Part 2 ( My crazy Boss)
Lalu Aku membuka pintu ruangan si Boss dan masuk dengan perasaan takut dengan keringat dingin.
"Baru ini Aku kerja bagaikan di terkam singa," ujarku dalam hati.
Lalu Aku pun meletakkan kopi itu di mejanya si Boss.
"Kenapa Kamu keringatan? AC saya kurang dingin?" tanya Pak Chandra sambil menatap Ku.
"Oh tidak Pak, hanya keringat saja, silahkan di minum Pak kopinya, saya permisi dulu," ujar Ku takut dan membalikkan badanku.
"Hey, siapa suruh kamu pergi,"
Aku pun membalikkan badanku lagi menghadap si Boss, melihat Pak Chandra melihat Ku dengan tatapan tajamnya membuat Aku semakin gemetar dan takut, semua badan Ku rasanya keringat dingin gak jelas.
Lalu pak Chandra meminum kopi buatan Ku. Dia minum dua tegukan lalu dia juga menatapku dengan tatapan tajamnya, Aku tidak tau maksud tatapan matanya itu.
"Enak,"
Mendengar dia bilang enak, membuat hatiku lega dan bisa bernafas seperti biasa.
"Beneran enak Pak?" tanya Ku lagi.
"Iya, enak, akhirnya saya menemukan kopi yang enak, sudah lama saya tidak minum kopi yang enak di lidah saya," ujar Pak Chandra senyum.
"Loh, memangnya kenapa Pak?" tanya Ku penasaran.
"Nanti Kamu juga tau," jawabnya singkat lalu minum kopi buatan ku lagi.
"Ya ampun, kalau gitu saya gak usah tanya," ujar Ku pelan.
"Apa? Kamu bilang sesuatu?" tanya Pak Chandra.
"Oh.. tidak pak, saya cuma bilang ada nyamuk, hehe," balas Ku.
"Kalau begitu kamu pelajari berkas ini, besok kita ada meeting penting," ujar pak Chandra dengan memberikan beberapa file pada Ku.
"Baik, Pak! Kalau begitu saya permisi dulu," ujar Ku.
"Yang bilang kamu bisa permisi siapa? Kamu pelajari di meja saya, saya mau pantau kamu," ujar Pak Chandra.
"Apa? Di sini Pak?"
"Iya, Cahaya cantik yang bagi saya gak ada cantiknya sama sekali," balas Pak Chandra senyum kecil.
****
"Hah? Dia senyum? Bisa juga dia senyum? Tapi dia senyum karena mengejekku, menyebalkan!" gumam Ku dalam hati kesal dan kaget juga.
****
"Hei, ngapain berdiri aja, udah kamu duduk dan pelajari berkas itu," tegur Pak Chandra.
Lalu Aku pun duduk di mejanya tepat di depannya, lalu Pak Chandra pun melihat Ku saja yang sedang mempelajari berkas. Saat Pak Chandra melihat Aku jadi grogi karena jujur dia memang tampan, namun sayang tampan tampan rada stress.
"Kenapa kamu lihat saya begitu?" tanya Pak Chandra cetus.
"Hah? Tidak, bukannya bapak yang lihat saya terus?" tanya Ku balik.
"Kalau saya lihat Kamu wajar, nah kalau kamu yang lihat saya baru nggak wajar," jawabnya
"Maaf pak, maaf, saya gak akan melihat bapak lagi," ujar Ku senyum paksa dengan menampakkan gigi Ku sedikit.
"Gak nyangka senyuman kamu jelek sekali," balasnya yang membuat Ku kesal kembali.
"Kalau begitu gak usah lihat," gumam Ku pelan.
"Apa?"
"Hehehe, bukan apa apa Pak, senyum saya memang jelek," jawab Ku senyum paksa lagi.
"Hahahaha," tawa Pak Chandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss
RomanceCerita Ku yang berawal mencoba melamar menjadi serketaris di sebuah perusahaan ternama, namun ternyata atasan Ku Sangat menyebalkan dan selalu membuat Ku kesal. Namun semakin lama Aku bekerja dengan Boss Ku ini semakin mengenalnya yang ternyata seor...