part 16

411 9 0
                                    

Part 16 (My Crazy Boss)

(Di kamar Vivian)

"Pa, Tante Azkia mana?" tanya Vivian kepada Chandra yang baru saja masuk ke kamarnya.

"Pergi sama om Ryan," balas Chandra santai.

"Kenapa Papa gak melarang?" tanya Vivian sedikit sedih.

"Bagaimana bisa Papa melarang sayang, Om Ryan dan Tante serketaris mau tunangan, tapi papa sudah telpon Tante Wilona untuk ke sini,"

"Aku nggak mau Tante Wilona, Aku mau Tante Azkia! Papa sama sekali nggak ngerti perasaan Aku! Aku cuma mau Tante Azkia jadi Mama sambung Aku Pa!" seru Vivian kesal.

"Vivian! Nggak semua yang kamu mau bisa Papa turuti! Suka nggak suka Tante Wilona yang akan jadi ibu sambung kamu!" seru Chandra marah.

"Papa marah sama Aku?" tanya Vivian menangis.

Air mata Vivian terus mengalir di pipinya.

"Sayang, maafin Papa, papa bukan bermaksud marahi kamu Nak," ujar Chandra menyesal dan memegang pipi Vivian.

"Aku mau sendiri Pa! Jangan biarkan siapapun masuk kecuali Tante Azkia!" seru Vivian merajuk dan masih nangis.

Lalu Chandra hanya bisa menyesal karena sudah memarahi anaknya, dan Chandra pun keluar dari kamarnya.

"Aku nggak mau Tante girang yang jahat itu jadi ibu sambung Aku, Aku akan buat Papa jatuh cinta sama Tante Azkia," kata Vivian dalam hati sambil menghapus air matanya.

*****

(Di restoran)

"Saya senang akhirnya semuanya bisa berkumpul," ujar Mas Ryan.

"Iya Mama juga senang Nak, ternyata besan dan calon menantu Mama sangat baik," balas Mamanya Mas Ryan.

"Terima kasih Tante, saya juga senang kalau Tante bisa menerima kami apa adanya," ujar Ku senang.

"Tentu, Tante senang dengan pilihan Ryan yang sekarang, kamu itu gadis yang baik Azkia," balas Mamanya Mas Ryan pada ku dengan senyum.

"Saya juga nggak menyangka Bu, anak saya bisa berjodoh dengan Nak Ryan yang baik hati," ujar Bapak Ku senang.

"Kalau begitu gimana 3 hari lagi acara pertunangan Azkia dan Ryan?" tanya Mamanya Mas Ryan.

"Saya sih setuju saja," balas Bapak Ku.

"Aku setuju Ma," balas Mas Ryan juga.

Aku terdiam sejenak dan ntah kenapa kepikiran dengan Vivian.

"Nak Azkia, kok diam? Gimana kamu setuju?" tanya Mamanya Mas Ryan lagi.

"Oh, iya Tante, saya setuju kok," balas Ku yang tersadar dari lamunanku.

Akhir semuanya pun bergembira, pertunangan Ku sudah di tetapkan 3 hari lagi, Mamanya Mas Ryan sangat baik kepada keluarga Ku. Mas Ryan hanya punya Ibu, sedangkan Papanya sudah meninggal dunia, makanya sekarang Mas Ryan yang melanjutkan perusahaan keluarga nya.

Kami pun selesai juga makan siang bersama, Mamanya Mas Ryan pamit karena harus kembali ke kantor, sementara Mas Ryan mengantar Kami pulang ke rumah pak Chandra.

(Di dalam mobil)

"Azkia, nanti setelah kita tunangan Kamu pindah saja dari rumah Kak Chandra," ujar Mas Ryan sambil mengendarai mobilnya.

"Iya Nak, gak baik menumpang terus, apalagi calon istri Boss kamu itu kelihatannya nggak suka sama kamu," sambung Ibu ku.

"Lihat nanti ya Mas, soalnya Aku takut Vivian jadi sedih," jawab Ku.

My Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang