SATU | BUKAN PACAR

753 62 3
                                    

Kaki jenjang Zera bergerak cepat menyusul sepasang kaki panjang berbalut celana abu-abu di depan nya. Zera langsung meraih tangan Regal kemudian menarik nya.

Regal menarik paksa tangan nya, menatap risih pada Zera yang terus mengejar nya.

"Apa?" Tanya Regal akhir nya.

Zera tereenyum manis, "Pulang bareng'kan?"

"Nggak."

Regal melanjutkan jalan nya menuju parkiran dimana motor nya berada.

"Tapi tadi pagi berangkat nya bareng,"

"Terus?"

"pulang nya juga harus bareng!"

"Nggak lo berat."

Zera melebarkan mulut nya, apa maksud Regal dia mengatai Zera gendut? Padahal tubuh Zera bisa dikatakan body goals yang di idam-idamkan banyak cewek.

"Gue nggak gendut!" Bantah Zera.

Regal menancapkan kunci motor nya, menstarter nya lalu memakai helm fullface nya.

"Gue nggak bilang begitu!"

"Regal, gue balik sama siapa?"

"Sama siapa aja, asal jangan sama gue."

Ketika Regal bersiap menarik gas motor nya, Zera menarik tangan nya. Tidak membiarkan cowok itu pergi.

"Gue mau balik sama lo," Zera mulai merayu.

Kedua mata Regal memutar malas, cewek itu selalu menampilkan wajah imut bak anak kucing nya untuk meluluhkan Regal. Dan selanjutnya yang Regal akan mengiyakan permintaan Zera.

Regal berdecak menatap Zera yang semakin imut saja, dan itu berhasil membuat nya luluh.

"Naik."

Berikut nya terdengar sorakan gembira Zera. Cewek itu segera menaiki motor Regal kemudian memeluk nya erat.

"Centil." Gumam Regal.

"Tapi cantik'kan?"

Sudut bibir Regal tertarik sedikit, "Iya lo cantik."

Kedua pipi Zera memanas, tangan nya semakin memeluk erat tubuh jangkung Regal.

****

"Rere, gue laper!"

"Nama gue Regal!"

Zera tertawa dalam perjalanan, beberapa pengendara mulai memperhatikan gadis berparas cantik sedikit sipit itu.

"Cari makan dulu, yuk."

Regal membuka kaca helm nya, "Makan dirumah aja."

Zera mendengus, Regal yang melihat itu tersenyum kala Zera memasang tampang kesal nya. Wajah Zera terlihat semakin imut kalau begitu.

"Turunin gue, biar gue cari makan sendiri."

Regal mencibir, "Mau makan apa Tuan Puteri?"

Ucapan manis Regal berhasil menerbitkan senyuman Zera lagi. Gadis itu kembali memeluk Regal erat, seakan-akan Regal kekasih nya. Regal sudah biasa mendapat perlakuan Zera yang kelewat manis, tapi dianggap biasa saja oleh cowok itu.

" 'Nasi padang Mala'"

Regal mengangguk, kemudian melajukan motor nya semakin cepat agar cepat sampai tujuan.

ZAELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang