10.

898 120 7
                                    

"Haechandra! Sudah berapa kali ibu bilang kalau dikelas jangan pakai jaket" 

Haechan menyelingi tatapannya dengan senyum khasnya "Saya lagi masuk angin bu, nanti kalo saya nularin orang gimana nih bu" "uhuk uhuk" haechan berpura pura batuk.

Walaupun ibu nia tau haechan berbohong, tapi kali ini ia membiarkannya karena wajah haechan memang tampak lebih pucat dari biasanya. "yaudah sana duduk!"

Setelah dari warung babeh, haechan memutuskan untuk ikuti masuk ke kelas mengikuti kawan kawannya. Bosan menjadi alasannya saat ditanya oleh renjun.

walaupun sudah terlambat.. karena haechan tidak membawa tas jadi tidak ada yang menyadarinya. 

jeno yang sudah ada di kelas daritadi pun menatap kesal ke arah pintu saat melihat ketiga temannya kembali bersama sama. 

"Jen.." tegur haechan dari sampingnya, iya.. jeno duduk bersama haechan dan jaemin duduk dengan renjun dibelakang meja mereka.

"Jennnn" tegur haechan lagi, tetapi jeno benar benar tidak menggubrisnya.

"Jen yailah pinjem pulpen napa gua ga bawa apa apaan nih kesekolah" 

merasa kesabarannya sudah habis menghadapi haechan, jeno berdiri dari kursinya dan melemparkan pulpen yang sedari tadi ia pegang ke arah haechan lalu berjalan ke meja belakang. mengangkat lengan renjun secara tiba tiba dan menyuruhnya berdiri.

"Woi woi woi!! Apa apaan nih jen!!!" Teriak renjun tidak terima.

"Tukeran." Tanpa persetujuan lebih lanjut, jeno sudah menduduki kursi renjun.

renjun masih terdiam sambil melempar pandang bingung ke arah jeno dan haechan tetapi tidak digubris oleh orang yang tiba tiba merebut kursinya itu.

jaemin mengkode renjun untuk menurut saja dan segera menduduki kursi jeno, karena bu nia juga sudah menatap mereka tajam. 

Karena tidak ingin membuat keributan lebih panjang, akhirnya renjun terpaksa mengalah dan duduk di kursi jeno disamping haechan. 

Haechan masih terdiam, sesekali terkekeh sinis. Ternyata kali ini jeno benar benar marah.

"Lu berdua knp lagi deh dr td ribut mulu" 

"Tauk jeno pelit bgt sekarang, masa minjem pulpen aja diomelin" balas haechan, suaranya agak kencang agar terdengar oleh jeno yang berada di belakangnya.

"Lo makanya niat dikit kalo sekola kampret. Tas gabawa. Buku gabawa. Pulpen gabawa.. besok bes-" 

"-Mas renjun kalau mau ngomong didepan aja yuk gantiin ibu" 

"Yailah.. kok gue lagi yang kena..." 

.

.

.

.

Akhirnya bel sekolah berbunyi, menandakan jam sekolah sudah berakhir.

Di depan kelas nampak ramai siswi siswi mengerubungi seseorang 

"Ada artis jun?" Tanya haechan. 

"Gapaham.. siapa na??" Renjun melempar pertanyaan ke jaemin 

"Walikota kali, lagi syuting lagi buat sekuel film dolan" jawab nana asal yang mendapat toyoran di kepalanya dari renjun. 

Haechan menarik salah satu lengan baju siswa di dekatnya. "Saha?" Tanya nya. 

"E-eh.. anu.. anu chan.." 

"Anu nya saha??" Tanya haechan lagi. Renjun dan jaemin dibelakangnya sudah tidak bisa menahan tawa melihat ekspresi siswa yang ditarik oleh haechan sedang nampak ketakutan 

SUN WITHOUT SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang