TIGABELAS | GOMBALAN SAKA

353 43 0
                                    

Pandangan semua murid kini fokus memperhatikan papan tulis, Bu Sonti guru matematika tergalak tengah menuliskan beberapa soal untuk dikerjakan.

Zera tak menyentuh pena nya, tanpa menulis dan dengan modal memperhatikan Zera bisa langsung mengerjakan soal itu.

Bu, Sonti berbalik, meletakkan spidol hitam nya diatas meja.

"Sekarang siapa yang bisa mengerjakan?"

Zera mengacungkan telunjuk nya.

"Nggak ada yang bisa?!" Suara Bu, Sonti terdengar tidak santuy.

Semua murid menatap Zera, gadis itu masih setia menahan tangan nya.

"Harus saya nih yang mengerjakan?!"

Semua diam.

"Yulia, maju kamu."

Yulia yang tengah mencoret-coret buku nya langsung menganga, "Bu, saya nggak paham."

"Terus ngapain aja kamu dari tadi?!"

Yulia menunduk malu.

"Bu, saya bisa." Kata Zera sambil mengangkat tangan nya.

"Ah, nggak-nggak! Kamu terus, bosan saya. Yang lain!"

Kriik...kriik...

Tidak ada murid yang mengangkat tangan nya, Zera kembali mengacungkan telunjuk nya.

"Nggak ada yang bisa?!"

"Bu itu si Zera ngangkat tangan dari tadi nggak di gubris?" Celetuk salah satu murid.

Bu, Sonti tidak menghiraukan nya, wanita itu menyusun buku nya, "Kalau nggak ada yang bisa ibu keluar aja. Males banget ngajarin kalian semua, dan buat kamu Zera!"

Zera mengangkat kepala nya.

"Kurang-kurangin sombong nya, sekali-kali kamu berbaik hati, ajarin temen kamu. Jangan kamu aja yang pinter," setelah itu Bu, Sonti keluar meninggalkan kelas. Padahal jam nya belum selesai.

Yulia menahan tawa nya melihat wajah cengo Zera.

"Ini kenapa Buson jadi nyalahin gue?"

"Makanya lo jangan pinter-pinter banget, kayak gue nih. Biasa aja, nggak mencolok."

Zera memutar bola mata nya, "Serba salah tau nggak. Gue bodoh salah, gue pinter salah, nggak paham gue."


****


"Tadi di kelas lain si Zera yang sombong, sekarang kamu! Sekongkol ya kalian berdua?!"

Regal menelan saliva nya dengan kasar. Niat nya baik,ingin belajar. Tapi Bu, Sonti sudah mendumel duluan. Regal hanya mengangkat tangan saat Bu Sonti meminta murid nya mengerjakan tugas di papan tulis.

"Bu, saya kan cuma---"

"Cuma apa hah?"

Semua murid saling pandang, seperti nya wanita paruh baya itu tengah dalam masa periode nya.

"PMS nih," bisik Saka.

"Iya. Kayak nya Zera tadi juga dimarahin,"

"Satria maju!"

Satria membelalak, dia menunjuk diri nya, "Sa-saya bu?"

"Iya!"

"Jangan saya deh bu, saya nggak paham."

ZAELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang