"MARKKK LO GILAA," teriak Shuhua sekeras mungkin.
Shuhua rasanya ingin loncat saja dari mobil yang dikendarai oleh orang gila seperti Mark tetapi Shuhua masih sayang akan nyawanya.
"Gue gak gila gue waras," ujar Mark sambil menekankan kat waras.
Mobil Renjun yang dikemudikan Mark melesat cepat membelah kesunyian malam. Mark juga tak menghiraukan lampu jalanan, dipikirkannya sekarang hanya ada kata 'cepat'.
Mark segera menghentikan mobil itu ketika ia sampai di tempat tujuannya. Dengan segera ia keluar dari mobil itu dan menuju kursi Shuhua, membuka pintu dimana Shuhua duduk dan menarik Shuhua dengan kasar.
Shuhua yang ditarik kasar hanya bisa meringis kesakitan di pergelangan tangannya. Raut wajah kesakitannya otomatis tergantikan dengan keterkejutan saat tau tempat tujuan Mark adalah club malam.
"Mark, lepasin gue!" Shuhua mencoba memberontak namun kalah kuat.
"Shut up Girl!"
Dengan tak santai Mark menghempas Shuhua ke salah satu kursi yang ada di club malam tersebut. Shuhua cuma bisa diam memikirkan strategi untuk lepas dari Mark, tetapi entah mengapa otak Shuhua tak berfungsi saat genting seperti ini. Selain itu, Shuhua juga memikirkan hal-hal yang cukup berkemungkinan terjadi seperi Mark yang akan melecehkan dirinya.
"Soju empat gelas," ucap Mark pada salah satu bartender. Lalu duduk di samping Shuhua.
Setelah pesanannya datang Mark tak meminumnya tetapi malah memaksa Shuhua untuk meminumnya. Dengan tangan kiri yang mengapit dagu Shuhua dan tangan satunya mengarahkan gelas pada mulut Shuhua.
Shuhua rasanya ingin muntah, ia tak pernah minum seumur hidupnya dan ini kali pertama ia minum.
"Minum trus sampe lo tepar biar nanti gue bisa nyewain lo ke om om. Dan kalo bisa sih minum ini sampe lo mati. Biar gue bisa tambah deket sama Renjun," cerca Mark.
Mari kita beralih ke Renjun yang masih ada di pengisian bensin. Renjun rasanya ingin membunuh Mark ketika tau istrinya dibawa pergi dengan mobilnya sendiri. Namun, Renjun tak bodoh dengan membiarkan hal itu. Dengan sigap Renjun melacak keberadaan Shuhua dengan gawainya, setelah tau keberadaan istrinya ia segera memesan ojol dan menututi istrinya.
"Mas, udah sampek," ucap ojol yang mengantar Renjun.
"Ohh iya Bang, Makasih ini uangnya," setelah mengucapkan dan memberi uang Renjun segera meninggalkan tukang ojol tadi.
"Astaggaa, mas hehh mas helm nya belum," teriak ojol itu sambil melambai-lambaikan tangannya.
Renjun yang mendengarnya cuma bisa kembali ke tukang ojol dengan meringis malu. Pikirannya sekarang sangat kacau.
Selepas kejadian memalukan tadi, Renjun segera memasuki club malam itu. Renjun mulai mengedarkan pandangannya mencari sosok Shuhua diantara lautan manusia.
"Ck, ternyata Shuhua disana sama Mark biadab itu."
Dengan langkah lebar Renjun menuju tempat yang Mark dan Shuhua duduki. Dan bisa terlihat di sana Mark yang masih memaksa Shuhua meminum soju padahal Shuhua sudah sangat tepar dengan wajah dan tanganya yang kemerahan.
Sesampainya di tempat Mark dan Shuhua, Renjun langsung melayangkan tinjuan pada Mark yang membuat Mark terhempas ke lantai. Belum sempat Mark bangun Renjun sekali lagi meninju wajah Mark membuat sudut bibir Mark robek.
Mark masih diam tak melawan. Mark tak ingin melawan karena mana bisa ia menyakiti pujaan hatinya. Keadaan ini peluang bagi Renjun untuk menghabisi Mark. Renjun terus meninju Mark sesekali juga menampar Mark.
Setelah Mark telah sudah terlihat tak berdaya, Renjun beralih ke Shuhua. Ia menggendong Shuhua ala bridal . Lalu membawa Shuhua pergi dari tempat itu dan membiarkan Mark begitu saja.
______________
Oh, ya ini aku kasih tau, Mark Lee ganteng ya udah gitu aja :)
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT ❤^24.5.2020^
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING ❤ (H.Renjun&Y.Shuhua) REVISI
Aléatoire[Complete] "Lo pasti nyesel udah nolongin gue," Shuhua "Gak gue gak akan nyesel kok, " Renjun Start: 28-12-2019 Finish: 13-06-2020 ©figurakarya