18.

730 114 2
                                    

"Iya mba pesenannya itu dulu aja.. makasih ya" johnny menutup buku menu dan mengembalikannya pada pelayan sambil tersenyum. Pandangannya lalu beralih pada haechan yang sedang asik memainkan handphonenya. 

"Jadi kamu haechandra putra?" Johnny membuka pembicaraan. Haechan yang nampaknya sedang fokus bermain game mengangguk tanpa menoleh. 

"Panggil aja echan om" balasnya. Johnny mengangguk, ia tidak begitu terpengaruh oleh perilaku haechan yang seringkali dinilai orang lain tidak sopan. Karena johnny juga memiliki seorang anak laki laki. Ingat kan?

"Aku kenal baik dengan ibumu.. tiffany grace. Right?" Mendengar nama lengkap ibunya dipanggil, haechan mematikan handphonenya dan menaruh benda itu disampingnya. Menatap johnny dengan tatapan serius. 

"Om, gue kenal sama semua temen bunda.. tapi baru kali ini denger nama johnny, jadi kalau om bilang kenal baik sama bunda, kenal darimananya?" 

"Kamu tau ga dulu bundamu kuliah di kanada?" Tanya johnny.

 Haechan mengangguk, pernah sesekali ibunya cerita mengenai dirinya yang bersekolah di negeri daun maple itu. Walaupun tidak pernah menceritakan secara detail, haechan tau tentang hal itu. 

"Aku bersekolah disitu juga, di universitas yang sama dengan tiffany.. well, its been a long time.., she decided to move here and marry your dad" tidak lama setelah johnny berbicara, pasta pesanan mereka berdua datang. 

Johnny mempersilahkan haechan untuk makan terlebih dahulu karena johnny masih ingin melanjutkan ceritanya.

"Dulu aku dan tiffany sering menghabiskan waktu bersama. Kami sangat dekat.. bahkan banyak yang beranggapan bahwa kami ini adalah soulmate.., aku, tiffany dan jessica.. ibunya jeno.. temanmu-"

'Oh jadi ini alasan bunda dekat dengan mama jeno' batin haechan 

"-Sampai pada sebuah kejadian.. aku terpaksa merelakan tiffany pergi ke indonesia.. Ia harus menikah dengan ayahmu, stevano eric" "

"Jadi om ini mantan-nya bunda?" Johnny tertawa mendengar respon haechan

"Well, ga seperti mantan pada umumnya sih, tapi ya tiffany salah satu wanita terbaik yang pernah aku temukan chan" Haechan menatap johnny dengan tatapan tidak suka sesekali mendengus sambil melanjutkan acara makan pastanya. 

"Aku memiliki hutang budi pada tiffany dan itu bukan sesuatu yang kecil. Aku memiliki janji dan sampai sekarang aku belum menepatinya.. im such a coward right?" Suara johnny terdengar lirih kali ini. Menarik rasa perhatian haechan saat kata janji terlontar dari bibir johnny. 

"Chan.., jika aku harus membalas budi bundamu..maukah kamu membantuku? bantu aku dengan membiarkan aku menjadi ayah angkatmu.." Ucapan johnny kali ini sukses membuat haechan tersedak tidak karuan. 

Bagaimana mungkin ada orang yang pertama kali bertemu dan sudah menawarkan posisi anak angkat pada dirinya. 

"-uhuk- om -uhuk- dah gila apa yakk??" Johnny memberikan segelas air kehadapan haechan sambil menatap haechan yang masih menormalkan nafasnya dan menatap johnny kebingungan 

"Aku cuman nawarin diri buat jadi wali kamu, i mean.. jessica have told me everything. Bahwa ya kamu bener bener sendiri saat ini chan. Kamu ga punya wali lagi dan obviously kamu gapunya siapa siapa.." 

"Om, denger ya. Saya gatau motivasi om itu apa.. , tapi terakhir kali saya mempercayakan hidup saya sama seorang wali. Dia berhasil bawa pergi uang ayah dan pergi gatau kemana. Jadi kalau om ngincer harta dari orang tua sa-" 

"-no no no hey haechan listen!" Johnny segera memotong pembicaraan haechan saat haechan sudah mulai membahas tentang keuangan.

"i really not interested with your money. Uang, harta benda semua silahkan kamu pegang sendiri" 

SUN WITHOUT SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang