banget sumpah," Jimin melanjutkan menyalin sedangkan Yoonji mulai membereskan barang-barangnya dan meletakan kepalanya di atas meja.

"Kalo udah beres, bangunin gw," Jimin hanya mengangguk tanpa melihat Yoonji.

Begitu Jimin selesai, dia melihat jam dinding di perpustakaan. Sudah jam 5 sore, Jimin pun memandangi Yoonji sebentar lalu tersenyum kecil. Dia merasa beruntung Yoonji mau memberinya kesempatan lagi. Lalu tak lama dia menggoyangkan pundak Yoonji dan Yoonji pun langsung terbangun.

"Ah lu udah?" Jimin tersenyum lalu mengangguk.

"Udah, yuk," Yoonji menggendong tasnya mengikuti Jimin dan membawa lembar perkerjaannya. Mereka ke ruang guru bersama-sama dan menyerahkan salinannya.

Setelah selesai, Yoonji diantar Jimin ke rumahnya seperti biasa. Mereka tidak banyak mengobrol di perjalanan, jadi mereka hanya bergandengan. Saat sampai rumah Yoonji pun langsung masuk ke dalam dan Jimin pulang ke rumahnya.
___________

"Hyungseok-ah, kamu bener ga mau tinggal sama appa aja?" Jaewon menatap anaknya itu sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Mending appa beresin dulu urusan appa sama Yoonji. Bakal gawat kalau Yoonji tiba-tiba ke sini dan ngeliat aku juga ada di sini. Aku bakal tinggal di sana dulu sampe appa udah jelasin semua ke Yoonji," Jaewon mengelap mulutnya dengan serbet.

"Besok appa banyak meeting, mungkin appa bakal ketemu Sabtu nanti dan jelasin semuanya. Kamu mau ikut?"

"Boleh, aku belum kenalan secara resmi sama dia," Taehyung— ralat Hyungseok maksudnya, tersenyum dan juga mengelap mulutnya dengan serbet begitu selesai makan.

"Sabtu ajak dia makan siang bareng."

"Di mana?"

"Di restoran yang deket sekolah aja. Kita harus beresin semuanya secepat mungkin agar dia bisa hidup tenang. Dia sangat merasa terbebani akhir-akhir ini."

"Tentu saja apalagi setelah appa membuat dia dan Jimin bertengkar," Jaewon tertawa kecil.

"Terimakasih kamu selalu ada untuk appa, Min Hyungseok," Jaewon tersenyum pada anaknya dan dibalas senyuman pula oleh Hyungseok.

Evanescent || Jimin✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang