Epilog

763 96 85
                                    

Sudah hampir satu bulan Kirana menjadi istri sah dari Elnino Atmajaya. Rasanya yaa sama seperti sebelumnya tapi tingkat kekesalan Kirana akan semakin bertambah setiap harinya tentu saja penambahan rasa sayangnya melebihi rasa kesal

"Yangg.... lihat baju aku ga?"

"Ya di lemari dong"

"Aku cariin gaada"

"Yang mana sih?"

"Itu loh yang garis garis. Hitam putih. Yang jaket "

Kirana sampai di lemari kamar mereka lalau mengeluarkan beberapa baju yang sesuai dengan kriteria yang disebutkan Nino.

"Nih yang mana?"

"Hehee... istriku hebat. Ini yang ini" Kata Nino sambil berlalu mengambil baju yang dimaksud dan mengecup pelan pipi istrinya.

 Ini yang ini" Kata Nino sambil berlalu mengambil baju yang dimaksud dan mengecup pelan pipi istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirana menyernyit melihat suaminya mengenakan tas dan masker. Dan bersiap akan pergi.

"Kamu mau kemana lagi? Hari libur masih aja ngayap" Bagaimana Kirana tidak kesal jika ditinggal terus seperti ini. Senin-Jum'at ke kantor. Belum ditambah berbagai aktifitas tambahan. Pergi ke gallery, menemui Jenat dan Starla belum lagi Jum'at malam dilanjut mengajari Jeno Juna musik. Kirana senang jika Nino perhatian ke keluarganya bahkan ke kelaurga Kirana. Tapiiii Kapan waktu untu Kirana. Hah! Cuma malam itupun Ninonya suka aneh aneh.

"Aku mau ketemu ade kamu yang"

"Kan udah semalem" Jawab Kirana, kan adiknya terus.

"Bukan si kembar yanggg, yang bongsor ini tuh" Jawabnya sambil membenarkan rambut di depan cermin.

"Yang ini aku ganti warna apa ya rambut nya?" Tambahnya.

"Ngaco... baru kemarin kamu ganti warna. Itu ngapain kamu ketemu Sean?"

"Duh yang kalau yang ini jangan kepo dulu dong... nanti aja yah" Nino akan selalu menjadi Nino yang tidak peka, sudah tau akhir akhir ini emosi istrinya tidak stabil masih saja berani menambah kekesalan.

"Yaudah aku juga mau keluar kalau gitu"

"Mau kemana?" Tanya Nino yang akhirnya menoleh ke arah istrinya.

"Duh yang kalau yang ini gausah kepo dulu dong" Jawab Kirana, niatnya menyindir, tapi...

"Dih ga kreatif banget masa ngikutin hahaha"

"Tau ah bodo" Dan Kirana masuk ke kamar mandi jangan lupa "Brukkk" pintunya dibanting.

"Yang aku jalannn" Teriak Nino yang masih tidak peka.

Nino memang pergi keluar cepat dan kembali ke rumah dalam waktu dua jam. Bahkan tadi mengajak Kirana pergi keluar, biasa kalau kata Nino. "Pasutri lah kita, ayo mamingan"

Seperti biasa mereka keliling Jakarta dengan vespa kuning. Ya Nino kan anti macet macet club dan Kirana pun sudah terbiasa dengan itu.

Mereka mencari jajanan, makan malam, mengobrol di motor ya layaknya pasangan muda.

KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang