PART 34

8.1K 721 162
                                    

Malam semakin larut dengan suara aliran sungai yang terdengar begitu menenangkan. Tak lupa juga suara angin yang berhembus cukup kecnang menggoyangkan dedaunan serta bunga pada pohon yang kini berguguran.

Angin mendayu begitu lembut menyentuh Narcissus yang bergerak pelan dengan cahayanya, seolah Narcissus bersiap untuk melawan rembulan yang begitu bercahaya dilangit yang begitu gelap. Namun, angin itu perlahan menghilang—

Cahaya Narcissus itu perahan semakin terang, sangat terang hingga cahayanya kini menyusuri hutan disekitar rumah utama. Semakin terang dengan bayangan yang muncul diantara cahaya sebelum akhirnya cahaya itu meredup, menghilang dan meninggalkan sosok pria berambut blonde yang tergeletak dengan baju putih disana.

Matanya terpejam, walaupun setelahnya mata itu mengerjap pelan diikuti dengan angin yang berhembus begitu kencang membuat sudut matanya berkerut. Iris itu terlihat berwarna coklat terang dan juga abu gelap indahnya—Matanya mengedar, dengan tubuhnya yang perlahan bangkit—

Pria itu mengingatnya, rumah besar miliknya berada disana begitu sepi, menyusuri sekitarnya sebelum akhirnya ia menatap kearah langit yang memperlihatkan bulan yang begitu cerah membuat keningnya berkerut. Matanya pun melirik, menemukan Narcissus miliknya yang bergerak kecil karena angin dan bersinar terang.

"Apa yang terjadi—"

Suara barithone itu terdengar dengan matanya yang menangkap seekor werewolf yang mendekat ragu. Iris coklat serta abu itu menatapnya tajam, hingga werewolf itu berubah wujud menjadi manusia dan berlari sambil membungkukan tubuhnya—Itu Cirus.

"Tuan Kim—Anda kembali—"

Kim Taehyung mengerutkan keningnya kembali dengan mata menyusuri setiap inchi kulitnya, dan kini menyusuri ingatan yang terhenti pada kejadian dimana Jeon Jungkook menangis dalam pelukannya.

Taehyung ketakutan kali ini—Ia takut jika ini adalah mimpi yang diinginkannya sejak kejadian dirinya mengigit Jeon Jungkook. Namun, ini terlalu nyata dengan angin yang menerpa tubuhnya.

"Saya melihat, Tuan Jeon menanamkan Narcissus Anda disana—Lalu Tuan Jeon menggenggamnya hingga bunga itu bersinar dan mengatakan 'Terlahirlah kembali, Kim Taehyung'"

Taehyung tersentak dengan matanya yang membulat—Matanya kembali mengedar dengan kakinya yang kini melangkah begitu cepat kearah hutan disisi dirumah utama. Taehyung mencari dimana aura Jeon Jungkook yang cukup kuat, dimana pemuda itu hingga matanya kini bergerak begitu gelisah—

Hingga, Taehyung berhenti, disebuah rumah kayu dengan lentera yang menyala, begitu sepi dengan bayangan hitam dimana seseorang tengah duduk pada kursi yang tengah bergoyang. Taehyung mengenalnya, bayangan itu—

Taehyung melangkahkan kakinya dengan ragu, tubuhnya sedikit gemetar dengan air mata yang menetes. Helaan nafas itu terdengar ketika Taehyung membuka pintu rumah kecil itu perlahan dengan pandangannya yang kembali menunduk—Taehyung mendengar suara samar.

Nan duryeoun geol

Aku takut

Chorahae

Aku terlantar

I'm so afraid

Aku sangat takut

Gyeolgugen neodo nal tto tteonaberrillka

Bahwa kau akan meninggalkanku lagi pada akhirnya

Taehyung mendengarnya, suara itu mengalun begitu lembut ditengah runagan temaran dengan satu lentera didalam kamar itu. Kursi goyang yang bergerak perlahan dengan pemiliknya yang menatap kosong kearah jendela yang tertutup oleh tirai

RENASCIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang