Hari ini gadis berkulit putih susu atau biasa disapa Shuhua itu masing nyaman membaca novel horor kesukaannya padahal jam telah menunjukkan pukul 23.55 WIB malam. Saking nyamannya membaca novel, Shuhua tak menyadari kalo ada seseorang yang sedang masuk ke kamarnya.
Srekk..srekk..srekk
Seperti Suara langkah kaki yang diseret. Suara itu berhasil mengalihkan fokus Shuhua. Shuhua mulai melihat kesekeliling kamarnya tapi nihil, tak ada siapapun di kamarnya selain dirinya sendiri.
Shuhua yang notabenenya orang penyuka horor tapi memiliki jiwa penakut yang tinggi langsung membuang novelnya dan menutupi tubuh mungilnya dengan selimut.
"Ya Tuhan, aku ketakutan," guman Shuhua lirih di balik selimut tebalnya.
SREKKK..SREKK..
Suara seretan kaki yang awalnya lirih semakin keras. Hal itu tentu membuat Shuhua gemetaran. Keringat langsung bercucuran di dahi Shuhua.
"Helo girl," suara seorang yang sepertinya oknum dari suara seretan kaki itu. Tetapi suaranya sangan lembut dan indah.
'Wahhh, daebak suara hantu itu sangat lembut.Tunggu apakah hantu itu dulu seorang penyanyi,' batin Shuhua sambil memikirkan hal bodoh seperti itu.
"Hey, apakah kau siap untuk bertemu tuhan?" Kata oknum tersebut sambil mengeluarkan sebuah benda tajam dari saku jubahnya.
Shuhua yang mendengarnya dibalik selimut, sangat ketakutan. Apakah maut menjemputnya secepat ini?
Oknum itu mulai menyibak selimut tebal Shuhua dan langsung menampakan Shuhua yang sedang meringkuk ketakutan.
Dengan gaya sok dramatis oknum berjubah hitam itu mulai mengarahkan benda tajamnya ke Shuhua. Namun, Shuhua tak bodoh dengan hanya meringkuk diam. Shuhua melakukan perlawanan.
Shuhua mulai berdiri dari posisi awalnya dan melempar semua barang yang ada didalam kamarnya ke arah si jubah hitam. Shuhua melempar bantal, selimut, lampu tidur, jam beker, vas bunga, hingga boneka kesayangannya di lempar ke si jubah hitam.
Si jubah hitam yang awalnya sok dramatis itu mulai meringis saat vas kaca mengenai wajahnya.
"Heii, kok bendanya gak tembus pas kena badan lo. Kok gak sama kaya di Novel. Jangan-jangan lo bukan hantu," cerocos Shuhua sambil masih melempar-lemparkan barang.
Si jubah hitam sekarang mulai mendekat ke arah Shuhua dengan masih menggenggam benda tajamnya. Shuhua yang ketakutan mulai mundur dan mencari alat untuk melawan. Hingga netra coklatnya menemukan gunting, dengan sigap ia mengambilnya dan mengarahkan gunting itu pada si jubah hitam.
Disisi lain Renjun yang sedang tidur pulas mulai bangun karena terusik dengan keributan yang terjadi di kamar Shuhua.
"Ck, suara ribut apasih? Alah mungkin tetangga rebutan selimut," Renjun yang bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri itu langsung tertidur kembali karena sangat mengantuk.
Kembali pada Shuhua dan Yiren yang masih ribut.
"Jangan macam macam aku juga bawa senjata," ucap Shuhua dengan nada menantang walaupun wajah ketakutannya terpampang.
Si jubah hitam tak menggubris hal itu, ia tetap mendekat ke Shuhua.
'Oke, sekarang gue udah bawa gunting jadi gue gak perlu takut' , batin Shuhua sembari melangkahkan kaki ke arah si jubah hitam.
Saat sudah dekat dengan si jubah hitam, Shuhua lekas membuka jubab hitam yang menutupi setengah mukanya. Dan betapa terkejutnya Shuhua saat tahu jika si jubah hitam itu Yiren. Shuhua yang kaget otomatis membulatkan mulutnya dan menjatuhkan guntingnya. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Yiren langsung menghantam Shuhua ke dinding dan menyayat tipis leher Shuhua.
Shuhua mencoba memberontak, dengan mendorong Yiren. Yiren yang sama perempuannya terdorong ke belakang dan menjatuhkan benda tajam yang dibawanya. Namun, Yiren segera bangkit dan mencekik Shuhua lalu mengarahkan Shuhua ke balkon kamarnya.
"Akhh..Yiren, yang lo lakuin ini salah."
"Gue gak peduli, perlu lo tau gue ngelakuin ini semua tuh demi Renjun. Gue udah suka sama Renjun sejak SMP, tapi saat itu Renjun nolak perasaan gue karena persahaban kita. Tetapi lo dengan mudahnya rebut Renjun dari gue. Padahal setiap saat gue selalu doa sama Tuhan untuk buat Renjun jadi milik gue," tanpa sadar air mata Yiren mulai jatuh saat menjelaskan semua itu. Tangannya yang tadi mencekik Shuhua juga mulai gemetaran dan melepaskan tangannya dari leher Shuhua.
Shuhua yang sama-sama perempuan tau apa yang dirasakan Yiren, dan tiba-tiba ia memeluk dan menenangkan Yiren. Tapi Yiren tetaplah Yiren, ia sekarang hanya memikiki satu tujuan yaitu melenyapkan Shuhua. Jadi saat Shuhua memeluknya, dengan kuat Yiren mendorong Shuhua ke tepi balkon.
Shuhua terpental ke sisi balkon dan jatuh. Yiren yang menyaksikan itu tersenyum bangga. Tetapi, ketika Yiren melihat kebawah untuk menyaksikan tubuh Shuhua, tidak ada apa-apa. Ternyata Shuhua masih menggelantung di sisi balkon, tangan Shuhua mulai merayap ke atas balkon mencoba untuk naik. Yiren pun dengan sigap ingin menginjak tangan Shuhua, agar Shuhua terjatuh. Namun, Yiren tiba-tiba terjungkal kebelakang akibat ditarik seseorang.
__________________
Halo semuanya! Terimakasih untuk 6k readers :3
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ☺
Dan tetap stay safe everyone ♥
.
.
DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT ❤^03.05.20^

KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING ❤ (H.Renjun&Y.Shuhua) REVISI
Casuale[Complete] "Lo pasti nyesel udah nolongin gue," Shuhua "Gak gue gak akan nyesel kok, " Renjun Start: 28-12-2019 Finish: 13-06-2020 ©figurakarya