SEMBILAN BELAS | ARON PRATAMA DHAVYNE

370 41 0
                                    

Zera berdiri di depan sebuah pintu yang terbuka lebar, di depan gerbang sudah ada motor kepunyaan Glenn.

Dia langsung masuk, mencari kakak nya, banyak pertanyaan yang akan dia lontarkan.

Glenn terlihat santai, hanya mengenakan boxer merah dan kaos putih polos. Mata nya tak lepas dari layar Tv.

"Bang Glenn?"

Glenn melirik sekilas, tidak bereaksi apa-apa.

Zera berjalan mendekat, duduk tepat disebelah Glenn.

"Abang kok disini?"

"Loh emang kenapa? Nggak boleh gue disini? Inikan rumah gue juga." Sinis Glenn.

"Bukan nya kata Papa semua nya pergi ngunjungin Nenek? Kenapa Abang disini?"

"Gue nggak ikut. Oh ya, masalah yang lo nginep dirumah Regal itu nggak jadi, gue udah bilang ke Papa."

Zera sedikit lega, dia tidak harus berurusan dengan Regal. Dilirik nya Glenn yang nampak berantakan, dengan belek yang masih menempel di mata.

"Belum mandi lo ya? Jorok banget."

Glenn berdecak, Zera terlalu berisik. Dia merasa terganggu.

"Berisik banget sih lo. Orang ganteng nggak perlu mandi, nggak mandi aja masih ganteng apalagi udah mandi."

"Dih! Sok kegantengan!"

"Emang gue ganteng."

"Orang ganteng nggak ada yang jomblo!"

Glenn tersedak ludah nya sendiri, dia terbatum-batuk karena ucapan Zera yang terdengar setajam silet. Perkataan adik nya mampu membuat nya tertohok. Benar yang dikatakan Zera tapi bukan berarti Glenn tidak laku. Dia hanya belum menemukan yang cocok saja.

"Tajem banget sih mulut lo," Glenn memelas.

"Emang bener kan? Abang jomblo, Bang Gerald dan Bang Gibran aja udah punya pacar, masa Abang belum?" Zera mulai memanas-manasi.

"Pertanyaan nya, lo punya pacar juga nggak?"

Glek.

Saliva Zera ditelan dengan kasar. Kenapa ucapan nya menjadi boomerang untuk nya? Dia hanya memanas-manasi Glenn tapi ucapan Glenn malah terasa menohok.

Zera mendengus, "Punya kok! Cuma sekarang pacar gue lagi jagain jodoh orang."

"Pacar apa bodyguard?"

"Pacarlah!"

Glenn terbahak melihat wajah kesal Zera. Terlihat menggemaskan, apalagi bibir mengerucut nya itu. Uuh!

"Iya aja dah. Susah kalau ngelawan haluers mah."

"Gue nggak halu! Emang bener pacar gue ada."

Tangan Glenn menutup mulut nya, obrolan mereka terdengar menggelikan.

"Pacar bayaran yah? Atau Pacar Kontrak?"

Zera memutar bola mata nya, "Pacar Kontrak mah lapak sebelah."

Hening.

Glenn melirik Zera yang memainkan ponsel nya, kepala nya bersender di bahu Glenn. Cowok itu membiarkan saja, tatapan nya kembali ke TV.

"Ra..."

Zera berdehem, mata nya masih fokus ke layar ponsel di tangan nya.

"Lo jangan punya pacar sebelum gue ya?"

Zera mengangkat kepala nya, menatap Glenn sengan sorot tak suka. Kenapa tiba-tiba Glenn berkata seperti ini?

"Loh kenapa?"

ZAELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang