12.

938 114 15
                                    

"Beh!! Indomie hiji!" 

"Tumben ga dobel chan" 

"Masih pagi ai sia... dah gila kali yak!" 

"Sia kan yang kadang ga ada otak" jaemin menoyor kepala haechan. 

"Hehe anjing, gini gini gue pinter tauk!" Balas haechan cengengesan.  

Pagi ini haechan menelfon jaemin dan berkata bahwa ia ingin menjemput jaemin dan berangkat bersama. padahal biasanya jaemin dijemput jeno atau pergi sendiri naik ojek online.

perlu diketahui sebelumnya, Jaemin merupakan sosok yang paling tenang dalam menanggapi sesuatu diantara ke tiganya. pemikiran jaemin pada penyelesaian masalah adalah hal yang paling diandalkan dari sosoknya.

menjadi yang paling kalem bukan berarti benar benar pendiam. Tingkah jaemin atau yang biasa dipanggil nana ini juga masih terhitung sangat berisik. Walaupun begitu, pemikiran jaemin selalu yang paling tenang dan mengutamakan otak daripada otot, sungguh keterbalikan dari haechan dan jeno. jaemin juga merupakan anak yang loveable, jadi lebih sering menunjukkan sisi softnya kepada teman temannya. 

Saat menerima pesan dari haechan pagi ini, sejujurnya jaemin sudah memiliki firasat bahwa haechan ingin bercerita mengenai permasalahannya dengan jeno. haechan seringkali menghubungi jaemin hanya untuk meminta saran, karena bagi haechan.. jaemin merupakan pemecah masalah dengan kepala dingin terbaik yang pernah haechan temui. 

Tetapi nampaknya setelah menghabiskan setengah jam bersama, haechan tidak membahas bahas mengenai topik itu. haechan bahkan tidak menyinggung jeno sama sekali yang membuat jaemin akhirnya bertanya duluan karena tidak sabar.

"Lagi ada masalah sama jeno?" Tanya jaemin to the point. 

Haechan dengan mie masih menjulur dari mulutnya menatap jaemin "Ihm wu kawayak chenawayang" ucap Haechan dengan mulut penuh mie. 

Jaemin memukul pundak haechan "Eh goblok, makan dulu! Baru ngomong!" 

"Abisnya lu ngajak ngomong pas gue udah nyuap" 

"Terus berantem ga?" Tanya jaemin lagi

haechan menegak habis es teh dihadapannya lalu berdiri

"Iya, biasa lagi overprotective.. nanti juga baek lagi, nanti sore gue omongin" 

"dah? yuk ntar telat" Ajak haechan, jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 kurang 5 menit,  sebelum berdiri jaemin memandang ke arah haechan lagi, berprasangka mengenai kejadian kemarin dimana haechan datang dengan perban di lengannya. 

Tetapi ia membuyarkan pertanyaan dalam pikirannya, ia akan bertanya pada jeno maupun haechan mengenai hal itu nanti nanti. lalu jaemin berjalan menyusul haechan yang sudah jauh berada didepannya.

"EH BODOHIE, BAYAR DULU MAIN KABUR AJE! , hadduh ieu barudak...kapan gue kaya nya ini" -babeh

.

.

.

.

Bel istirahat berbunyi dan haechan merupakan yang paling pertama melangkahkan kakinya keluar dari kelas. 

Walau masih kesal dengan haechan, jeno tidak memiliki pilihan lain untuk tidak ikut makan bersama dikantin. sehingga sekarang, mereka berjalan secara beriringan menuju kantin. 

Renjun masih sibuk menceritakan kejadian dirumahnya sampai akhirnya seseorang dari arah berlawanan menabraknya. 

langkah Haechan, jaemin dan jeno terhenti seketika saat melihat baju renjun sudah basah sempurna di bagian depannya.

SUN WITHOUT SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang