Ready

645 91 65
                                    

Siapa yang paham jika Elnino Atmajaya adalah seorang pendendam?

Tentu saja Arya Atmajaya, karena Elnino benar benar duplikatnya. Makannya tidak heran sampai sekarang pun yang sibuk ke kantor adalah Aressa yang mempunyai sifat perasa bagaikan istrinya. Iya masih tidak enak karena pertunangan dadakan yang diumumkan Arya.

Arya paham kenapa Nino merajuk seperti saat ini tapi dia tetaplah ayah yang mempunyai gengsi selangit. Tidak mau mengakui atau mengalah pada putranya sendiri. Tau kan? Yang paling sulit adalah melawan diri sendiri. Sudah melawan gengsi, ditambah melawan pribadi yang serupa dengan dirinya.

Seakan tidak mengakui kekalahannya Arya tidak akan tinggal diam melihat anaknya dengan bebas melakukan hal semaunya.

Elnino
Daddy gausah berisik. Saya lagi menikmati masa liburan.

Begitu pesan Nino diterima Arya, sudah saatnya Arya tidak tinggal diam. Tidak akan semudah itu Nino mempermainkannya. Toh ini demi kebaikan Nino sendiri.

"Ressa!!! Bilangin ke adik kamu.. kalau dia sekarang ga nyamperin Kirana. Liat aja apa yang daddy lakuin ke Pricilla." Karena Arya paham, sekalipun Nino tidak menaruh hati pada Pricilla, Nino akan tetap melindungi orang orang nya.

Aressa yang mulai lelah melihat pertentangan ayah dan anak ini hanya bisa menggeleng. Rasanya ingin mengadukan kelakuan keduanya pada ibu mereka. Agar semua ini segera berakhir. Kenapa jadi dia yang jadi korban? Lelah menjadi penengah?

Sepeninggal daddynya Ressa langsung menghubungi Nino.

"Bokap elo udah pake nama Pricilla, mendingan elo buruan ke rumah Kirana"

"Bokap elo anjir. Lagian ngapain sih ke rumah dia lagi. Kemarin seharian gue ketemu dia"

"Ngapain ke... ngapel ke... pacaran ke... pdkt ke... mau yang lebih juga bodo amat yang penting elo kesana. Udah gue tutup" Ucap Ressa tanpa nafas yang mebuat Nino terkikik. Jika kakaknya sudah sampai sebawel ini, artinya sudah sangat kesal.

Nino menarik nafasnya dan melihat jam, masih jam 9 pagi. Daddy nya memang gila. Padahal Nino memang sudah berniat menemui Kirana tapi tidak sepagi ini. Untuk apa pagi jika malam bisa lebih menarik.

Tapi karena sudah ada embel embel ancaman, Nino harus pergi bukan? Baiklah. Dia harus segera bersiap.

***

Ketika sampai Nino langsung dipersilahkan masuk dan diberitahu jika Kirana masih tidur. Terimakasih si kembar Jeno Juna karena kemarin menahannya seharian. Semua orang di rumah ini sekarang sudah mengenal Nino.

Dengan langkah enteng Nino menuju kamar Kirana.

Uh rasanya mata Nino sakit melihat pernak pernik pink yang menusuk matanya, kemarin ketika masuk ke kamar ini dia sama sekali tidak memperhatikan hal ini.

Dan Astaga apa apaan ini. Nino begitu kaget melihat poster, bukan ini lukisan potrait kakaknya sendiri. Bahkan di rumahnya pun tidak ada lukisan Ressa yang sebesar ini. Bisa bisanya daddy mengikatnya dengan wanita yang mengidolakan kakaknya sendiri.

Lihat saja Nino akan mengganti nya dengan wajah Nino, biar tau rasa wanita ini.

Sudah 15 menit Nino tidak melihat tanda tanda Kirana akan bangun, sekarang dia merebahkan dirinya di samping Kirana.

Huft

Nino mulai bosan

Padahal Nino sudah berniat menjadi anak baik pagi ini, tapi melihat ada kesempatan tidak mungkin dia sia siakan. Apalagi wanita didepannya sejak tadi membuatnya ingin bermain. Bagaimana tidak? Gaya tidurnya yang seperti princess aurora  yang tidak berubah dari posisinya yang lurus dengan melipat kedua tangannya di dada tapi dengan piyama berbentuk eeyore yang hampir menutupi seluruh wajahnya. Taukan, keledai di winnie the pooh. Okey Terimakasih Starla yang selalu membuat Nino menemaninya menonton semua serial dan film cartoon dan Jeno Juna yang berbaik hati memberitahu jika kakanya ini penggila disney sehingga Nino tau pikiran wanita ajaib di depannya ini.

KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang