Angin berseru begitu kencang membuat Taehyung tersadar dari lamunannya yang cukup panjang dan menundukan pandangannya. Sebelum akhirnya, Taehyung pun tersenyum dan kembali menatap Jungkook dengan lengannya yang terulur.
Jungkook terdiam ketika Taehyung menarik tubuhnya begitu lembut dan memeluknya seolah pria itu melindunginya dari angin yang kini berhembus begitu kencang. Jungkook pun membalas pelukannya dan turut tersenyum walaupun bayangan pemakaman itu masih memenuhi pikirannya.
"Lupakanlah, Namjoon selalu jahil seperti itu—Tak apa" ucap Taehyung yang kemudian melonggarkan pelukannya dan menatap Jungkook yang tengah menatapnya seolah mencari apa yang tengah Taehyung sembunyikan.
Namun Jungkook hanya menganggukkan kepalanya dan kembali memeluk tubuh Taehyung begitu erat. Jungkook menyukainya pelukan yang selalu Taehyung berikan dan Jungkook pun menyukai aroma tubuh Taehyung yang begitu lembut.
Jungkook tidak tahu aroma apa, tapi itu sangat lembut membuat Jungkook mencium aroma itu begitu rakus seolah esok Jungkook tak bisa mencium aroma itu lagi. Taehyung hanya mengusap rambut itu begitu lembut—Sangat nyaman.
"Teruslah disampingku untuk waktu yang lama, hyungie" ucap Jungkook membuat Taehyung mengeratkan pelukannya dan memilih untuk tidak menjawab. Taehyung hanya akan menikmati hari- harinya bersama dengan Jungkook tanpa memikirkan hal itu.
"Oh? Hyungie? Ada bunga" ucap Jungkook yang kemudian melepaskan pelukan Taehyung dan berlari kecil kearah pohon yang memperlihatkan bunga berwarna putih yang telah mekar, sangat cantik.
Jungkook melirik kearah Taehyung sambil menunjuk kearah bunga yang berada diantara daun hijau itu. Taehyung pun melangkahkan kakinya mendekat dan turut mendongak. Benar, itu bunga mekar membuat Taehyung turut mengerutkan keningnya.
"Apa karena aku menghilangkah awan kemarin—" gumam Taehyung sedikit ragu—Namun, Jungkook meemilih untuk sedikit berjinjit dan mengusap bunga berwarna putih itu begitu lembut—Bunga harus diberi kasih sayang agar mereka tumbuh dengan baik.
"Tumbuhlah dengan baik dan ajak teman- temanmu yang lain agar kau tidak kesepian" ucap Jungkok membuat Taehyung terdiam dan melirik pada Jungkook dengan senyuman kotaknya. Jungkook itu memiliki pemikiran yang unik karena kelembutan hatinya.
Namun, pandangannya teralihkan ketika Taehyung menyadari jika seseorang tengah memperhatikan. Taehyung melihat Empusa, wanita itu berdiri tidak jauh dari tempatnya berpijak dengan Jungkook yang turut melirik hingga kakinya pun mengambil langkah mundur dengan mata yang membulat.
Taehyung yang menyadari hal itu pun segera merangkul pinggang sempit Jungkook, membuat Jungkook melingkarkan kedua lengannya pada perut Taehyung dan menyembunyikan pandangannya. Jungkook merasa nafasnya begitu sesak.
"Tak apa—Empusa tidak akan berani menyentuhmu lagi" ucap Taehyung yang kemudian mengecup puncak kepala Jungkook dan berbalik membelakangi Empusa—Taehyung melangkahkan kakinya bersama dengan Jungkook yang masih ketakutan.
"Kookie? Bisakah Kookie kembali kerumah dengan Yoongi?" Tanya Taehyung pada Jungkook yang kini melonggarkan pelukannya dan menemukan Yoongi yang membungkuk begitu sopan didekatnya—Tak ada suara apapun ketika Yoongi melangkah.
Jungkook menganggukkan kepalanya dan berlari kecil kearah Yoongi untuk merangkul lengan pegasus itu. Jungkook kembali melirik pada Taehyung yang kini tersenyum dan melambaikan tangannya ketika Yoongi melangkah bersama dengan Jungkook—Pegasus itu tidak bicara sama sekali.
Taehyung pun menghela nafasnya dan melirik pada Empusa yang kini mendekat dan membungkukan tubuhnya. Taehyung melirik pada Jungkook untuk memastikan pemuda itu tidak akan mendengar apa yang akan mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENASCIDO
Romans"When your world become my world" Hanya ada dingin, duri dan sendu disini. Tak ada yang indah. Namun, dia datang, si manusia fana penakut. Hanya manusia fana itu yang menjadi keindahanku dan tak mungkin kubawa dalam dunaiku