"Kenapa kau tidak tinggal disini saja? Tidak usah kembali—Aku akan menjagamu sepanjang malam"
Jungkook tertawa kecil mendengar gerutuan itu untuk kesekian kalinya setelah ia mengatakanakan kembali ke toko dan memeriksa beberapa hal. Lihatlah, pria itu terus mendekat dan tak ingin melepaskannya.
"Aku akan kembali—Hyungie hanya perlu menjemputku" ucap Jungkook yang kini menggunakan tas selempangnya dan kembali melangkahkan kakinya membuat Taehyung sedikit gusar hingga kabut kembali turun.
Jungkook mendapatkan pelukan hangat dari Seokjin dan juga Namjoon membuat Taehyung melirik tak suka, entahlah Taehyung merasa cemburu setiap kali Namjoon berdekatan dengan Jungkook.
Jungkook pun kembali melangkahkan kakinya setelah mendapatkan pesan dari Seokjin yang cukup panjang dan memintanya untuk segera kembali karena rumah begitu sepi dan menggerutu mengenai Taehyung yang selalu irit bicara.
Taehyung pun menghela nafasnya ketika ia sampai dipintu dengan air terjun buatan disisinya. Taehyung menggenggam erat jemari Jungkook—Taehyung tak ingin Jungkook pergi karena sedikit berbahaya. Namun, Taehyung tak ingin membuat Jungkook khawatir—
Jungkook berbalik dan menatap Taehyung—Merangkul perut pria itu dengan senyumannya. Namun—Keningnya berkerut dengan jemari yang terulur untuk mengusap mata kiri pria itu dan kembali menatapnya.
"Hyungie? Mata abumu berubah menjadi hitam—Apa kau menggunakan lensa lagi?" Tanya Jungkook membuat Taehyung tersentak dan mengeratkan rangkulannya—Namun, Taehyung memilih tersenyum dan menggelengkan kepala pelan sambil mengecup kening Jungkook.
"Aku akan menjemputmu—Jangan pergi sebelum aku menjemputmu—Jangan keluar dari toko" ucap Taehyung membuat Jungkook tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya. Namun, Jungkook melirik pada Yoongi yang kini melangkahkan kakinya dengan tas selempang dan masuk kedalam mobil.
"Yoongi memiliki urusan di tokomu katanya" ucap Taehyung ketika Jungkook memicingkan matanya tajam, curiga jika Taehyung mengirimkan mata mata lagi untuknya. Jungkook pun memilih untuk mengecup bibir Taehyung sekilas dan melangkahkan kakinya masuk kedalam mobil.
"Hati- hati" ucap Taehyung sambil melambaikan tangannya dan tersenyum begitu hangat. Jungkook pun melakukan hal yang sama dan berhenti mengintip dari jendela dan duduk dengan nyaman.
Meninggalkan Taehyung yang melunturkan tatapan lembut dan senyuman hangatnya karena mata abunya kini menghilang—itu berarti, kekuatan untuk membunuhnya pun turut menghilang bahkan sebelum Taehyung menyelesaikan urusannya.
Sial—Taehyung mengumpat dalam hatinya.
Jungkook kini melirik pada Yoongi dan Hoseok secara bergantian. Sepertinya, Yoongi sangat menyukai wortel dan sayuran mentah itu, sedangkan Jungkook belum pernah melihat Hoseok memakan sesuatu. Namun, Jungkook kembali melirik pada Yoongi.
"Hyung? Apa kau ingin kembali bekerja di tokoku atau ada urusan lain?" Tanya Jungkook membuat Yoongi mengigit wortelnya pelan dan perlahan melirik pada Jungkook yang masih menunggu jawaban.
"Ada dua hal—Aku ingin bekerja di tokomu dan urusan lain yang membuatku ingin bekerja disana" ucap Yoongi membuat Jungkook mengerutkan keningnya dan duduk mendekat pada Yoongi dengan wajah penasaran. Yoongi mengerti tatapan itu membuatnya menyimpan wortel kedalam plastik dan mendekat pada Jungkook.
"Apa kau tahu pria berambut hitam yang suka datang ke café itu?" Bisik Yoongi membuat Jungkook terdiam. Jungkook berpikir berapa banyak pria berambut hitam yang ada ke tokonya. Jungkook pun memilih untuk menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENASCIDO
Romantizm"When your world become my world" Hanya ada dingin, duri dan sendu disini. Tak ada yang indah. Namun, dia datang, si manusia fana penakut. Hanya manusia fana itu yang menjadi keindahanku dan tak mungkin kubawa dalam dunaiku