6. Perasaan apa ini?

714 98 12
                                    

Kenapa akan hatiku ini selalu memikirkan dia, dia yang penuh teka-teki, dia yang kaku, dingin tapi menyentuh hati..

~Tiara Andini~

Hari ini aku mulai berangkat ke kampus kembali, alhmdulilah kaki ku sudah normal untuk berjalan.

Aku seperti biasa menyempatkan waktu ku untuk ke perpus, membaca buku yang belum aku baca,itu lah kegemaran ku membaca tapi untuk menulis mungkin masih butuh belajar dan belajar.

"tiaraaa"

Aku kaget dia yang sekarang sudah aku benci.

"ngapain lo kemari?"

"ra, aku kangen kamu"

"mahen stop"

"ra plis beri aku kesempatan"
Ucap mahen memohon

"mahen"

"apa? Kamu sudah punya pacar!"

"iiiyaaa"

"jangan bohong kamu ra aku tau hubungan mu sama diaa cumaaa.."

"tiara memang pacarkuu !!!"
Terdengar suara nuca dengan keras

"nuccaaaa"
Ucap ku kaget.

Mahen diam  dan menatap lekat Nuca tajam

"lo jangan sok ngaku kalo tiara pacar lo!"

"kenyataan nya !"

"gue tau semuanyaa lo sama tiara cuma pura-pura bukan"
Ucap mahen terang-terangan

"mahen kamu kata siapa?"
Tanya ku kaget

"aku tuh selalu me mata-matai kamu sayang, aku sengaja beberapa hari ini ga nemuin kamu, kamu sakit kan?"

"kenapa kamu bisa tahu mahen??"

Dia malah tertawa mengejek hingga membuat geram aku dan nuca

"cukup!"
Ucap nuca keras

"apa hah?"
Jawab mahen

"lo ga usah ikut campur sama hubungan gue dan tiara dan lo jangan ganggu tiaraa lagi!"
Ancam nuca

Yaa nuca terlihat sangat marah sekali terhadap mahen membuat ku bingung akan sikap nuca dam hubungan nya dengan keisya.

"nuc udah nuc udah lahh"
Ucapku kawatir

"lo boleh ngancam gue tapi gue akan tetap pada tujuan utama gue ke kampus ini"

Nuca lalu menarik tangan ku dengan keras dan membawa ku pergi dari hadapan mahen

"ayoo"

"nucc sakit nucc ahhhh"
Rintihku

"maaf"

"iya ga papa"

Nuca pun diam dan menatap tajam tiara

"kenapa gitu liatnyaa"
Ucapku grogi

"ra"

"iyaa"

"gue janji bakal jagain lo dari pria itu"

Tantapan nya begitu serius membuat ku jadi tak bisa berkata apa-apa.

"ra? Diam si"

"iiiiyaaa makasih nuc"

"ya udah gue mau kekelas dulu"

"iyaa sekali lagi makasih nuc"

Nuca pun pergi kembali kekelasnya, entah apa ini hatiku sungguh berdebar-debar, nuca yang awalnya ku kenal irit bicara dan dingin kini sedikit memberikan kehangatan kepadaku, tapi masih saja bayangan keisya ada di dalam diri nuca tapi harusnya aku tak begini jelas-jelas keisya sendiri yang memintaku untuk berpacaran dengan nuca tapi hati ini selalu tak tentu arah nyaa, entah lah lelah rasanya jika memikirkan tentang Perasaan.

Boyfriends From My BestfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang