Part 32 (My Crazy Boss)
Kami akhirnya selesai juga makan siang, setelah selesai makan siang Aku dan Pak Chandra kembali ke kantor.
"Nak, Papa balik ke kantor ya," ujar Pak Chandra.
"Aku ikut ya Pa, boleh ya?" tanya Vivian.
"Kamu di rumah aja, Papa sama Tante serketaris kan mau kerja Nak," balas Pak Chandra.
"Biar saja Pak Vivian ikut, nanti saya akan jaga Vivian juga," sambung ku.
"Nggak, Vivian harus di rumah, kamu harus tidur siang terus ngerjain PR," ujar Pak Chandra lagi.
"Ya udah deh, Tante Azkia sering sering ke rumah ya," ujar Vivian.
"Iya, pasti Tante sering main di sini," jawab ku.
Aku pamit dengan Vivian dengan memeluknya, dan Kami pun pergi kembali ke kantor.
(Di dalam mobil)
"Harusnya tadi bapak bilang dong mau kasih kejutan sama Vivian, saya kan jadi nggak beli kado," ujar ku.
"Nggak perlu lah beli kado, melihat kamu saja dia sudah senang," jawab Pak Chandra.
"Ya, bapak tau Vivian senang dengan saya, tapi kenapa dulu bapak melarang saya bertemu dengan Vivian?" tanya ku.
"Sudahlah, kamu nggak akan mengerti,"
"Ya gimana mau ngerti, bapak hanya diam,"
"Saya diam dan marah sama kamu waktu itu ada sebabnya, namun kemarahan saya itu nggak ada gunanya sekarang,"
"Aduh, saya benar benar nggak ngerti deh Pak,"
"Ya, kamu nggak akan mengerti, karena pengetahuan mu nggak akan nyampe,"
"Ya..ya, terus saja mengejek saya Pak,"
"Bukan mengejek tapi memang kenyataannya,"
"Ya bapak juga sama bodohnya,"
"Apa? Bodoh?" tanya Pak Chandra kesal.
"Iya bodoh, pokoknya cowok bodoh,"
"Kalau saya bodoh nggak mungkin jadi pengusaha sukses!"
"Ya ampun, bukan dalam hal itu, tapi bodoh dalam hal hati,"
"Maksudnya?"
"Tuh kan nggak ngerti juga, ya sudahlah lupakan saja,"
"Hei...kalau ngomong itu jangan setengah-setengah!"
"Ye..siapa yang ngomong setengah-setengah, bapak Luan kan yang ngomong nggak jelas apa maksudnya,"
"Ya itu beda,"
"Tapi lupakan saja,"
"Ah... terserah kamu lah, saya juga nggak pengen tau!"
Aku hanya bisa menyindir Pak Chandra dari kata kata ku tadi, tapi pak Chandra sama sekali nggak mengerti apa maksud ku, memang payah Pak Chandra.
(Di kantor)
Akhirnya kami sampai juga di kantor, ketika di kantor ada seorang wanita yang sedang menunggu Pak Chandra, aku langsung penasaran siapa dia.
"Hai, kamu di sini?" tanya Pak Chandra senyum.
"Iya, Aku sudah menunggu mu dari tadi," jawab wanita itu.
"Ya sudah ayo masuk ke ruangan ku saja," ujar Pak Chandra lagi.
"Ya," jawab wanita itu.
"Cahaya, tolong buatkan teh ya, jangan terlalu manis," ujar Pak Chandra pada ku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boss
RomantizmCerita Ku yang berawal mencoba melamar menjadi serketaris di sebuah perusahaan ternama, namun ternyata atasan Ku Sangat menyebalkan dan selalu membuat Ku kesal. Namun semakin lama Aku bekerja dengan Boss Ku ini semakin mengenalnya yang ternyata seor...