Date

643 99 40
                                    

Kirana menghembuskan nafasnya, ketika melihat jam dan menunjukkan pukul 5. Bisa bisanya dia bangun pagi!
Dalam dirinya ada rasa tidak ingin kecewa lagi tapi keinginannya untuk membuktikan perkataan Nino ternyata lebih besar.

Dia melamun, bergerak gelisah sampai tidak sadar waktu berlalu. Kirana memutuskan mandi dan bersiap untuk ikut sarapan.

Seperti biasa, meja makan akan ramai oleh si kembar dan papinya. Kirana? Tentu saja kebanyakan absen sarapan karena memilih untuk tidur.

Kirana mengambil kursi tempat dia biasa duduk.

"Mau kemana sama Nino?" Tanya papinya yang membuat Kirana merasa heran. Bagaimana dia tau jika dia akan pergi dengan Nino.

Saat Kirana masih terbengong mencoba menebak.

Cup

Tiba tiba pipinya dikecup.

"Haish, dasar anak muda!" Ucap papinya dengan nada kesal.

Sementara si pelaku hanya bisa memberikan seringai lebarnya.

"Pagi tunangannn, kirain masih tidur baru mau bangunin" Iya, Nino ternyata sudah ada di rumahnya. Sepertinya dia baru saja dari kamar mandi.

***
"Mau kemana sih?" Sekarang Kirana sudah berada di mobil Nino, tanpa banyak bicara Nino membawa Kirana.

"Kencan dong... pdkt... apalah sebutannya" Jawab Nino sambil tetap fokus ke jalanan.

Kirana mengerlikan matanya, terlalu sebal dengan ketidak seriusan Nino. Handphone Nino berdering, Kirana sudah memberikan wajah kesal awas saja jika Nino memintanya mengangkat telpon lagi. Apalagi jika itu dari pacarnya.

"Na.. angkatin dong telpon gue... liat coba siapa yang nelpon"

My Cutie Pie 💙

"My Cutie Pie" Kata Kirana singkat. Berapa banyak sih kontak wanita di handphonenya.

"Loadspeak aja Na, biar gue jawab sambil nyetir. Ngadat soalnya kalau diangkat orang"

Kirana hanya menuruti Nino walaupun hatinya dongkol.

"ABANGGGG!!!"

"Kenapa La???" Jawab Nino.

"Weekend ini ke rumah ga? Mami udah bawel" Kirana menyernyit, kenapa membawa orang tua. Sudah sejauh mana sih hubungan keduanya.

"Hahahaha... bilangin mami abang pulang asal gaada daddy masih males abang liat muka bapakmu"

"Ish masih aja kalian tuh. Ga daddy ga abang sama aja. Abang dimana sekarang? Ga mungkin di kantor kan? Soalnya mas Ares berangkat ngantor."

"Mau ngedate  dong" Balas Nino santai.

"Hah? Sama siapa? Awas sama Cilla. Aku aduin mami"

"Heh! Gasopan. Masa manggil namanya aja kaya gitu. Bukan sama Cilla. Nih disamping abang ada princess Kirana" Terlalu tiba tiba, Kirana hampir merona.

"Omaigat... Ka Kiranaaa... Aku Starla... belum kenalan masa sama tunangannya abang... kaka ke rumah dong"

"Hallo Starlaa salam kenal ya" Sumpah Kirana malu dengan pikirannya sendiri. Ternyata adik Nino yang menelpon.

Selanjutanya Kirana malah asik mengobrol dengan Starla yang menurut keterangannya sedang free class karena guru guru nya ada rapat.

"Udah dulu nelponnya, abang sama ka Kirana udah sampe"

"Hih... yaudah bye" Balas Starla langsung menutup telponnya.

Tanpa disadari mood Kirana begitu membaik setelah mengobrol dengan Starla. Seperti punya teman baru. Dan rasanya menyenangkan. Kirana menyodorkan handpone Nino pada pemiliknya.

KUTUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang