20

53 9 0
                                    

Keesokan paginya, seperti yang sudah dibicarakan oleh Jaewon, ketiga anak itu sudah duduk di meja makan tepat jam 6 pagi.

"Appa mana?" ucap Yoongi yang masih setengah sadar.

"Ga tau padahal dia yang bilang kita harus bangun jam 6," Hyungseok menggerutu sebal.

"Ah maaf anak-anak, appa ditelfon manajer appa tadi," Jaewon langsung duduk diantara ketiga anaknya itu.

"Iya jadi hari ini ada yang akan datang ke sini. Dia masih keluarga kita, Yoongi sama Yoonji pasti tau dan masih familiar dengan orang ini tapi ini pertama kalinya Hyungseok ketemu sama dia," Yoonji sedikit mendongak saat namanya disebut appanya.

Sepertinya dia tau siapa yang akan datang hari ini. Dia juga sudah tau pasti, dia tidak akan senang dengan kedatangan orang ini.

"Iya hari ini paman Jaeyoung akan datang," Yoongi nampak senang dengan ucapan appanya barusan tapi tidak dengan Yoonji.

Walau dia sudah bisa menebak pamannya itu yang akan datang, tapi tetap saja tubuhnya agak tersentak saat mendengar nama itu. Nama yang dia harap tidak pernah dia dengar lagi setelah kejadian itu.
__________

"Yoonji kemarilah! Paman punya sesuatu buat Yoonji," Yoonji yang saat itu masih berumur 5 tahun mengikuti pamannya memasuki ruang kerjanya.

Saat itu sedang liburan musim panas. Keluarga kecil Jaewon memutuskan untuk mengunjungi rumah Jaeyoung, adik Jaewon.

Rumahnya cukup besar dengan kesan vintage. Saat itu bisa dibilang Yoonji adalah keponakan kesayangan Jaeyoung. Selain karena sikapnya yang manis, Yoonji juga cantik. Tapi sayangnya status 'keponakan kesayangan' itu justru membawa malapetaka bagi Yoonji.

"Paman mau ngasih apa?" tanya Yoonji polos.

"Sini duduk di pangkuan paman," Jaeyoung menepuk pahanya agar Yoonji naik ke atasnya.

Jaeyoung mengutak-atik komputernya dan menayangkan kartun kesukaan Yoonji. Gadis itu tertawa-tawa sambil menonton kartun sedangkan tangan Jaeyoung mulai meraba paha Yoonji. Awalnya Yoonji tidak sadar sampai akhirnya tangan kotor itu sampai pada daerah privasi Yoonji.

"Paman sedang apa?" tanya Yoonji tidak nyaman dan juga takut kalau pamannya itu marah.

"Ssst, tonton saja kartun itu," dan Yoonji melanjutkan menonton tanpa bertanya lebih lanjut-dan tentu saja Yoonji sangat menyesali ini-karena selanjutnya tangan itu mulai melakukan perbuatan kurang ajar di bawah sana.

"Paman.. Apa yang paman lakukan?" tanya Yoonji sambil berusaha turun dari pangkuan pamannya itu tapi tangan yang satunya menahan badan Yoonji dengan sekuat tenaga.

"Ini adalah hal yang ingin paman tunjukkan. Bukankah menyenangkan?"

"Appa!" Yoonji berteriak memanggil appanya.

"Sssst!"

"App-" sebelum Yoonji berhasil memanggil appanya sekali lagi, tangan Jaeyoung yang tadinya digunakan untuk menahan tubuh Yoonji kini berada di mulutnya, mencegah Yoonji berteriak lagi.

Yoonji mulai memberontak dan memukul-mukul pamannya itu. Jaeyoung pun melepaskan Yoonji karena satu pukulan Yoonji mengenai hidungnya. Yoonji langsung berlari keluar ruangan itu dan mencari appanya, tapi Yoonji justru bertemu dengan oppanya.

Evanescent || Jimin✔️ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang