Sewindu

655 94 49
                                    

"Wih Na... Ka Elja kerjaannya jalan jalan apa gimana? Kemarin di US sekarang udah di udah di Korea aja"

Kirana hanya melirik sebentar ke arah Teressa lalu kembali memainkan hpnya. Kesal? Ada pastinya. Siapa yang tidak kesal apalagi pada manusia seperti Elnino Atmajaya. Setelah bilang jika dirinya besok tidak akan datang, pria itu benar benar tidak datang! Bahkan sampai tiga minggu ini. Bukan hanya tidak hadir di rumah, tapi juga di peradaban dan kehidupan Kirana.

Iya! Baik itu kehidupan nyata ataupun dikehidupan sosial media. Chat atau Call dari Nino saja tidak ada. Sama sekali. Padahal update instagram bisa. Seminggu pertama Kirana masih oke. Toh sebelum Nino datang pun hidupnya tidak tergantung ke gadget tapi lama lama kesal juga. Lihat tidak ada panggilan atau pesan tapi ketika membuka instagram pria itu mebuat satu atau dua story. Hah! Kemarin saja bilangnya jarang bermain IG. Bahkan sampai sekarang saja ig Kirana belum di followed back.

Karena merasa tidak baik untuk kesehatan Kirana. Dia merasa harus keluar akun dan memilih bermain game saja. Sejak dua minggu yang lalu. Apalagi setelah ditegur papi karena terlalu sering fokus pada handphone bahkan ketika makan sekalipun.

Usaha Kirana tentu saja tidak berbuah manis apalagi hampir setiap hari harus bertemu Teressa. Ya seperti tadi tanpa diminta akan bilang Elja A, Elja B

Bahkan Kirana tidak sadar jika dihitung Nino sudah pergi ke 7 negara dalam 3 minggu!

"Loh ini bukannya adek lo ya Na?" Tanya Teressa menyodorkan handphonenya.

Kirana melihat snapgram itu dan benar Nino sedang bersama Sean. Mereka terlihat sedang minum kopi bersama. Banyak sekali free time bocah satu Nino ini.

Sean is Calling...

Kirana menyernyit tumben sekali adiknya ini menelpon dengan panggilan video, padahal biasanya dia paling malas ketika diajak video call perlu paksaan terlebih dahulu.

Kirana menyernyit tumben sekali adiknya ini menelpon dengan panggilan video, padahal biasanya dia paling malas ketika diajak video call perlu paksaan terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei hei tunangan kangen ga?" Kirana kaget tentu saja yang ada di layar adalah muka Nino.

"Hih hidup aku tenang aman sejahtera ga ada kamu"

"Halah kalau kangen ngomong aja kali! gengsi amat!" Nino tak mau kalah.

"Lagian beneran ga kangen kok maksa." Kirana mengelak

"Iya... iya ga kangen iya... btw rambut aku bagus gak sih? Mantap kan?" Tanya Nino memperlihatkan rambut barunya yang berwarna blonde itu.

"Bagus dari mana sih rambut kaya sapu ijuk gitu. Mana alisnya juga disamain warnanya. Udah kaya granny kamu tuh!" Walaupun mode jutek tapi siapapun yang bersama Kirana sejak tadi pasti sadar perubahan mood Kirana sekarang ketika berbicara dengan Nino contohnya Teressa.

"Ka El... seneng itu dia ditelpon dari tadi badmood terus padahal" Ucap Teressa yang mengambil kesempatan untuk menggoda temannya itu.

Suara tawa Nino terdengar begitu bahagia.

KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang