PART 13

3.4K 559 21
                                    

Suara percikan api itu memenuhi ruangan yang kini cukup hening dengan dua pasang obsidian yang masih saling menatap seolah mencari arti dari apa yang diucapkannya tadi. Hanya saja, pria dominan itu tampaknya menggerakannya hazel nya pada bibir tipis yang begitu manis—Mungkin, karena pemuda itu mengemut lollipop tadi.

Jungkook memilih untuk memutuskan pandangannya dan tersenyum tipis untuk menghilangkan rasa gugup yang kini menyelimutinya perlahan. Tak pernah ada yang menganggapnya indah seperti apa yang Taehyung katakan.

Mereka, para pria dominan selalu mengatakan jika dirinya cantik seperti bunga yang telah mereka beli. Jungkook terkadang merasa tersinggung—Apakah mereka benar- benar membelinya seperti itu hingga Jungkook tak pernah menerima jika mereka menyentuhnya.

Jungkook tak pernah mau disentuh seperti itu—Hanya saja, Kim Taehyung yang menyentuhnya cukup ragu dan mampu membuatnya melenguh mengatakan jika dirinya adalah suatu keindahan. Apa pria itu benar- benar merasa tenang hanya dengan melihatnya? Jungkook ragu.

"Atas dasar apa ucapan itu, Taehyungie?" ucap Jungkook membuat Taehyung terdiam dan kemudian bangkit—Taehyung pun tersenyum dan mengulurkan lengannya, mengusap puncak kepala Jungkook begitu lembut dengan pemiliknya yang kini tersentak.

"Hanya karena kau adalah Jeon Jungkook—Tak ada dasar lain" ucap Taehyung membuat Jungkook merasakan pipinya kin merona. Jungkook pun menundukan pandangannya dengan jantung yang kembali berpacu.

"Terima kasih" gumam Jungkook dengan Taehyung yang kini membungkukan tubuhnya, membuat iris hitam itu membulat ketika wajahnya berhadapan begitu dekat. Taehyung menyukainya, wajah yang merona hingga Taehyung kembali tersenyum.

Taehyung terlalu hanyut pada rahang halus, kulit yang putih dan beberapa titik tahi lalat didekat pipi—Terlihat begitu cantik dan membuat Taehyung merasakan bagaimana kerendahan hatinya begitu besar.

"Tidakkah kau merasa jika dirimu terlalu rendah hati, Jungkook-ssi?" Tanya Taehyung yang kemudian duduk dihadapan Jungkook pada sofabed itu—Jungkook pun mengangkat pandangannya dengan kening yang berkerut sebelum Jungkook tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Itu sebuah pujian dan aku merasa tersanjung" ucap Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya. Jungkook terlalu hanyut pada rahang tegas pria itu dominan itu, kulitnya yang terlihat pucat dan mata monolid yang tetap terlihat besar—Hidungnya yang juga tampak sempurna.

Jungkook tak yakin jika pria dihadapannya adalah manusia. Dia seperti karakter yang dibentuk oleh dewa tanpa kekurangan. Jangan lupakan juga pria cantik yang ditemuinya tadi, walaupun pria itu sedikit menyeramkan namun wajahnya terlihat seperti pahatan dewa yang pernah Jungkook lihat.

"Jika boleh aku memujimu, kau sangat tampan Taehyungie—lebih dari yang kau tahu" ucap Jungkook membuat Taehyung menegapkan tubuhnya dan tersenyum bangga.

"Aku tahu itu" Balas Taehyung membuat Jungkook menatap Taehyung tidak percaya dengan tawa yang kini tertahan. Pria itu sangat percaya diri membuat Jungkook tak sanggup lagi menahan tawanya dan membuat Jungkook tertawa kecil.

"Kau sangat percaya diri, Taehyungie—itu hal yang bagus" ucap Jungkook dengan Taehyung yang tersenyum tipis lalu ia menggelengkan kepalanya pelan—Taehyung merasa udara dirumahnya sedikit panas entah kenapa.

"Apa kau tahu cerita seseorang bernama Narcissus?" Tanya Taehyung dengan Jungkook yang mengerutkan kneingnya dan menggelengkan kepalanya pelan. Yang Jungkook ketahui Narcissus adalah sebuah bunga yang sangat cantik dengan warna putihnya.

"Dia adalah seorang pria yang sangat tampan—setiap dia melihat pantulan dirinya dia selalu berkaca dan mengaggungkan dirinya sendiri" ucap Taehyung membuat Jungkook menatapnya tak percaya—Apa benar ada pria seperti itu.

RENASCIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang