Go

549 96 71
                                    

Kirana baru saja berganti pakaian, menyelesaikan pemotretan yang panjang siang ini.

Jadi bagaimana dia pulang sekarang? Dia bahkan tidak membawa kendaraan. Nino? Memikirkan pria itu hanya membuat Kirana makin sakit kepala.

Deg

Kirana mematung, ketika melihat Nino ada di dalam studio sedang bercakap dengan Teressa dan beberapa model lainnya. Dasar pencari perhatian.

"Udah selesai?" Tanya Nino dengan nada yang jika kalian dengar akan membuat kaum hawa meleleh. Tapi tidak dengan Kirana yang hanya bisa mendengarnya sebagai suara penuh kepalsuan. Tapi sekarang Kirana bukan ada di rumahnya, sehingga dia tidak bisa melakukan apapun semaunya.

"Udah... yuk pulang aku capek" Kata Kirana dengan mulut yang tersenyum lebar menampilkan kecantikannya. nino sejenak mematung tapi akhirnya bisa mengendalikan diri.

"Oh iya, duluan ya semuanya. Kapan kapan ngobrol lagi" Ucap Nino sebelum menggandeng Kirana keluar studio.

Kirana sempat melihat mata Teressa yang seakan berkata "elo masih hutang cerita sama gue" dan dia hanya bisa membalas dengan mengacungkan handphone nya.

***

Kirana menyadari jika mobil yang dilajukan Nino bukan mengarah ke arah rumahnya.

"Mau kemana heh"

"Hah heh hoh... gue punya nama kali" Balas Nino yang masih fokus ke jalanan.

"Jawab ini mau kemana Ninoooo" Rengek Kirana.

"Mau gue culik elo, gue iket nanti terus gue buang ke laut" Nino menjawab asal.

Sudahlah percuma menanyakan pada Nino menambah emosi yamg ada. Ketika sampai Kirana menyadari jika ini adalah kantor Nino yang kemarin di datanginya.

"Ikut turun bentar, gue ada urusan" Ajak Nino dan Kirana dengan setia mengekorinya.

Tuh kan... Kirana tau dengan berbuat baik dia akan mendapat kebaikan pula. Iya dia seharian ini sudah sangat bersabar menghadapi Nino dan sekarang mendapat rezeki yang berlimpah.

 Iya dia seharian ini sudah sangat bersabar menghadapi Nino dan sekarang mendapat rezeki yang berlimpah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau saja bisa teriak Kirana sudah teriak sekencang kencangnya tapi dia harus menjaga image nya. OH MY GOD bahkan sedekat ini membuat Ressa makin terlihat tampan. Catat Aressa Atmajaya sekarang ada dihadapannya bukan di hadapannya di sampingnya, duduk disampingnya. Dan kacamata yang dipakainya sekarang bahkan membuat Ressa terlihat makin tampan.

"Wah... Kirana pernah datang ya ke musikal mas?" Tolong siapapun ingatkan Kirana untuk bernafas. Ressa bahkan menyebut dirinya mas. Asdfghjkkl

"Eh... iya mas... aku datang ke semuanya dong"

"Wah iya? Lain kali kalau datang samperin aja ke belakang panggung ya... kalau mau itu juga"

"Mau mas Ressaaaa mau banget" Dan keantusiasan Kirana ini tidak lepas dari pandangan takjub Nino, ternyata Alissa Kirana benar benar penggemar kakaknya.

"Biasa aja itu muka elo" Ucap Nino sambil mengusap kasar muka Kirana. Ressa yang melihatnya hanya tertawa.

"Kasar banget No" Ucap Ressa

"Emang gitu mas, coba mas yang jadi tunangan aku... aku makin bahagia deh pasti" Dan ucapan Kirana ini membuat Ressa kaget sebelum akhirnya tertawa lepas. Lucu sekali. Mungkin kata katanya ada benarnya.

"Ngimpi mulu lo... mas gue ga suka cewek kegatelan kaya elo kali" Siapa lagi jika bukan Nino yang dari tadi nyerocos.

Selanjutnya Kirana hanya diam bosan mendengar percakapan kakak beradik yang sama sekali tidak dimengertinya itu.

"Yaudah kalian hati hati ya... Kirana sabar sabar ya ngadepin si abang" Ucap Ressa ketika mereka akan pulang.

Dan setelahnya Nino mengantarkan Kirana pulang.

"Gue ga mampir ya" Ucap Nino begitu sampai di depan rumah Kirana.

"Siapa juga yang mau nawarin" Balas Kirana yang disambut tawa oleh Nino.

"Besok bangun pagi! Gue jemput pagi Na" Teriak Nino dari dalam mobil ketika Kirana sudah keluar dari mobilnya. Dia hanya menengok sebentar dan langsung memasuki rumahnya.

***

Dan keesokan harinya entah karena omongan Nino atau memang suatu mukjizat Kirana benar benar sudah bangun dari jam 7 pagi bahkan Jeno, Juna dan papinya terheran melihat ada Kirana yang duduk bersama mereka di meja makan.

"Kaka ada pemotretan?" Tanya papi yang dibalas gelengan oleh Kirana.

"No, kita harus waspada takut sebentar lagi kiamat" Ujar Juna yang benar benar merasa aneh.

"Bene banget Na... berasa mimpi sih gue" Balas Jeno.

Sepeninggal Jeno, Juna berangkat sekolah pun papinya yang berangkat ke kantor. Kirana bosan sendiri. Dia tidak menunggu Nino tidak, tapi setiap saat kepalanya refleks melihat ke arah jam dinding.

Baiklah Kirana akui dia menunggu Nino.

Demi Tuhan ini bahkan sudah lewat jam bangun tidur Kirana yang biasa. Sudah jam 12 siang dan tidak ada tanda tanda kedatangan Nino di rumahnya.

Teressa
Lo tau Pricilla, model baru?
Kok gue tadi liat dia dianterin Elja?

Dan sekarang rasanya Kirana sedang barusaha menahan tangisnya. Kirana merasa dipermainkan oleh pria itu. Dan salahnya adalah tanpa sadar Kirana berharap. Kirana mulai mendengarkan setiap perkataan Nino dan menaruh harapan di dalamnya.

***

KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang