DUA | PESAN NGGAK PENTING

512 51 0
                                    

Zera membuka pintu kamar nya, Mama nya berdiri di depan kamar nya, Zera mencepol asal rambut panjang nya yang berantakan.

"Kenapa,Ma?"

Diba menggeleng, "Ayo turun, dibawah ada Aletta."

Aletta Dara Tario, anak dari Talia dan Rio. Pasangan itu beserta anak bungsu mereka sekarang berada dirumah Zera, kunjungan yang dilakukan setelah mereka bepergian jauh.

Zera menaikkan alis nya, "Letta udah balik?"

"Iya, makanya turun gih, datengin. Anak nya udah nungguin."

Zera mengangguk, kemudian segera turun ke bawah, sudah ada Talia yang merupakan sepupu Ayah nya---Gehan dan suami nya Rio yang merupakan sahabat Gehan sedari masa kuliah.

"Aletta! Gue rindu!"

Aletta tertawa, "Iya gue juga. Lo pasti nggak percaya apa yang udah gue lalui---" blablablabla.

Jika Zera cewek yang centil terhadap Regal, maka Aletta adalah cewek yang cerewet pada siapapun. Jangan heran, sifat nya ini menurun dari Rio Papa nya.

"Letta, kalai gue dengerin cerita lo sekarang bisa sampai pagi, mending...."

"Ponakan gue nih'kan? Ya ampun Zera."

Zera mendapati pelukan erat dari Talia, gadis itu tersenyum senang. Dari dulu Talia selalu menganggap nya sebagai anak, Zera membalas pelukan Talia kemudian melepas nya.

"Gimana liburan nya Tante?"

Talia memutar bola mata nya, "Melelahkan."

Kekehan pria paruh baya terdengar, "Tapi asik kan?"

"Ish sayang Zera nggak ikut."

Diba mencubit lengan Zera, "Tante Talia itu liburan keluarga, masa kamu mau ikut?"

Semua tertawa, Zera menarik Aletta menjauh dari semua orang. Membawa teman kecil nya itu ke kamar nya.

"Eh bang Gibran mana?"

Zera memutar bola mata nya malas, Aletta ini sangat menyukai Kakak Zera yang kelewat dingin itu.

"Belum pulang, lo harus dengerin gue."

Aletta menduduki kasur empuk nan lebar milik Zera, "Apa?"

"Lo harus bantu gue buat deketin Re...."

"AH! No! Regal si anak Om Zidan itu? Nggak deh. Lo mending sama Satria anak Om Ferdi, dia over perfect! Nggak kayak si Regal, nggak punya hati." Cerewet nih anak bu Talia.

"Tapi gue suka nya sama Regal!"

"Zera lo sendiri tahu, dari kecil kedeketan lo, gue dan kakak gue, abang-abang lo, Regal, dan Satria itu hanya karena orangtua kita yang bersahabat. Dan Regal tidak pernah menyangkal kalau dia nggak suka sama lo." Tegas Aletta.

Zera mengerucutkan bibir nya, "Tapi selama ini Regal perhatian sama gue, dan perhatian dia bikin gue salah sangka."

"Nggak cuma sama lo, tapi sama Yulia juga."

Kening Zera mengkerut, "Yulia siapa?"

Kedua mata Aletta memutar jengah, seraya berdecak, "Pikun lo ya? Sepupu sendiri lupa! Anak nya Tante Geiga!"

Zera terkekeh, "Abis jarang mampir kerumah."

Aletta diam, ia mulai merebahkan tubuh nya di kasur Zera, "Kayak nya gue dan bonyok akan nginap disini."

"Ya nginap aja." Balas Zera biasa saja. Pikiran nya sudah kemana-mana sekarang.

Sedari dulu Zera hanya menyukai Regal, semua yang ada pada Regal, Zera menyukai nya, Zera selalu mencari perhatian dari cowok itu, selalu menempeli nya ketika di sekolah. Dan itu membuat Regal jadi jomblo sampai sekarang.

Bukan karena ulah Zera tapi ke engganan cewek-cewek yang mendekati Regal karena selalu ada Zera. Kecuali satu yang tidak takut pada Zera.

Yulia Dafita Aldiega, sepupu nya.

"Gue turun dulu,"

Zera mengangguk saja, setelah Aletta keluar dari kamar nya, Zera meraih ponsel nya dan mengetikkan beberapa pesan untuk Regal.

REGAL 😍❤

Malam, Gal.

Lo udah makan belum?

Em... lo lagi dimana? Bisa kerumah nggak?

Gue rindu awoakwoak....

Gal...kenapa ya lo nggak bisa suka sama gue? Padahal gue suka banget sama lo, kita dari kecil udah sama-sama. Bukan nya harus nya lo juga bisa suka sama gue?

Kan kita udah sering sama sama.

Gal, gue sayang banget sama lo.

Semoga lo bisa suka sama gue juga ya, hehe.

Zera menghela nafas nya pelan, saat Regal hanya membaca pesan nya saja. Apa susah nya? Balas singkat juga kan tidak apa-apa. Tapi Zera tahu, Regal mengabaikan nya agar Zera tidak mengejar nya lagi.

Tapi Regal salah, Zera tidak akan menyerah sampai Zera mendapatkan hati Regal.

Zera menatap buku berwarna kuning di nakas nya. Itu sebuah diary yang belum di isi apa-apa, Zera membeli nya beberapa bulan lalu.

Dibuka nya diary itu, diary kosong yang belum terisi apa-apa. Zera menghela nafas, seperti nya Zera akan menuliskan beberapa kata di diary itu. Zera meraih pulpen nya lalu berjalan ke meja belajar, gadis itu mulai menuliskan kata-kata. Kata yang ada di dalam hati nya untuk seseorang.

Regal.

****

Regal berdecak kesal saat ponsel nya beberapa kali bergetar di meja nya. Cowok itu sedang berkutat dengan rumus-rumus fisika, dan getaran ponsel nya sangat mengganggu.

Regal melirik sekilas. Terdapat nama Zera di layar ponsel nya, penasaran apa yang dikirim Zera, Regalpun membuka pesan dari cewek itu.

Membaca nya satu per satu

Zera.

Malam, Gal.

Lo udah makan belum?

Em... lo lagi dimana? Bisa kerumah nggak?

Gue rindu awoakwoak....

Gal...kenapa ya lo nggak bisa suka sama gue? Padahal gue suka banget sama lo, kita dari kecil udah sama-sama. Bukan nya harus nya lo juga bisa suka sama gue?

Kan kita udah sering sama sama.

Gal, gue sayang banget sama lo.

Semoga lo bisa suka sama gue juga ya, hehe.

Setelah membaca pesan yang dianggap tidak penting, Regal memencet tombol home, kemudian kembali berkutat dengan rumus fisika.


****

TBC

Gaktau kenapa pen apdettt ajahh malam ini😐.

ZAELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang