Keesokan harinya, sekitar pukul 11 siang, Jaewon kembali menginjakkan kakinya di rumah yang sudah ditinggalkannya selama bertahun-tahun. Begitu turun dari mobil, Jaewon memandangi rumah itu sebentar sebelum berjalan ke arah pintu masuk. Tangannya bergerak untuk mengetuk pintu rumah itu, yang tak lama kemudian terbuka menampakan Yoongi yang sepertinya baru selesai mandi karena rambutnya masih basah dan handuk putih menggantung di lehernya.
"Ah, appa toh. Ayo masuk," ucap Yoongi sembari membuka pintu lebih lebar untuk mempersilahkan ayahnya masuk.
Jaewon terdiam sebentar sebelum membuka sepatu. Kenangan indah kembali terputar dalam benaknya sampai kenangan yang buruk sekali pun. Dia ingat persis saat dia berjalan keluar rumah, meninggalkan istri serta kedua anaknya dan juga membebankan tanggung jawab yang sangat besar -bahkan mungkin terlalu besar- pada istrinya. Memikirkannya lagi hanya membuat Jaewon tersenyum pahit. Betapa buruknya dia dan betapa bodohnya kesalahan yang dulu dia lakukan.
"Eh appa? Kenapa ga masuk?" kepala Yoonji menyembul ke luar dari kamarnya yang kebetulan terlihat dari pintu masuk.
"Oh, hahaha," Jaewon hanya tertawa canggung lalu masuk ke rumah itu.
"Tunggu sebentar ya, aku masih beresin barang-barang aku," Jaewon mengangguk sambil tersenyum pada Yoonji. Begitu Yoonji menghilang ke balik pintu kamarnya lagi, Jaewon berjalan mengitari ruang tengah yang belum banyak berubah.
Dia memandangi beberapa figura foto yang masih setia di tempatnya sejak dia pergi. Foto itu masih sama seperti dulu, ada foto Yoonji yang berumur empat tahun bersama keluarganya di taman bermain, foto saat Jaewon sudah pergi dan foto yang hanya berisikan Yoongi dan Yoonji saat kelulusan Yoonji dari bangku SMP.
"Appa?" Jaewon sedikit tersentak saat Yoonji memanggil dirinya.
"Eh maaf, kaget ya? Ini baju aku, terus ini buku-buku sekolah aku. Ah iya aku lupa masukin foto-foto itu," ucap Yoonji begitu dia melihat tiga figura foto yang tadi dipandangi appanya.
Yoonji pun langsung mendekati figura itu dan mengambilnya lalu memasukannya ke kotak yang berisikan buku sekolahnya.
"Ini aja?" tanya Jaewon sambil menghitung bawaan Yoonji. Sebenarnya hanya sedikit, hanya satu koper besar, satu kotak kardus yang lumayan besar dan juga ransel sekolahnya yang sepertinya diisi barang-barang pribadi Yoonji.
"Yoongi mana?" tak lama Yoongi keluar dari kamarnya membawa satu koper besar, satu kotak kardus dan dia juga menggendong tas gitarnya.
"Buat barang-barang yang besar kayak kasur sepertinya ga perlu ya? Appa udah siapin 2 kamar buat kalian," Yoongi dan Yoonji mengangguk hampir serentak.
"Kita tunggu sebentar ya sampai yang angkut barang dateng," kedua kakak beradik itu lagi-lagi hanya mengangguk.
Sebenarnya barang yang akan diangkut hanya sedikit, hanya saja barang-barang ini tidak akan muat di mobil sedan hitam milik Jaewon. Jadi mau tidak mau dia harus menyewa jasa pengangkutan barang lagi.
Tidak lama, mobil pick-up berhenti di depan rumah itu. Jaewon langsung keluar rumah untuk melihat di mana mobil diparkirkan. Hanya sebentar karena setelahnya Jaewon kembali masuk ke rumah dan mulai mengangkat barang-barang yang akan dipindahkan itu diikuti oleh Yoongi yang mengangkat kotak miliknya dan Yoonji yang membawa kopernya keluar rumah. Mereka satu per satu meletakan barang mereka di mobil pick-up itu. Yoongi dan Jaewon kembali masuk untuk mengecek apakah ada yang tertinggal. Tak lama mereka berdua keluar. Yoongi mengunci pintu rumah itu dan menaiki mobil appanya setelah Jaewon dan Yoonji masuk mobil. Dua mobil itu pun berjalan beriringan menuju rumah Jaewon.
Begitu sampai di rumah, pintu gerbang yang cukup besar itu otomatis terbuka seakan mempersilahkan kedua mobil itu untuk masuk. Mobil Jaewon berhenti di depan rumah persis setelah melewati air mancur-yang selalu bisa membuat Yoonji terpana setidaknya sedetik-lalu mobil pick-up itu juga ikut berhenti di belakang mobil Jaewon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent || Jimin✔️ [COMPLETED]
FanficKatanya, SMA adalah masa terindah jadi jangan sia-siakan masa SMA. Katanya, kalau SMA tidak dilalui dengan baik maka kita akan menyesal di kemudian hari. Semua hanya berdasarkan 'katanya' bagi Yoonji. Menurutnya tidak ada yang spesial di masa SMA, s...