22.

833 115 9
                                    

"Aduh anjing emang bu nia, kita malah dikerjain sampe sekarang baru bisa keluar" 

Renjun dan Jeno tidak bisa langsung menyusul Haechan saat jam pelajaran selesai. semua itu karena bu Nia yang menarik mereka berdua untuk membersihkan piala piala diruang guru. tentu saja hal ini dilakuan bu Nia untuk mencegah Jeno dan Renjun pergi menyusul Haechan. wali kelas 10-7 itu sudah hapal betul mengenai solidaritas persahabatan mereka yang bahkan kompak diperbuatan baik dan buruk. 

Untungnya mereka bisa kabur diam diam saat bu Nia ada jadwal mengajar lagi di jam ke 5. sehingga sekarang keduanya sudah dalam perjalanan menuju warung babeh. 

sepanjang perjalanan Jeno berjalan mendahului Renjun. kekhawatirannya pada Haechan sudah memasuki tahap berlebihan. bahkan saat ia membersihkan piala piala itu, Jeno kerap mengecek handphonenya terus menerus untuk mengetahui informasi mengenai keberadaan Haechan. tentu saja ia sangat khawatir, Haechan merupakan anak yang dapat kehilangan kontrol akan dirinya dalam sekejap mata. tidak dipungkiri kemungkinan bahwa Haechan akan bertindak tanpa berfikir. apalagi jika sudah menyangkut tentang Jaemin. 

Berbeda dengan Jeno, Renjun berusaha untuk tidak berburuk sangka. walau degup jantungnya tidak bisa menutupi fakta tentang kekhawatirannya pada Haechan. Kalau Jeno lebih senang menyembunyikan perasaanya dan menggantinya dengan ekspresi wajah, Renjun lebih sering mengekspresikannya dengan berbagai umpatan. 

Seperti saat ini, kepanikan dan kekhawatiran Renjun sudah tertutup dengan umpatannya mengenai bu Nia sepanjang mereka berjalan di kebun belakang sekolah, berusaha melarikan diri. 

Saat hampir mendekati warung, Manik Jeno dengan cepat menangkap ketidak hadiran kendaraan yang biasanya bertengger di sisi kiri warung. tanpa disadari, langkah Jeno semakin cepat mendekati seseorang yang sedang berdiri dengan kegelisahan yang terlihat jelas. 

"Nah dateng juga ni bocah" 

"Haechan mana beh??!" Jeno bertanya to the point.

"Dia bilang lo bedua suruh tunggu sini, gue udah bilangin supaya dia ga ngeroyok duluan" 

"Hah anjrit, ngeroyok siapa lagi beh?" Tanya Renjun yang sekarang juga berada persis disamping babeh 

"Itu si nana dikeroyok sama temen temen smpnya semalem, dia boong sama lo pada pas dia bilang dirumah terus ga kesini tadi malem" ujar babeh menjelaskan informasi singkat yang ia dapat dari Haechan pagi tadi. 

Jeno memijat pelipisnya. Mengapa tidak ada satu hari saja dimana mereka ber 4 bisa tenang dan menghabiskan waktu dengan normal seperti remaja pada umumnya 

"Terus itu si Haechan pergi kemana, lu gatau beh?" Babeh menggelengkan kepalanya, menjawab pertanyaan Jeno yang sekarang sudah mengumpat sambil mulai menelfon Haechan.

.

dilain sisi, Haechan sudah berada diluar rumah Jaemin. ia mengetikkan pesan dengan raut wajah amat serius. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUN WITHOUT SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang