Lonceng itu bergerak membuat suara yang cukup nyaring didalam toko bunga hingga Jungkook pun kini tersadar dan melepaskan genggaman tangan itu dengan Yeri yang belari kearah seorang pria yang tampak akan membeli rangkaian bunga.
Taehyung hanya terdiam ketika genggaman tangan itu terlepas—Manusia tetap memiliki jemari yang begitu hangat dibandingkan dirinya.
"Taehyung-ssi? Haruskan seperti itu aku memanggilnya?" Tanya Jungkook sedikit gugup dengan pandangannya yang menunduk singkat—Entahlah, jantungnya kini berdebar aneh, mungkin karena pria itu benar- benar tampan.
"Bukankah Taehyungie lebih baik?"
Jungkook dan Taehyung melirik kearah suara dengan Taehyung yang menatap datar sedangkan Jungkook membulatkan matanya tak percaya pada apa yang dikatakan oleh Yeri. Jungkook pun tersenyum canggung dan kembali melirik pada Taehyung berencana untuk menolak—
"Aku tidak keberatan" ucap Taehyung membuat Jungkook terdiam dengan senyuman yang perlahan mengembang dan menganggukkan kepala pelan.
Hanya saja pikiranya kini melayang kearah lain. Tangan pria itu berubah menjadi hangat ketika dirinya telah membaca puluhan buku vampir selama beberapa hari karena ucapan Yeri—Jungkook ingin tertawa.
"Baiklah, Taehyungie" ucap Jungkook yag kini merasa sedikit canggung—Otaknya berhenti bekerja dan itu menjengkelkan.
"Bagaimana jika kita ke café diatas?" Tanya Jungkook membuat Taehyung menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah kecil Jungkook untuk menyusuri tangga spiral berwarna coklat gelap itu.
Pandangan Taehyung bertemu dengan Yoongi yang kini seolah bertanya- tanya mengenai suhu tubuhnya. Pegasus itu terlalu banyak bergaul dengan kakaknya hingga tertular penyakit berisiknya itu. Taehyung pun memilih untuk mengabaikan Yoongi dan menatap punggung kecil Jungkook.
"Tanganmu hari ini lebih hangat, hyung—" ucap Jungkook ragu sambil melirik kearah Taehyung yang ada dibelakangnya ketika menaiki tangga spiral. Taehyung pun mengangguk untuk hal itu.
"Ya—Kesehataku membaik hari ini" Bohong Taehyung yang nyatanya—selama beberapa hari terakhir Taehyung berusaha untuk terkena demam dan berhenti meminum darah yang menjadi sumber kesehatannya.
Taehyung ingin tertawa—Dirinya hanya memakan makanan manusia yang nyatanya hanya menekan rasa lapar tanpa memberikan kesehatan apapun untuknya. Kim Namjoon berkata benar dan Taehyung telah membuktikannya. Ia terkena demam setelah dua hari tidak meminum darah.
Jungkook terkejut dan menghentikan langkahnya ketika ia sampai di anak tangga terakhir. Ia menatap Taehyung dengan iba, hingga Jungkook menyadari wajah itu masih terlihat pucat. Jungkook sedikit merasa khawatir seharusnya ia tak mengundang pria itu hanya karena penasaran.
"Wajahmu masih tampak pucat, Taehyungie—Kuharap kau segera sembuh" ucap Jungkook dengan pandangan yang menunduk. Taehyung terdiam—raut wajah itu begitu tulus mengatakannya membuat hati pria berambut blonde itu menghangat—Entahlah, Taehyung tersenyum mendengarnya.
Jungkook terpaku untuk beberapa saat—Ia baru melihat senyuman itu sejak pertama kali bertemu. Jungkook ingat, pria itu menunjukkan ketidaksukaannya ketika Jungkook datang dengan membuang muka.
"Tentu—Terima kasih" ucap Taehyung sambil menganggukkan kepalanya. Namun, Taehyung kini menggertakkan giginya ketika mencium aroma darah yang begitu menyengat—Taehyung telah mempersiapkan diri untuk aroma darah manis milik Jungkook tapi tidak untuk yang ini—
Sangat mengganggu mengingat Taehyung tak meminum darah selama dua hari. Ini gila—Taehyung tak yakin ia bisa menahannya karena terlalu menyengat dan begitu banyak manusia disana. Namun, Jungkook melangkah membuat Taehyung tersadar dan turut melangkahkan kakinya dengan nafas yang tertahan selama beberapa detik dan beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENASCIDO
Romance"When your world become my world" Hanya ada dingin, duri dan sendu disini. Tak ada yang indah. Namun, dia datang, si manusia fana penakut. Hanya manusia fana itu yang menjadi keindahanku dan tak mungkin kubawa dalam dunaiku