Tilang

5.1K 330 44
                                    

Oca family come back again. 🤣

Siapa yang masih setia nungguin ini?

Happy reading 🥰

-----

Oca terbangun karena suara ponselnya terus berbunyi memekakkan telinga. Matanya masih terpejam, ia meraih ponsel di atas nakas.

"Halo," jawabnya ketika telepon tersambung. Oca segera menjauhkan ponselnya, saat suara bariton itu menyapa gendang telinganya.

Oca bangun, mengucek-ngucek matanya sembari menguap. "Iya pa, iya. Ini bangun kok."

Oca mendengus, omelan sang papa membuat telinganya seketika panas. Papa memang tak pernah absen memberikan ceramah pagi.

"Oka?" beo Oca ketika papanya menanyakan keberadaan cucunya. Oca menoleh ke samping tempat tidur, hanya ada Calvin yang masih mendengkur.

Oca melebarkan mata, bahkan ia mengabaikan panggilan papanya. Kesadarannya langsung pulih, Oca melompat dari ranjang.

"Okaaa!!" teriak Oca.

Oca berlari menghampiri kamar Oka, tapi kamar itu kosong. Ia bergegas menuruni tangga, mencari Oka ke setiap sudut ruangan. Hasilnya nihil.

Oca memegangi keningnya, pikirannya kalud. Ke mana Oka pergi? Apa jangan-jangan dia di culik? Oca langsung menggelengkan kepalanya, menepis pikiran konyol itu.

Mana ada yang mau menculik anak nakal seperti Oka, hanya akan bikin pusing kepala. Contohnya saat ini. Bocah itu menghilang tanpa jejak, membuat Oca kalang kabut.

"Oka kamu di mana?" gumam Oca, setelah mencari ke seluruh ruangan tapi tidak ada. Di luar juga tidak ada.

Oca tersadar jika ponsel yang digenggamnya masih menyala dan suara papanya terdengar begitu lantang.

"Halo Pa, maaf. Oca gak bisa lama-lama ngobrol, soalnya Oka hilang. Oca musti cari Oka dulu, nanti Oca telepon lagi. Bye papa." Oca menutup panggilan teleponnya, lalu berlari menuju kamar.

"Calpin!!!" Oca mengguncang tubuh Calvin yang masih terlelap. Pria itu tak bereaksi, terlalu pulas menikmati mimpi indahnya. "Calpin, bangun Oka hilang!!"

Oca berdecak, karena Calvin tak kunjung bangun. Ia segera mengambil air dari kamar mandi, tanpa aba-aba Oca menyiramkannya ke muka Calvin.

"Banjirrr!!!" teriak Calvin, ia terbangun dengan mata terbuka lebar.

Oca berkacak pinggang, menatap sebal Calvin. "Banjir dari Hongkong! Bangun anak kamu yang bandel hilang!"

Calvin langsung menoleh pada Oca, mengerutkan keningnya. "Hilang?" beo Calvin.

"Emang ada yang mau nyulik Oka? Wewegombel saja gak berminat," gumam Calvin yang masih didengar Oca.

"Awwww!!" pekik Calvin, mengusap kepalanya yang ditimpuk gayung.

"Anak kamu hilang, kamu gak ada panik-paniknya dasar suami gak ada ahlak!" omel Oca.

"Iya, maap Ca. Tapi sakit nih Ca, benjol," keluh Calvin.

"Bodo amat!!"

Di tengah-tengah perdebatan pasutri itu, tiba-tiba saja ponsel Calvin berbunyi. Ia segera meraih ponselnya.

"Pak RT?" beo Calvin, ketika melihat nama pak RT muncul di layar ponselnya. "Ngapain dia telepon pagi-pagi?"

"Angkat saja siapa tahu penting?" Oca duduk di sebelah Calvin, siap menguping pembicaraan suaminya dan pak RT.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang