PART 20

2.8K 526 20
                                    

Hening—Tak ada lagi suara setelah Kim Taehyung mengatakan hal itu dengan tatapan asingnya. Jungkook tak menyukai tatapan itu dan Jungkook tak menginginkannya membuatnya menangis dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Jangan katakan itu"

Jungkook memohon dengan pandanganya yang menunduk dan tangis yang tak berhenti. Ucapan itu membuat Taehyung kembali menghela nafasnya dan berbalik dengan tangan yang bertolak pinggang, menatap Jungkook dengan raut wajah tak mengerti.

"Kau—Bahkan takut sebelum aku memberitahu siapa diriku, Jungkook-ssi" ucap Taehyung penuh luka—Taehyung pun berdecih dan kembali menatap Jungkook yang bahkan tak bisa menjawab ucapannya. Mungkin, tebakannya benar.

"Aku—Tidak berbeda jauh dengan wanita itu. Hanya saja aku sedikit mulia daripada dia" ucap Taehyung penuh kesombongan Lucifer didalamnya—Ia pun berbalik dan membuka pintu lalu menutupnya begitu kasar.

Jungkook tersentak dengan Taehyung yang kini menghilang dari pandanganya. Tubuhnya meluruh pada lantai dengan ketakutan yang terus menyelimutinya. Jungkook menutup telinganya dengan setiap kejadian menyeramkan yang terus menyerang.

Tubuhnya gemetar, wanita itu berusaha mengigit lehernya hingga—Wanita itu mungkin akan menghisap daranya membuat Jungkook menyembunyikan pandangannya dengan tangis ketakutan—

"Agh! Bohong! Katakan itu bohong!"

Jungkook mencoba menenangkan dirinya dari kejadian yang baru saja ia alami. Jungkook tak ingin percaya pada apa yang dipikirkannya kali ini, namun bayangan pria bermata hitam yang menghisap darahnya membuat Jungkook merasa nafasnya begitu sesak. Jungkook menarik rambutnya dengan pandangan yang kini tenggelam pada kaki yang ditekuk.

"Agh! Taehyungie—"

Jungkook mengepalkan tangannya begitu kuat hingga darah itu kembali terlihat pada kasa. Jungkook tak ingin mempercayai makhluk penghisap darah itu—Namun, Jungkook ingat ketika lehernya yang terluka dihisap kuat oleh Taehyung beberapa waktu lalu.

Jungkook semakin menarik rambutnya. Tangan dingin, udara dingin, menghindari mentari dan tubuh yang tak berubah hanya karena waktu yang berjalan. Jungkook mengacak rambutnya hingga kasa itu hampir terlepas.

Jungkook terdiam—Jungkook mengingat ketika Taehyung mengatakan tidak bisa memberikan dunianya penuh dengan kesedihan dan benar apa yang Yoongi katakan dunia mereka berbeda. Jungkook merasa kepalanya hampir pecah—Ia tidak menyukai alasan itu.

"Agh!"

Jungkook menepuk dadanya dengan tangis yang sulit untuk dihentikan. Jungkook pun memilih untuk bangkit mengambil tas selempang miliknya—Jungkook tak bisa bernafas kali ini hingga Jungkook pun merasakan hawa dingin yang menyapa—membuat langkahnya terhenti.

Namun—Jungkook harus bertemu Kim Taehyung—Jungkook harus bertemu dengan pria itu.

"Taehyungie-"

Jungkook memanggil dengan langkah ragunya. Jungkook tidak takut pada pria itu, hanya saja Jungkook terkejut dan Jungkook membutuhkan waktu karena kecurigaannya selama ini benar. Kakinya terus melangkah pada lantai kayu yang begitu halus—

"Hyungie—Kumohon"

Taehyung akan menulikan pendengaranya kali ini. Taehyung akan mematikan sensor suara pada kamar miliknya—Taehyung tak ingin mendengar, Taehyung akan mengurung diri diperpustakaannya dan membiarkan Jungkook pergi walapun panggilan itu membuatnya menangis.

"Hyungie? Jangan pergi seperti itu—"

Jungkook berucap dengan kakinya yang kini melangkah begitu pelan. Rumah itu begitu sepi hingga Jungkook pun tersentak dengan tubuh yang terjatuh ketika seseorang berhenti dihadapannya. Nafasnya kembali sesak dengan jantung yang berdetak cepat.

RENASCIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang